Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BKSDA Temukan Jejak Satwa Liar di Pekanbaru, Harimau Sumatera?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Anggota Tim Rescue BBKSDA Riau mengukur jejak harimau sumatera yang ditemukan dekat permukiman di daerah perbatasan Pekanbaru dengan Kampar, 1 Desember 2019. (ANTARA/HO-BBKSDA Riau)
Anggota Tim Rescue BBKSDA Riau mengukur jejak harimau sumatera yang ditemukan dekat permukiman di daerah perbatasan Pekanbaru dengan Kampar, 1 Desember 2019. (ANTARA/HO-BBKSDA Riau)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau meminta masyarakat di sekitar Jalan Garuda sakti, perbatasan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, untuk waspada karena kuat dugaan ada harimau sumatera liar yang sedang berkeliaran di area tersebut.

"Kita meminta kepada masyarakat agar berhati hati jika melakukan aktivitas di sekitar lokasi," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono di Pekanbaru, Selasa, 3 Desember 2019.

Ia mengatakan pihaknya sudah menurunkan Tim Rescue BBKSDA untuk mengecek lokasi sekaligus sosialisasi kepada masyarakat. Ia menjelaskan, pada Minggu  malam, BBKSDA Riau mendapat laporan bahwa di Jalan Garuda Sakti, Km 6 telah ditemukan jejak satwa menyerupai jejak harimau sumatera (panthera tigris sumatrea).

Jejak tersebut berjarak sekitar 18 kilometer dari lokasi Tahura Minas, Kabupaten Siak.

"Temuan jejak berada di lanskap antara Tahura Minas dan perumahan BSD Kaita, di mana tempat tersebut adalah perkebunan," ujarnya.

Menindaklanjuti laporan yang telah disampaikan warga, lanjut Suharyono, Tim Rescue BBKSDA Riau segera diturunkan. Tim berangkat dari PLG Minas menuju Desa Karya Indah dan langsung berkoordinasi dengan perangkat desa serta warga setempat.

Harimau Sumatera tertangkap kamera warga dalam video amatir di dekat fasilitas minyak Badan Operasi Bersama PT Pertamina - PT Bumi Siak Pusako di areal Zamrud, Siak, Oktober 2019. (ANTARA/HO-BBKSDA Riau)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim menuju ke lokasi ditemukan jejak satwa liar  didampingi oleh anggota penanggulangan konflik satwa liar yang sekaligus anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Karya Indah.

Pada lokasi tersebut ditemukan jejak satwa liar tepatnya di sekitar permukiman masyarakat di RT 14/RW 11, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

"Hasil pengecekan adalah memang benar bahwa di lokasi tersebut tim menjumpai adanya jejak satwa liar," ujarnya.

Tim melakukan pengukuran jejak yang diketahui memiliki lebar 14 centimeter (cm) dan panjang 14 cm. Kemudian jarak kaki depan dan belakang adalah 84 cm.

"Jejak ini ditemukan warga pada hari Minggu pagi. Dilihat dari jejak dan juga langkah kaki depan dan belakang, diduga jejak tersebut merupakan jejak satwa liar termasuk kucing besar atau harimau sumatera," kata Suharyono.

Ia menambahkan, pada hari Jumat (29/11) warga yang sedang memancing di pinggiran Sungai Siak juga melihat adanya seekor harimau sumatera. Saksi mata telah melaporkan kejadian tersebut kepada anggota penanggulangan konflik satwa liar BBKSDA Riau.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

12 jam lalu

Karyawan penangkaran buaya di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangkap dua ekor buaya yang kabur di area galian pasir, Kamis (3/10/2024). ANTARA/Ahmad Fikri
Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

Lima ekor buaya lepas dari sebuah penangkaran di Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur karena dinding jebol setelah hujan deras disertai angin kencang


Resahkan Warga Mukomuko, BKSDA Evakuasi Buaya yang Masuk Kebun Sawit

6 hari lalu

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha mengeluarkan buaya air asin sepanjang 3,5 meter dari lubang penambangan yang terbengkalai di Gunung Kijang, Kepulauan Riau, Indonesia, pada 22 Juli 2024. (ANTARA/Ogen)
Resahkan Warga Mukomuko, BKSDA Evakuasi Buaya yang Masuk Kebun Sawit

BKSDA mengevakuasi buaya yang meresahkan warga karena masuk kebun sawit di Desa Teramang, Teramang Jaya, Mukomuko, Bengkulu.


Warga Lapor Harimau Mangsa Sapi di Bengkulu Utara, BKSDA Pasang Perangkap

12 hari lalu

Petugas gabungan mengevakuasi seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. ANTARA/Iggoy el Fitra
Warga Lapor Harimau Mangsa Sapi di Bengkulu Utara, BKSDA Pasang Perangkap

BKSDA memasang perangkap harimau di Bengkulu Utara usai menerima laporan warga bahwa satwa liar itu memangsa sapi dan anjing.


BKSDA Maluku Amankan 18 Nuri Kepala Hitam Papua di Kapal Rute Saumlaki-Ambon

12 hari lalu

Dua ekor burung Nuri Bayan (Eclectus Roratus) yang merupakan barang bukti, ditampilkan dalam rilis kasus perdagangan satwa dilindungi di Polres Malang, Jawa Timur, Selasa, 3 Maret 2020. Foto: Aris Novia Hidayat
BKSDA Maluku Amankan 18 Nuri Kepala Hitam Papua di Kapal Rute Saumlaki-Ambon

BKSDA Maluku mengamankan 18 burung nuri kepala hitam Papua dari KM Leuser yang memiliki rute Saumlaki menuju Ambon.


Kejati Bali Ajukan Penangguhan Penahanan Warga yang Pelihara Landak Jawa

24 hari lalu

I Nyoman Sukena, 38 tahun, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. Ia menjadi terdakwa karena memelihara empat ekor landak jawa (Hysterix Javanica) yang masuk dalam kategori hewan dilindungi. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kejati Bali Ajukan Penangguhan Penahanan Warga yang Pelihara Landak Jawa

I Nyoman Sukena menjadi terdakwa karena memelihara 4 ekor landak jawa yang termasuk satwa dilindungi


Warga Pinggir Hutan Gunung Salak Resah, Jumlah Ternak Diserang Hewan Buas Meningkat

24 hari lalu

Seekor macan tutul tertangkap kamera sedang berjalan di antara rimbunnya hutan di Taman Nasional Halimun-Salak. Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil. CIFOR
Warga Pinggir Hutan Gunung Salak Resah, Jumlah Ternak Diserang Hewan Buas Meningkat

Selain khawatir atas hewan ternaknya, warga kampung di perbatasan hutan Gunung Salak juga cemas keselamatan anggota keluarganya.


BKSDA Selidiki Kasus Penjualan Satwa Koleksi Lembaga Konservasi di Madiun

28 hari lalu

Gerenuk adalah sejenis antelop yang ditemukan di Tanduk Afrika dan kawasan Danau Besar di Afrika Timur. Gerenuk memiliki leher, kaki, dan badan yang ramping. TInggi gerenuk bisa mencapai 80-105 dan berat 28-52 kilogram. Gerenuk jantan memiliki tanduk yang melengkung dengan panjang 25-44 sentimeter. dailymail.co.uk
BKSDA Selidiki Kasus Penjualan Satwa Koleksi Lembaga Konservasi di Madiun

Dalam investigasinya, BKSDA menemukan ada enam satwa di lembaga konservasi di Madiun yang diduga dijual.


Bea Cukai Soekarno-Hatta dan BKSDA Gagalkan Penyelundupan Primata Langka Sumatera ke Dubai

35 hari lalu

Petugas menunjukkan barang bukti satwa primata saat rilis penegahan penyelundupan satwa langka primata di Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 30 Agustus 2024. Bea Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan satwa langka berupa tiga ekor hewan primata satu ekor jenis Owa Siamang (Symphalangus syndactylus) dan dua ekor Owa Ungko (Hylobates agilis) yang akan diselundupkan ke Dubai oleh warga negara Mesir. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Bea Cukai Soekarno-Hatta dan BKSDA Gagalkan Penyelundupan Primata Langka Sumatera ke Dubai

Bea Cukai Soekarno-Hatta , BKSDA Jakarta dan Balai Karantina menggagalkan upaya penyelundupan primata langka ke Dubai.


Ketika Dua Ekor Elang Bondol di NTB Ikut Merdeka Usai Upacara HUT ke-79 RI

47 hari lalu

Jayengrane dan Anjani, dua ekor Elang Bondol, dilepasliarkan pada momentum HUT ke-79 RI. Keduanya dilepaskan dari Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Sabtu, 17 Agustus 2024(Dok. BKSDA NTB)
Ketika Dua Ekor Elang Bondol di NTB Ikut Merdeka Usai Upacara HUT ke-79 RI

BKSDA NTB melepasliarkan dua elang bondol ke alam di tengah momentum HUT ke-79 RI. Sebelumnya elang ini dirawat warga Desa Sembalun Bumbung.


Jerat Babi Akhiri Hidup Harimau Sumatera di Sungai Pua Sumbar

4 Agustus 2024

Petugas BKSDA Sumbar sedang mengevakuasi harimau sumatera yang mati terjerat, Kamis, 25 Juli 2024. Antara/Yusrizal.
Jerat Babi Akhiri Hidup Harimau Sumatera di Sungai Pua Sumbar

Harimau sumatera itu tergeletak dengan seutas kawat gas sepeda motor yang digunakan warga untuk menjerat babi hutan.