Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menristek Siapkan Road Map untuk Ciptakan Peneliti Peraih Nobel

image-gnews
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro berbincang dengan salah satu peneliti alumnus program beasiswa Riset-Pro di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. TEMPO/Khory
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro berbincang dengan salah satu peneliti alumnus program beasiswa Riset-Pro di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. TEMPO/Khory
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, akan menyiapkan road map untuk menciptakan peneliti yang bisa meraih penghargaan Nobel.

“Ketika warga negara suatu bangsa mendapatkan Nobel, itu tidak hanya meningkatkan prestise dari individu atau pribadi tapi juga meningkatkan derajat dari bangsanya. Karena Indonesia belum ada pemenang Nobel, bahkan keturunan Indonesia-pun belum ada, maka kita harus menyiapkan road map-nya,” katanya dalam sambutannya di acara Simposium Riset-Pro, di  Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.

Menurut Bambang, bangsa yang memiliki ilmuwan yang bisa meraih Nobel akan dilihat sebagai bangsa yang sudah dalam level terbaik di dunia untuk bidangnya. Tidak hanya akan melibatkan peneliti Indonesia yang ada di Indonesia, tapi Bambang juga akan melibatkan diaspora yang ada di luar negeri.

“Road mapnya mau kita bangun, kita ada tahapannya lah, mungkin tidak dalam waktu lima tahun ini, tapi harus dipersiapkan dari sekarang, harus dipimpin upayanya,” tutur Bambang. “Tidak bisa mengandalkan kepada individu-individu atau lembaga-lembaga secara sendiri-sendiri.”

Selain itu, Bambang mengakui bahwa diaspora Indonesia merupakan orang-orang yang cerdas. Namun jika mereka berupaya sendiri tanpa dukungan negara dan pemerintah maka dorongannya menjadi kurang kuat.

“Kita menyiapkan road map-nya, saya tidak berani bilang dalam lima tahun akan ada yang mendapatkan Nobel, tapi kita harus kita siapkan. Karena sampai sekarang kita belum menyiapkan secara terorganisir,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Alumnis Program Riset-Pro Nugraha Aji Sasongko yang juga perekayasa dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Bambang mengenai masa depan riset Indonesia cukup relevan.

“(Memang) harus dibikin road map-nya untuk peneliti Indonesia mendapatkan Nobel. Dulu kalau tidak salah Menristek zaman SBY, sempat bikin model kayak road map, tapi hilang lenyap begitu saja,” kata Nugraha. “Mungkin karena isu penggabungan ristek sama dikti, sekarang kan isunya BRIN dan ristek.”

Nugraha menceritakan, peraih Hadiah Nobel 2019 bidang ekonomi Esther Duflo meneliti SD Inpres di Indonesia dengan judul “Schooling and Labor Market Consequences of School Construction in Indonesia: Evidence from an Unusual Policy Experiment,” yang diterbitkan dalam jurnal American Economic Review tahun 2001.

“Itu kan kayak nohok kita sendiri, orang lain meneliti tentang Indonesia mendapat Nobel, kita sendiri gimana. Jadi kelihatan kayak riset-riset kita tidak dibaca dunia. Kalau masuk screening Nobel kan artinya masuk prioritas riset unggulan di dunia, artinya memiliki impact yang besar,” tutur Nugraha.

Menurut Nugraha, apa yang disampaikan Bambang tentang Nobel akan menjadi pemicu semangat bagi para peneliti di Indonesia. “Saya yakin iya (pemicu semangat), terutama yang di bidang riset-riset yang fundamental,” ujar Nugraha.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

39 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

39 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

39 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Rumah Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi terlihat di Yangon, Myanmar, 18 Oktober 2018. REUTERS/Ann Wang
Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.