TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ingin mahasiswa merdeka dalam belajar sesuai dengan kemauan, kemampuan, dan minat.
"Mahasiswa belajar sesuai dengan kemauannya dan interesnya masing-masing. Kita harus lakukan perubahan ini," kata Nadiem saat menyampaikan pidato pada acara pelantikan Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro di Kampus UI Depok, Rabu, 4 Desember 2019.
Ia menambahkan, mahasiswa mestinya juga bisa merdeka melakukan berbagai kegiatan di luar program pendidikan.
Ia mengatakan, kemampuan perguruan tinggi dalam memberikan pendidikan kepada mahasiswanya sangat penting dalam upaya mewujudkan visi Presiden Joko Widodo mencetak sumber daya manusia yang unggul.
"Interpretasi terhadap visi Presiden ada dua hal, yaitu merdeka belajar dan guru penggerak," katanya.
Dalam upaya mewujudkan kemerdekaan belajar di jenjang pendidikan terendah sampai perguruan tinggi, menurut dia, perbaikan regulasi dan birokrasi perlu dilakukan.
"Dalam lima tahun ke depan tentunya tidak akan nyaman sama sekali untuk berbagai macam institusi pendidikan. Tapi harus lakukan perubahan ini," kata Nadiem.
Sementara mengenai guru dan dosen penggerak, ia mengatakan bahwa guru dan dosen penggerak akan berusaha mencari ilmu dan pengetahuan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran di kelas.
"Dia enggak akan buang-buang waktu di kelas sehingga di kelas dia diskusi atau belajar kelompok dan mengerjakan berbagai macam proyek di luar tapi melibatkan mahasiswanya agar mereka mendapat pengalaman yang berbeda," katanya.
Guru dan dosen penggerak, ia melanjutkan, akan bangga kalau ada murid atau mahasiswa yang kepandaiannya melampaui mereka, bukannya merasa terancam.