TEMPO.CO, Jakarta - NASA sedang bersiap untuk menabrakkan sebuah pesawat ruang angkasa ke asteroid ganda. Sementara Badan Antariksa Eropa (ESA) bersiap untuk menyelidiki hantaman tersebut, sebagaimana dilaporkan CNET, 2 Desember 2019.
Eropa dan AS bergabung untuk menyelamatkan dunia dari dampak asteroid apokaliptik, atau setidaknya untuk memulai proses belajar bagaimana kita dapat mencegah Armageddon dengan menabrak pesawat ruang angkasa ke asteroid biner atau berpasangan.
Badan Antariksa Eropa telah mendapat persetujuan dari para pemimpin luar angkasa benua itu untuk membangun dan meluncurkan misi asteroid Hera segera setelah 2024.
Hera akan mengunjungi asteroid Didymos ganda untuk menyelidiki komponen yang lebih kecil, secara informal disebut "Didymoon," beberapa tahun setelah pesawat Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA menabrak asteroid itu.
Harapannya adalah Didymoon akan menjadi objek alam pertama di tata surya yang memiliki orbit yang digerakkan oleh upaya manusia yang cukup untuk mengukur perbedaannya.
Didymoon memiliki panjang 525 kaki (160 meter), atau seukuran Piramida Agung Giza, dan ia mengorbit tubuh utama Didymos selebar setengah mil (780 meter).
Saat ini, NASA DART dijadwalkan untuk meluncurkan roket SpaceX pada pertengahan 2021 dan menabrak Didymoon pada akhir 2022. Hera kemudian akan diluncurkan pada 2024 dan tiba untuk memeriksa karya DART pada 2026.
Hera akan mengumpulkan gambar dan data dari Didymos untuk kembali ke Bumi, dan juga akan melepaskan sepasang kubus yang akan terbang lebih dekat dan akhirnya mendarat di asteroid itu.
Harapannya adalah bahwa semua ini akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana suatu hari kita bisa membelokkan asteroid berbahaya tanpa harus mengorbankan manusia.
CNET | ESA