Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan AS: Ukuran Burung Menyusut dari Waktu ke Waktu

image-gnews
Burung Rangkong. shutterstock.com
Burung Rangkong. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Rabu, 4 Desember 2019, menemukan bahwa ukuran tubuh rata-rata burung terus menurun dari waktu ke waktu, meskipun sayap mereka meningkat.

Penelitian itu melibatkan 70.716 burung yang mati dari tahun 1978 hingga 2016 dalam tabrakan selama migrasi musim semi dan gugur di Chicago

Menurut peneliti, hasil penelitian mengungkapkan bahwa iklim pemanasan menurunkan ukuran spesies burung tertentu di Amerika Utara dan mungkin di seluruh dunia.

Mereka mengutip fenomena yang disebut aturan Bergmann, di mana individu dalam suatu spesies cenderung lebih kecil di daerah yang lebih hangat dan lebih besar di daerah yang lebih dingin.

"Dengan kata lain, perubahan iklim tampaknya mengubah ukuran dan bentuk spesies ini," kata ahli biologi Brian Weeks dari University of Michigan's School for Environment and Sustainability, yang juga penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Ecology Letters, seperti dikutip Reuters, baru-baru ini.

Itu sebagai alasan untuk percaya bahwa spesies dapat menjadi lebih kecil dari waktu ke waktu seiring meningkatnya suhu. Studi ini berfokus pada 52 spesies, kebanyakan burung penyanyi yang didominasi oleh berbagai burung pipit, warbler dan thrush, yang berkembang biak di daerah dingin di Amerika Utara dan menghabiskan musim dingin di Chicago.

Para peneliti mengukur dan menimbang parade burung yang menabrak jendela bangunan dan jatuh ke tanah. Selama empat dekade, ukuran tubuh menurun di semua 52 spesies.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rata-rata massa tubuh turun 2,6 persen. Panjang tulang kaki turun 2,4 persen. Bentang sayap meningkat sebesar 1,3 persen, memungkinkan spesies untuk terus melakukan migrasi panjang bahkan dengan tubuh yang lebih kecil.

"Secara virtual setiap orang setuju bahwa iklim sedang memanas, tapi contoh-contoh bagaimana hal itu mempengaruhi dunia alami baru sekarang diketahui," tutur Dave Willard, manajer koleksi emeritus di Field Museum di Chicago yang mengukur semua burung.

Studi ini memberikan bukti segar tren mengkhawatirkan untuk burung Amerika Utara. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan September mendokumentasikan penurunan populasi burung di Amerika Serikat dan Kanada sebesar 29 persen sejak tahun 1970 dan kehilangan bersih sekitar 2,9 miliar burung.

"Saya pikir pesan yang harus diambil adalah ini," kata Weeks. "Ketika manusia mengubah dunia pada tingkat dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, ada kemungkinan tanggapan biotik yang tersebar luas dan konsisten terhadap perubahan lingkungan."

REUTERS | ECOLOGY LETTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

4 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

18 hari lalu

Innovilage 2023. Dok. Telkom University
16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.


Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

22 hari lalu

Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Companies in Health, Safety, Security, and Environmental (HSE) Implementation 2024 dari SWA Media. Penghargaan diserahkan di Ceria Room, Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.


Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

23 hari lalu

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Adipura kepada Kota Balikpapan atas kinerjanya mengatasi masalah lingkungan.


Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

28 hari lalu

Pembacaan sumpah Direktur LBH Pekanbaru di Auditorium FH Universitas Islam Riau (UIR), didampingi Erwin (Ketua Pelaksana), Andi Wijaya, dan M. Isnur., pada Kamis, 29 Februari 2024. Foto: Ellya Safriani/TEMPO
Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.


Chairul Tanjung Ungkap 4 Tantangan Perekonomian RI: Geopolitik hingga Lingkungan

28 hari lalu

Putri Tanjung dan Chairul Tanjung. Foto/Instagram
Chairul Tanjung Ungkap 4 Tantangan Perekonomian RI: Geopolitik hingga Lingkungan

Chairul Tanjung mengungkap tantangan perekonomian pada tahun ini, baik itu dari sisi global maupun dari dalam negeri. Apa saja?


Pakar Dorong Regulasi Filter Plastik Puntung Rokok untuk Kurangi Dampak Kesehatan dan Lingkungan

28 hari lalu

Anggota komunitas Operasi Semut menunjukkan sampah puntung rokok yang dikumpulkan saat car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 25 Februari 2024. Komunitas Operasi Semut dan Yayasan Yatim Mandiri menggelar aksi membersihkan sampah di area car free day dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Dorong Regulasi Filter Plastik Puntung Rokok untuk Kurangi Dampak Kesehatan dan Lingkungan

Puntung rokok adalah barang yang paling banyak dibuang sembarangan secara global.


Berbahaya Bagi Lingkungan, Sampah Puntung Rokok Belum Mendapat Perhatian

35 hari lalu

Gunungan sampah puntung rokok. Foto Instagram Lentera Anak.
Berbahaya Bagi Lingkungan, Sampah Puntung Rokok Belum Mendapat Perhatian

Lisda mendorong pemerintah untuk memperhatikan permasalahan penanganan sampah puntung rokok.


Mengenal Apa Itu Hilirisasi, Contoh, Manfaat, dan Dampaknya

37 hari lalu

Hilirisasi adalah suatu proses pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi yang lebih bernilai tinggi. Berikut ini manfaat, contoh, dan dampaknya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Hilirisasi, Contoh, Manfaat, dan Dampaknya

Hilirisasi adalah suatu proses pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi yang lebih bernilai tinggi. Berikut ini manfaat, contoh, dan dampaknya.


Ekonom: Studi Baru Ungkap Dampak Buruk Industri Nikel terhadap Kesehatan dan Lingkungan

37 hari lalu

Kawasan industri berbasis nikel Indonesia Morowali Industrial Park atau PT IMIP di Kecamatan Bahodopi, Sulawesi Tengah, Ahad, 31 Desember 2023. Industri nikel menempatkan Sulawesi Tengah di posisi ke empat secara nasional dengan realisasi investasi tertinggi setelah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur. ANTARA/Mohamad Hamzah
Ekonom: Studi Baru Ungkap Dampak Buruk Industri Nikel terhadap Kesehatan dan Lingkungan

Studi baru mengungkap hasil penelitian dari kebijakan hilirisasi nikel Indonesia menyebabkan risiko kesehatan dan ancaman lingkungan.