Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalur Kereta di Jepang: 27.500 Km, 80 Persen di Bawah Tanah

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Kereta cepat shinkansen bertemakan Hello Kitty saat diluncurkan di Stasiun JR Shin Osaka di Osaka, Jepang, 30 Juni 2018. Wisatawan yang menginginkan pernak-pernik eksklusif bertemakan Hello Kitty bisa mampir ke toko suvenir yang berada di Stasiun Hakata. Mandatory credit Kyodo/via REUTERS
Kereta cepat shinkansen bertemakan Hello Kitty saat diluncurkan di Stasiun JR Shin Osaka di Osaka, Jepang, 30 Juni 2018. Wisatawan yang menginginkan pernak-pernik eksklusif bertemakan Hello Kitty bisa mampir ke toko suvenir yang berada di Stasiun Hakata. Mandatory credit Kyodo/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jalur kereta di Jepang dikenal sebagai salah satu jalur kereta yang paling rumit di dunia, karena jaringannya sangat banyak dan menjangkau hampir di seluruh wilayah Negara Sakura itu.

Berdasarkan data Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi (MLIT) Jepang, panjang lintasan kereta di Jepang mencapai 27.532 kilometer dengan rincian di tiga kota besar, di antaranya Tokyo mencapai 2.420 kilometer (8,8 persen), sementara itu di kota besar lainnya, yakni Osaka 1.552 kilometer (5,6 persen) dan Nagoya 977 kilometer (3,5 persen).

Dalam setahun, kereta di Tokyo mengangkut 14,6 miliar penumpang (59,9 persen), di Osaka 4,5 miliar penumpang (18,5 persen), dan Nagoya 1,2 miliar penumpang (4,7 persen).

Dengan begitu banyaknya orang yang diangkut serta jaringan yang dioperasikan oleh ratusan operator kereta, lalu bagaimana sistem pengoperasiannya mengingat sistem perkeretaapian di Jepang sangat teratur dan tepat waktu.

Salah satu operator kereta perkotaan yang terkenal di Jepang, Tokyo Metro, menceritakan di balik pengoperasian kereta yang didominasi oleh jaringan kereta bawah tanah atau subway itu.

Direltur International Relations Department Corporate Planning Headquarters Tokyo Metro Co Ltd Naoto Kimura menyebutkan saat ini pihaknya mengoperasikan sembilan jalur sepanjang 195,1 kilometer.

Sembilan jalur itu di antaranya Ginza Line sepanjang 14,3 kilometer, Marunouchi Line 27,4 kilometer, Hibiya Line 20,3 kilometer, Tozai Line 30,8 kilometer, Choyoda Line 24,0 kilometer, Yurakucho Line 38,3 kilometer, Hanzomon Line 16,8 kilometer, Namboku Line 21,3 kilometer dan Fukotoshin Line 11,9 kilometer.

Jalur-jalur tersebut menghubungkan 179 stasiun di mana sebanyak 2.719 kereta beroperasi yang mengangkut rata-rata 7,58 juta penumpang per hari dengan waktu kedatangan hanya satu menit 50 detik untuk jalur Marunouchi Line.

“Saking banyaknya penumpang yang kami angkut jadi headway-nya pendek sekali. Terpendek itu satu menit 50 detik,” kata Kimura kepada ANTARA.

Semakin banyaknya orang yang diangkut, dampak positifnya yakni tingkat kepadatan jalan raya semakin berkurang dari tahun ke tahun.

Saat ini porsi penggunaan moda (modal share) masyarakat yang menggunakan kereta api mencapai 48 persen, bus tiga persen, sepeda 14 persen, jalan kaki 23 persen, dan mobil 12 persen.

“Rata-rata semua orang, termasuk kami juga berangkat pulang kantor jalan kaki ke stasiun atau naik bus atau naik sepeda ke stasiun, setelah itu terus semuanya menggunakan kereta. Jadi kami semua ini kalaupun bawa mobil hanya akhir pekan saja,” katanya.

Uniknya, 80 persen jalur kereta yang dioperasikan berada di bawah tanah, berbeda dengan jaringan kereta lainnya di jalur biasa atau layang (elevated).

Kimura menceritakan dahulu masih banyak jalur kereta di atas tanah, namun lama-kelamaan menyebabkan kemacetan, akhirnya jalur kereta dialihkan ke bawah tanah.

“Dulu itu masih banyak trem, kalau trem di atas jalan mengganggu juga menyebabkan macet kemudian dialihkan diubah menjadi subway,” katanya.

Pada 1955 sebagian besar warga Tokyo yakni 38 persen menggunakan jalur yang dioperasikan oleh JR, di mana saat itu masih berstatus milik negara bernama Japan National Railways (JNR) yang kemudian berubah menjadi perusahaan swasta dan berganti nama menjadi Japan Railways (JR).

Sementara itu berdasarkan data Tokyo Metro sebanyak 21.1 persen di antaranya menggunakan jalur kereta api yang dioperasikan oleh swasta, trem 17,7 persen, bus 11,2 persen, taksi dan limousine 8,3 persen, dan kereta bawah tanah 3,6 persen.

Pada 2013 mulai terjadi peningkatan signifikan pengguna kereta bawah tanah yakni 30,7 persen, meskipun masih di bawah JR 32,2 persen, kereta swasta 27,3 persen, bus 3,4 persen, taksi dan limousine 3,0 persen, dan trem 0,3 persen.

Diatur Sangat Presisi

Untuk itu, sistem pengoperasian harus diatur secara presisi guna menghindari adanya kecelakaan di jalur bawah tanah yang cenderung lebih sulit untuk dideteksi karena kondisinya yang gelap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budaya keselamatan merupakan nilai yang sangat ditanamkan bagi seluruh calon masinis, teknisi, seluruh sumber daya manusia (SDM) yang mengikuti pelatihan serta pendidikan di Tokyo Metro Comprehensive Learning and Training Center.

Sebagaimana misi perusahaan, yakni peace of mind yang bisa tercipta apabila merupakan gabungan dari aspek safety (keselamatan) dan service (layanan).

“Jadi untuk bisa menyediakan layanan sehingga penumpang merasa aman dan nyaman maka kami juga harus melakukan satu bentuk pendidikan di bidang safety dan service dengan tuntas yang kita adakan training center,” kata Kimura.

Pusat pelatihan Tokyo Metro tersebut sangat lengkap, mulai dari ruang kelas, ruang untuk belajar persinyalan dengan lintasan rel kereta asli, serta sejumlah meja dengan tombol kendali, simulator yang dirancang seperti kereta sungguhan dengan penyesuaian empat musim hingga auditorium yang juga bisa disulap jadi ruang olahraga.

Kimura mengatakan pusat pelatihan yang berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektare itu mulai beroperasi pada 1 April 2016 yang sudah dikunjungi 16.000 pengunjung dari 60 negara.

Para masinis serta teknisi dari berbagai negara juga dilatih di pusat pelatihan tersebut, termasuk juga untuk transfer of knowledge untuk sumber daya manusia (SDM) PT MRT Jakarta.

“Seperti Anda ketahui di sektor transportasi, terutama kereta api itu yang tidak boleh terjadi adalah kecelakaan. Jadi orang-orang berkunjung ke tempat kami karena ingin melihat bagaimana cara menghindarkan kecelakaan di sektor kereta api ini, alat-alat seperti apa yang digunakan untuk melatih kemudian bagaimana metode pendidikan dan pelatihan kepada orang-orang terkait di dunia kereta api,” katanya.

Di ruang simulator, calon masinis berlatih di ruang kemudi kereta dengan layar yang menampilkan jalur serta situasi sesuai dengan kondisi aslinya.

Selain itu juga terdapat ruangan yang dibuat menyerupai stasiun, termasuk signage dan vending machine pembelian tiket untuk membantu para calon penumpang yang masih belum terbiasa dengan fasilitas tersebut, terutama wisatawan asing.

Di luar gedung terdapat depo yang bisa menampung 22 jalur kereta, baik kereta yang dioperasikan oleh Tokyo Metro maupun kereta operator lain.

Pakar dari Japan International Cooperation Agency Hideaki Tanaka mengatakan permintaan akan angkutan kereta komuter di Jepang, terutama di kota besar meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertambahan populasi.

Sehingga, kereta perkotaan Jepang sendiri pernah mengalami Commuter Hell pada 1960an, tepatnya saat Negara Mata Hari Terbit itu menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas pada 1964.

Commuter Hell merupakan kondisi kereta yang sangat berdesakan, bahkan terjadi dorong-mendorong antarpenumpang pada saat menaiki kereta.

Bahkan tingkat kepadatannya mencapai 300 persen, meskipun jaringan kereta perkotaan sudah mencapai kisaran 1.500 kilometer pada tahun 1960an.

Karena itu lah, timbul ide untuk mengembangkan jaringan kereta perkotaan bawah tanah karena sudah sangat sulit membangun di atas tanah.

Seiring waktu, jaringan kereta bawah tanah terus berkembang, yakni yang awalnya hanya 30,9 kilometer pada tahun 1960an, terus meningkat menjadi 1.880 kilometer pada 1980, kemudian 2.060 kilometer pada tahun 2000 dan 2.420 kilometer pada 2010.

Dengan demikian, tingkat kepadatan (congestion rate) di dalam kereta pun terus berkurang dari 221 persen pada 1975 menjadi 176 pada 2020 hingga 164 persen pada 2016.

“Ditargetkan terus menurun sampai 150 persen, jadi penumpang di dalam kereta masih bisa membaca koran,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

11 menit lalu

Petugas melakukan pengecekan terakhir kursi Kereta Api Majapahit Generasi Baru jurusan Malang-Jakarta saat pemberangkatan perdana di Stasiun Malang, Jawa Timur, Senin, 25 Maret 2024. Kereta Api Majapahit Generasi Baru produksi PT INKA tersebut memiliki delapan rangkaian gerbong yang masing-masing terdiri dari 72 kursi penumpang serta dilengkapi berbagai macam fasilitas. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.


Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

4 jam lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.


Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

5 jam lalu

Duel Qatar vs Jepang akan tersaji di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Qatar vs Jepang akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hammad pada Kamis, 25 April 2024.


8 Shopping Street Terbaik untuk Wisata Belanja di Tokyo

1 hari lalu

Shopping street Ueno Ameyokocho di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Nichika Yoshida
8 Shopping Street Terbaik untuk Wisata Belanja di Tokyo

Di antara lebih dari 2.400 shotengai atau shopping street di Tokyo, berikut ini yang terbaik untuk wisata belanja


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

1 hari lalu

Ilustrasi belanja atau pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Cosmin Serban
Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui termasuk barang-barang terbaik yang harus dibeli


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Hasil Piala Asia U-23: Korea Selatan Jadi Lawan Timnas Indonesia di Perempat Final Usai Kalahkan Jepang

2 hari lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
Hasil Piala Asia U-23: Korea Selatan Jadi Lawan Timnas Indonesia di Perempat Final Usai Kalahkan Jepang

Korea Selatan akan menjadi lawan Timnas Indonesia U-23 di babak perempat final Piala Asia U-23 2024.


Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Bakal Tonton Langsung Laga Korea vs Jepang

2 hari lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, saat konferensi pers menjelang laga melawan tuan rumah Qatar di Piala Asia U-23 2024. Kredit: Tim Media PSSI
Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Bakal Tonton Langsung Laga Korea vs Jepang

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, mengungkapkan kegembiraannya setelah timnya berhasil menang telak atas Yordania di Piala Asia U-23 2024.


10 Buah Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp700 Jutaan

3 hari lalu

Berikut ini deretan buah paling mahal di dunia, didominasi oleh buah hasil budidaya petani di Jepang. Harganya mencapai Rp700 juta. Foto: Canva
10 Buah Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp700 Jutaan

Berikut ini deretan buah paling mahal di dunia, didominasi oleh buah hasil budidaya petani di Jepang. Harganya mencapai Rp700 juta.