Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penurunan Tanah Terparah, Peneliti ITB: Save Pekalongan

image-gnews
Sejumlah siswa usai mengikuti latihan pra ujian (try out) menembus genangan banjir di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah, Desa Tegaldowo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, 29 Januari 2019. ANTARA
Sejumlah siswa usai mengikuti latihan pra ujian (try out) menembus genangan banjir di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah, Desa Tegaldowo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, 29 Januari 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung Peneliti dari tim Geodesi Institut Teknologi Bandung Heri Andreas mengkampanyekan Save Pekalongan. Kota Batik itu sekarang menjadi wilayah di pinggir laut yang tercepat penurunan tanahnya.

“Banjir rob (air laut) sudah setengah kota, 20-30 tahun bisa satu kota robnya,” kata dia kepada Tempo.

Tim melakukan pengambilan data di Pekalongan dalam dua periode. Pada kurun 2007-2011 melalui data satelit. Sementara pada 2013 dengan kombinasi pengukuran memakai alat global positioning system (GPS). “Hasilnya penurunan tanah rata-rata 10 sentimeter per tahun, ada yang maksimal 17 sentimeter,” ujarnya saat ditemui di Bandung, Sabtu, 6 Desember 2019.

Wilayah yang ambles itu menurut Heri dari utara sampai tengah kota juga utara kabupaten Pekalongan. Menurutnya penyebab penurunan tanah di Pekalongan akibat pengambilan air tanah dan kebijakan pemerintah daerah.

Kondisinya, warga kesulitan air bersih sementara perusahaan daerah air minumnya tidak sanggup memasok. Pemerintah daerah lalu membuat program pengeboran air artesis di setiap RW (rukun warga) berkedalaman hingga 100 meter. “Kebijakan pemdanya bikin bunuh diri massal, krisis air lalu kotanya tenggelam. Karena itu saya kampanye Save Pekalongan,” ujar Heri.

Dia mengaku sudah bertemu dan membicarakan masalah itu dengan Bupati dan Walikota Pekalongan. Kini pemerintah tengah membangun tanggul di pantai utara Pekalongan. Menurut Heri, tanggul itu diperkirakan 5 tahun lagi akan tenggelam juga nantinya. “Bukan karena kenaikan air laut (sea level rise) tapi subsidens,” kata dia.

Heri menyarankan pemerintah daerah Pekalongan menghentikan pengambilan air tanah dan mencari pengganti sumber airnya. Selain itu untuk menahan laju penurunan tanah misalnya dengan mengisi kembali air tanah.

Tempo berusaha mengkonfirmasi riset Geodesi ITB di Pekalongan itu ke beberapa peneliti lembaga pemerintah di Bandung seperti Pusat Air Tanah dan Geologi Lingkungan, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ternyata belum pernah ada penelitiannya.

“Pekalongan baru peninjauan di utara itu kalau rob habis,” kata Wahyudin, peneliti di Badan Geologi, Kamis, 12 Desember 2019.

Peneliti dari LIPI Dwi Sarah mengatakan Kota Pekalongan belum diteliti, sementara ini baru penurunan tanah di Semarang dan Demak. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

11 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

3 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

4 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

5 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

5 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

6 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

6 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

6 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

6 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.