Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asesmen Pengganti Ujian Nasional Andalkan Nalar, Tak Bisa Nyontek

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Siswa melintasi pengumuman
Siswa melintasi pengumuman "harap tenang ada Ujian Nasional" di SMA 68, Jakarta, Senin (16/4). TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mendikbud Nadiem Makarim memutuskan mengganti Ujian Nasional dengan metode asesmen kompetensi minimum dan survei karakter mulai 2021. Patokan metode ini adalah metode asesmen Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS).

Menurut pengamat pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis, Indra Charismiadji, metode PISA dan TIMSS  berupa ujian dengan soal yang mengandalkan nalar. Dia menyatakan soal-soal ini bukan tipe yang bisa dijawab dengan hafalan. “Jadi, siswa tidak bisa menyontek,” ucap dia seperti dimuat Koran Tempo, Sabtu, 14 Desember 2019.

Indra mencontohkan, soal ujian di Indonesia adalah soal yang bisa dijawab dengan menghafal.  Misalnya, satu ditambah dua, dan ditambah tiga akan menghasilkan angka berapa. Dalam soal di metode PISA, inti pertanyaannya sama, tapi dijabarkan dengan cara yang menguji nalar, seperti soal cerita.

Menurut Indra, banyak guru di Indonesia tak bisa mengerjakan soal model PISA yang dibuat kontekstual dengan masalah sehari-hari. Mereka terbiasa mengerjakan dengan banyak simbol dan angka. Ia menjelaskan, soal asesmen ini tidak harus esai, tapi berbentuk soal yang tak memiliki kunci jawaban, seperti yang sekarang ini berkembang di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indra menilai metode asesmen membutuhkan guru dengan kemampuan nalar tinggi. Selain itu, Indra menambahkan, kebijakan asesmen akan percuma jika hasil PISA belum mempengaruhi pengambilan kebijakan Kementerian.

Menurut dia, mengubah ujian nasional dengan metode asesmen tidak akan serta-merta meningkatkan kemampuan siswa. “Skor PISA Singapura dan Cina bagus karena anak-anak di sana sudah belajar dengan benar,” katanya.

KORAN TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raker dengan Nadiem, Anggota DPR Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Lebih Tinggi dari Kemendikbud

21 hari lalu

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Raker dengan Nadiem, Anggota DPR Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Lebih Tinggi dari Kemendikbud

Kata politikus PDIP soal anggaran makan siang gratis.


Nadiem: Sebanyak 774.999 Guru Honorer Lulus ASN PPPK

22 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam pembukaan Vokasifest dan Festival Merdeka Beajar 2023. Dok. Kemendikbud
Nadiem: Sebanyak 774.999 Guru Honorer Lulus ASN PPPK

Nadiem Makarim mengatakan, sebanyak 774.999 guru honorer telah lulus seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.


Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

18 Januari 2024

Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nurhasan terpilih sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2023-2024. Dok: Unesa.
Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

Ketua Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih mengatakan implementasi Kampus Merdeka saat ini masih kurang optimal. Saat ini, ada sejumlah persoalan yang muncul karena ada banyak hal yang menghantui perguruan tinggi.


Nadiem Sebut 96 Persen Sekolah akan Terima Dana BOSP 2024 pada Bulan Ini

17 Januari 2024

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam pembukaan Vokasifest dan Festival Merdeka Beajar 2023. Dok. Kemendikbud
Nadiem Sebut 96 Persen Sekolah akan Terima Dana BOSP 2024 pada Bulan Ini

Nadiem bilang dana bantuan operasional sekolah pendidikan (BOSP) 2024 akan tersalurkan kepada 96 persen satuan pendidikan pada Januari ini.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Game Pokemon Indonesia Pertama Diluncurkan, Nadiem Paparkan Dampak Merdeka Belajar

13 Januari 2024

Tarian para Pikachu di Pokemon Festival Jakarta 2022, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Kamis, 8 Desember 2022. (ANTARA/Nanien Yuniar)
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Game Pokemon Indonesia Pertama Diluncurkan, Nadiem Paparkan Dampak Merdeka Belajar

Topik tentang peluncuran Pokmon edisi Indonesia pertama, yaitu Pikachu berkemeja Batik, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Nadiem Terbitkan Aturan MWA, UNS Segera Gelar Pemilihan Anggota Majelis Wali Amanat

3 Januari 2024

Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho (dua dari kiri) memberikan penjelasan saat digelar konferensi pers di Kampus UNS Solo, Sabtu, 15 Juli 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Nadiem Terbitkan Aturan MWA, UNS Segera Gelar Pemilihan Anggota Majelis Wali Amanat

Universitas Sebelas Maret (UNS) segera menggelar pemilihan anggota Majelis Wali Amanat (MWA), menyusul Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) yang telah menerbitkan Peraturan MWA Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota MWA UNS.


UGM Revisi Surat Edaran Larangan LGBT Usai Tuai Protes

27 Desember 2023

Surat Edaran larangan LGBT di Fakultas Teknik UGM. Dok. Istimewa
UGM Revisi Surat Edaran Larangan LGBT Usai Tuai Protes

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro, menyebutkan revisi surat edaran itu karena bersandar pada nilai-nilai integritas.


Nadiem Pamerkan Dampak Positif Merdeka Belajar hingga Dapat Pengakuan Dunia

11 Desember 2023

Pembacaan tiga karya isi buku Mendobrak Mitos:  20 Kisah Inspiratif Pendidikan Vokasi  oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbutristek RI), Nadiem Anwar Makarim, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Kebudayaan KADIN Indonesia, Heru Dewanto, juga Ketua Tim Startegi dan Perencanaan  Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi, Agustina Tutik di  di Auditorium lantai 2, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Senin, 26 Juni 2023. TEMPO/Tika Ayu
Nadiem Pamerkan Dampak Positif Merdeka Belajar hingga Dapat Pengakuan Dunia

Nadiem Makarim memamerkan tiga dampak utama dari Merdeka Belajar besutannya yang telah terlihat dan diakui oleh dunia. Mulai dari dampak terhadap pendidikan tinggi, pendidikan vokasi, hingga pada riset dan inovasi.


Jokowi Bicara Soal Masa Depan Pendidikan: Future Talent dan Skill Itu yang Konkret

11 Desember 2023

Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada pembukaan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin 11 Desember 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jokowi Bicara Soal Masa Depan Pendidikan: Future Talent dan Skill Itu yang Konkret

Presiden Jokowi menilai penyiapan talenta dan bakat untuk masa depan menjadi lebih konkret dilakukan saat ini di tengah perubahan dunia.


Nadiem Optimistis Kebijakan Merdeka Belajar Berlanjut Siapa pun Menteri dan Presidennya

7 Desember 2023

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat mengunjungi SMKN 2 Kasiaha, Yogyakarta. Dok, Kemendikbud
Nadiem Optimistis Kebijakan Merdeka Belajar Berlanjut Siapa pun Menteri dan Presidennya

Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim optimis akan keberlanjutan transformasi pendidikan, meskipun menteri atau presiden telah berganti.