Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Budaya Tato Peninggalan Austronesia di Papua Terancam Punah

image-gnews
Tato pada perempuan Suku Moi, Kabupaten Sorong, Papua Barat (kanan). (Dok. Hari Suruto/Balar Papua)
Tato pada perempuan Suku Moi, Kabupaten Sorong, Papua Barat (kanan). (Dok. Hari Suruto/Balar Papua)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTato merupakan salah satu budaya di pesisir utara Papua yang dikenalkan oleh orang Austronesia dari Asia yang bermigrasi ke wilayah Papua pada masa prasejarah sekitar 3.000 tahun lalu. Terdapat tiga suku di Papua yang memiliki tradisi membuat tato yaitu Suku Sentani, Moi dan Waropen.

“Tato tradisional suku Sentani, Kabupaten Jayapura yang biasa disebut enahu oleh penduduk setempat, mulai terlupakan. Pengetahuan salah satu tradisi penduduk asli suku Sentani ini hanya terbatas pada orang yang sudah tua saja, sementara generasi muda sudah tidak ada lagi,” ujar arkeolog dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, Senin, 16 Desember 2019.

Dalam buku Man's Conquest of The Pacific, Peter Bellwood, profesor arkeologi Australian National University menyimpulkan bahwa penutur Austronesia datang ke Papua dan Pasifik Selatan sekitar 3.000 tahun lalu.

Dari sekian seni budaya Sentani yang ditampilkan di Festival Danau Sentani (FDS) dari tahun ke tahun, kata Hari, belum pernah menampilkan tradisi tato suku Sentani. Itu sebabnya, menurut dia, perlu dilakukan penelitian untuk mendokumentasikan tato tradisional Sentani sebelum punah. Tato perempuan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. (Dok Hari Suroto/Balar Papua)

Bahan pembuat enahu (tato) berupa arang hasil pembakaran kayu wam dicampur getah pohon sukun. Kemudian duri sagu atau tulang ikan dicelupkan ke dalam getah dan arang, lalu ditusukkan pada dada, pipi, kelopak mata, betis dan pinggul serta bagian belakang tubuh. “Tato dibuat tiga bulan sebelum upacara perkawinan dilaksanakan,” kata Hari.

Motif tato untuk perempuan Sentani yaitu gambar ikan sembilan, belut, dan burung cenderawasih. Fungsi tato untuk mempercantik wajah pengantin wanita. Sedangkan lambang dari burung cenderawasih maupun ikan adalah seorang wanita menjadi sumber kehidupan bagi anak-anak maupun masyarakatnya.

Sementara fungsi tato bagi pria adalah untuk membuat kegantengan pengantin pria. Tato untuk pengantin pria Sentani berbentuk buaya, ikan hiu gergaji, ular dan kasuari. Hewan-hewan ini melambangkan kejantanan dari seorang pria.

“Pengantin pria harus jantan menghadapi tantangan hidup yang harus dihadapi dengan jiwa kejantanan sehingga mencapai kesuksesan yang besar,” tutur Hari. “Desain tato disesuaikan dengan luas sempitnya bagian tubuh yang hendak ditato, misalnya, tato di hidung akan mengikuti bentuk hidung.”

Perhiasan tubuh yang lazim dikenakan, baik oleh laki-laki maupun perempuan Sentani adalah tato pada wajah dan beberapa bagian tubuh (tangan dan kaki) yang dibuat secara permanen. Tato adalah simbol kekuasaan, kecantikan, dan status sosial seseorang. Oleh karena itu, jenis dan bentuk tato tergantung pada status sosial (ondofolo, kotelo/kepala suku, dan yobu yoholom) dan jenis kelamin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tato pada Suku Moi saat ini hanya digunakan generasi tua suku  di Kabupaten Sorong, Papua Barat itu. Mereka masih menerapkan tato pada tubuhnya, sedangkan generasi mudanya sudah tidak menerapkan tato lagi, sehingga diperkirakan terancam punah. Suku Moi merupakan suku asli yang tinggal di Kabupaten Sorong.

“Wilayah Kabupaten Sorong dikenal dengan wilayah hukum adat Suku Moi atau lebih dikenal dengan suku Malamoi. Tato bagi Suku Moi merupakan hiasan tubuh, dan bahan pembuat tato berupa arang halus (yak kibi) hasil pembakaran kayu dicampur getah pohon langsat (loum),” ujar Hari.

Kemudian, duri dari pohon sagu atau tulang ikan dicelupkan ke dalam ramuan getah langsat dan arang yang selanjutnya ditusukkan pada bagian tubuh yang akan dibuat motif tato tradisional tersebut. “Bisa di bagian dada, pipi, kelopak mata, betis dan pinggul serta bagian belakang tubuh,” kata dia.

Menurut Hari, tato tradisional Suku Moi merupakan budaya yang harus dilestarikan, hal ini diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk melestarikannya. Baik itu mulai dari lembaga masyarakat adat, generasi tua suku Moi, generasi muda suku Moi dan dinas terkait. 

Motif tatonya berupa geometris atau garis-garis melingkar serta titik-titik berbentuk segitiga kerucut atau tridiagonal yang dibariskan. “Pelestarian tato tradisional Suku Moi yaitu dengan cara melakukan penelitian, pendokumentasian, dan mewariskannya ke generasi muda,” kata Hari

Sementara pembuatan tato pada orang Waropen, Papua lebih banyak dilakukan perempuan daripada laki-laki. Selama tahun-tahun puberitas para gadis Waropen membuat banyak tato di tubuh mereka (juga onda: lukisan tentang perahu, huruf, dan tulisan), keduanya pada dada dan kaki dan pada lengan wajah.

“Pola tersebut pertama kali ditujukan pada kulit dengan pemberian warna hitam, yang kemudian ditusuk-tusuk dengan menggunakan dua tulang ikan, diikatkan bersama pada sepasang batang kayu, yang dipukul pelan-pelan dengan sepotong kayu yang lain,” tuturnya.

Kemudian, Hari melanjutkan, luka-luka kecil itu digosok lagi dengan warna hitam sehingga menjadi sedikit meradang, dengan demikian motif tersebut tetap tidak dapat terhapus dalam kulit. Seluruh proses tersebut menyakitkan dan karena alasan itu pembuatan tato dilakukan secara bertahap.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

2 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

4 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

4 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

4 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

4 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

5 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

5 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

6 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

6 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.