TEMPO.CO, Jakarta - Cookie Paw Blast menang dalam lomba pembuatan game Jawara Game Indonesia, yang diselenggaran Hago Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).
"Kompetisi ini merupakan bagian dari upaya Hago untuk mendorong ekonomi digital dan talenta lokal di Indonesia. Mengejutkannya, ada 87 game yang mendaftar, tidak hanya profesional tapi juga pelajar. Ini sinyal bahwa Indonesia akan menjadi tech-hub di era digital ini," ujar Vice President Vlight, perusahaan induk Hago, Joshua Qiao, dalam temu media di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019.
Digelar mulai 20 November hingga 16 Desember 2019, kompetisi berhadiah Rp135 juta itu menelurkan enam pemenang. Sebagai juara, Cookie Paw Blast, membawa pulang Rp60 juta.
Posisi kedua diraih Treasure Cave dengan hadiah Rp40 juta, dan posisi ketiga ketiga disabet oleh Slay Z dengan hadiah Rp20 juta. Pocong Runner di urutan keempat mendapatkan Rp10 juta, terakhir Coffee Cat berhasil membawa pulang Rp5 juta.
Selain lima juara, kompetisi Jawara Game Indonesia juga mengumumkan kategori Best Student Game Developer yang jatuh pada Middle Space dengan hadiah Rp5 juta.
Salah seorang dewan juri, wakil presiden AGI, Adam Ardisasmita, menilai sebagian besar game yang masuk dalam kompetisi tersebut telah memiliki kualitas yang bagus, baik dari segi desain maupun alur permainan.
"Padahal game developer hanya diberikan waktu tiga minggu, tapi tampilan game sudah seperti game yang telah di-publish," kata Adam.
"Kompetisi untuk game developer sangat jarang. Dari sisi industri, kompetisi seperti ini sangat penting karena dapat men-trigger orang untuk nyemplung ke industri ini dan melahirkan talenta-talenta, serta studio game baru," kata dia.
Country Manager Hago Indonesia, Keimmy Xu, berharap kompetisi Jawara Game Indonesia dapat menjadi wadah bagi anak muda Indonesia untuk tidak hanya bermain game, tetapi juga membuat game sendiri.
"Melihat perkembangan pesat game di Indonesia, namun kontribusi game lokal sangat rendah, kompetisi ini berharap dapat meningkatkan pendapatan developer lokal, juga membuat game yang dapat berkontribusi terhadap pendapatan Indonesia," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani. Dia berharap kompetisi tersebut dapat mendorong kreator dan talenta muda yang bergelut di bidang ekonomi kreatif untuk menciptakan produk kreasi baru.
"Indonesia sangat kreatif. Dengan adanya program ini makin banyak game developer bisa menyalurkan bakatnya dan juga bisa menyalurkan produk-produknya lewat Hago," ujar Semuel.