Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ujian Nasional Diganti, DPR Sebut Guru Tetap Jadi Kuncinya

image-gnews
Sejumlah pelajar SMK Negeri 48 Jakarta mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK Negeri 48 Jakarta, Buaran, Jakarta Timur, Senin 25 Maret 2019. Mulai hari ini pelajar SMK se Indonesia serentak mengikuti ujian nasional berbasis komputer yang berlangsung dari pada 25 hingga 28 Maret 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejumlah pelajar SMK Negeri 48 Jakarta mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK Negeri 48 Jakarta, Buaran, Jakarta Timur, Senin 25 Maret 2019. Mulai hari ini pelajar SMK se Indonesia serentak mengikuti ujian nasional berbasis komputer yang berlangsung dari pada 25 hingga 28 Maret 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwarkilan Rakyat Komisi X Hetifah menilai bahwa penggantian Ujian Nasional menjadi Asesmen Kompetensi Minimum kuncinya tetap ada pada guru di sekolah masing-masing.

"Sebetulnya itu catatan terakhir, jadi saya kira tetap fokusnya dan prasyarat kunci keberhasilan itu di guru, oleh sebab itu kita tidak boleh over estimated nih soal kemampuan guru itu. Bukan berarti kita merendahkan akan kemampuan mereka tapi justru kita harus fokus mendorong," ujar Hetifah di Perpustakaan Kemdikbud, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Desember 2019.

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memutuskan mengganti UN dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter mulai 2021. Pemerintah mengklaim sudah merancang dan menguji coba sistem ini.

Patokan metode ini adalah metode asesmen Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS).

Selain mendorong, kata Hetifah, harus juga melibatkan lembaga terkait agar bisa memberikan semacam kompetensi tambahan terhadap guru-guru agar metode baru ini terwujud. "Niat kita kan tadi bukan memberi beban baru lagi, karena saya memahamilah sulitnya untuk bisa membuat suatu asesmen itu, ada ilmunya juga dan ada tata caranya, jadi pemerintah tidak boleh lepas tangan ya," kata dia.

Hetifah melanjutkan bahwa bukan berarti diotonomikan dan seolah-olah pemerintah pusat lepas tangan. Pemerintah itu, Hetifah berujar, harus bisa memberikan pembinaan yang cukup dan menjamin setiap sekolah mampu menjalankan itu dengan baik dan harus ada evaluasi dari pemerintah sejauh mana nanti sekolah mampu menjalankan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hetifah yakin bahwa Indonesia memiliki berbagai macam pakar, bahkan NGO yang memang mengetahui asesmen tersebut. Karena metode atau paradigma belajar yang baru ini juga mungkin agaknya bisa dipelajari dari banyak negara-negara yang dianggap sudah berpengalaman.

"Jadi maksudnya pakar itu bukan orang asing, tapi mereka yang sudah lebih berpengalaman dengan metode pembelajaran seperti itu dan acara penilaian atau asesmennya," tutur Hetifah. Namun yang penting sekarang adalah tugas kita mencari realita yang ada di sekolah kita saat ini hasil belajar itu seperti apa dengan sejujur-jujurnya."

Sehingga, Hetifah menambahkan, pemerintah akan mendapatkan feedback, tidak usah merasa malu, karena mungkin banyak juga hal positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Jadi tujuan asesmen tidak lain adalah mendapatkan data dan informasi fakta-fakta yang mencerminkan realita di lapangan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno, mengatakan, para siswa juga harus disosialisasikan bahwa belajar itu perjalanan panjang, maka anak harus diberikan tantangan yang tepat setiap saat, kesehariannya harus diberikan tantangan.

"Dulu mungkin UN merupakan hal yang tepat. Namun dalam perkembangannya, apakah konten yang diakses itu, penguasaan siswa bukan penguasaan informasi, tapi bernalar. Ujian Nasional masih didominasi dengan level rendah tingkat kognitifnya. Maka dibutuhkan kontennya yang ke arah level kognitif lebih tinggi,” tutur Totok.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

20 jam lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.


Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

15 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek membantah ferienjob bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ordonansi Ketenagakerjaan Jerman jadi rujukannya.


Nadiem Klarifikasi Pramuka Tetap Wajib Diselenggarakan Sekolah, tapi Siswa Tidak Harus Ikut

15 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Nadiem Klarifikasi Pramuka Tetap Wajib Diselenggarakan Sekolah, tapi Siswa Tidak Harus Ikut

Nadiem menyatakan tidak ingin peraturan baru soal Pramuka yang dia keluarkan disalahartikan


Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

16 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Gedung Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta, 15 Juni 2016. Sebanyak 11 unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.


Bukan Lagi Ekskul yang Wajib Diikuti, Begini Gerakan Pramuka Bermula di Indonesia dan Dunia

16 hari lalu

Para peserta beristirahat saat bersiap meninggalkan lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 8 Agustus 2023. Kontingen dari Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura meninggalkan lokasi perkemahan lebih awal karena cuaca ekstrem. REUTERS/Kim Hong-Ji
Bukan Lagi Ekskul yang Wajib Diikuti, Begini Gerakan Pramuka Bermula di Indonesia dan Dunia

Menteri Nadiem Makarim telah mencabut permendikbud yang menetapkan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah.


Menteri Nadiem Cabut Ekskul Pramuka Menuai Polemik

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo berswafoto dengan seorang peserta saat meninjau langsung kegiatan Raimuna Nasional XII Gerakan Pramuka Tahun 2023 yang digelar di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta, pada Selasa, 15 Agustus 2023. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Nadiem Cabut Ekskul Pramuka Menuai Polemik

Menteri Nadiem mencabut ekskul Pramuka menuai respons pro dan kontra dari Kwartir Nasional dan Perhimpunan Pendidikan dan Guru.


Kwarnas Pramuka Minta Menteri Nadiem Tinjau Ulang Keputusan

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso berjalan menuju lokasi Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Buperta, Cibubur, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Kwarnas Pramuka Minta Menteri Nadiem Tinjau Ulang Keputusan

Tak sesuai Kurikulum Merdeka, ekstrakurikuler Pramuka diputuskan Menteri Nadiem tak wajib lagi diikuti siswa di sekolah atau satuan pendidikan.


Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

18 hari lalu

Mendikbud Nadiem Makarim dalam rapat kerja Gerakan Pramuka di Cibubur, Kamis, 31 Maret 2022. Istimewa
Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

Penjelasan menyusul hangatnya perbincangan mengenai Pramuka beberapa hari belakangan menyusul terbitnya Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.


Raker dengan Nadiem, Anggota DPR Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Lebih Tinggi dari Kemendikbud

43 hari lalu

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Raker dengan Nadiem, Anggota DPR Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Lebih Tinggi dari Kemendikbud

Kata politikus PDIP soal anggaran makan siang gratis.


Nadiem: Sebanyak 774.999 Guru Honorer Lulus ASN PPPK

43 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam pembukaan Vokasifest dan Festival Merdeka Beajar 2023. Dok. Kemendikbud
Nadiem: Sebanyak 774.999 Guru Honorer Lulus ASN PPPK

Nadiem Makarim mengatakan, sebanyak 774.999 guru honorer telah lulus seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.