Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

267 Juta Akun Pengguna Facebook AS Diekspos di Web Gelap

image-gnews
Logo Facebook
Logo Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Informasi pribadi milik lebih dari 267 juta pengguna Facebook telah diekspos dalam database tanpa jaminan di situs web gelap. Mulai dari Facebook ID, nomor telepon dan nama lengkap dari sebanyak 267.140.436 pengguna Amerika Serikat.

Laporan tersebut ditemukan dalam database perusahaan cybersecurity Comparitech dan peneliti Bob Diachenko yang diterbitkan Kamis, 19 Desember 2019. Laporan itu memperingatkan bahwa orang yang diidentifikasi dalam database dapat ditargetkan oleh pesan spam atau skema phishing.

Mengutip laman Daily Mail, Kamis, 19 Desember 2019, meskipun belum jelas bagaimana informasi sensitif itu diungkapkan, Diachenko melacak database ke Vietnam dan berspekulasi bahwa itu mungkin telah dikompilasi melalui proses ilegal yang disebut scraping.

Proses scraping terjadi di mana bot otomatis menyalin informasi publik dari profil Facebook atau dicuri secara langsung dari API pengembang Facebook.

Akses ke database sejak itu telah dihapus, tapi catatan itu tampaknya telah tersedia tanpa kata sandi untuk siapa pun tanpa otentikasi selama dua minggu sebelum ditemukan. Tautan yang dapat diunduh ke data juga telah diposting ke forum peretas populer.

Pelanggaran keamanan menyusul kebocoran besar terjadi pada September lalu, di mana lebih dari 400 juta nomor telepon pengguna terpapar, kemudian ada skandal besar pada 2018. Terungkap bahwa Cambridge Analytica telah memanen data pribadi jutaan profil pengguna Facebook tanpa persetujuan mereka untuk tujuan iklan politik.

Seorang juru bicara Facebook mengkonfirmasi kepada Daily Mail bahwa database itu telah dihapus dan mengatakan: "Kami sedang menyelidiki masalah ini, tapi kami percaya ini kemungkinan informasi yang diperoleh sebelum perubahan yang kami buat dalam beberapa tahun terakhir untuk lebih melindungi informasi orang."

Facebook menghapus informasi nomor telepon dari API pada April 2018 setelah skandal Cambridge Analytica. Artinya bahwa jumlah yang termasuk dalam database kemungkinan berusia lebih dari 18 bulan.

“Database tersebut pertama kali muncul online pada 4 Desember. Data tersebut dibagikan secara publik di forum untuk peretas pada 12 Desember,” ujar Paul Bischoff dari Comparitech.

Diachenko menemukan database itu pada bulan Desember dan segera melaporkannya ke penyedia layanan internet yang mengelola alamat IP ketika ia menduga data itu milik organisasi kriminal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun database itu tidak lagi tersedia secara online pada hari Kamis kemarin, ada kemungkinan bahwa itu disalin di tempat lain sebelum diturunkan, Comparitech memperingatkan. Perusahaan itu mencatat bahwa semua data tampaknya valid.

Masing-masing lebih dari 267 juta catatan yang dibuka termasuk nama lengkap, nomor telepon, cap waktu, dan ID Facebook yang unik. ID Facebook unik, nomor publik yang terkait dengan akun tertentu, yang dapat digunakan untuk menentukan nama pengguna akun dan informasi profil lainnya, menurut Comparitech.

“Para ahli tidak yakin bagaimana informasi itu mendarat di tangan para pencuri dunia maya, tetapi mereka memiliki kecurigaan,” kata Bischoff.

Kemungkinan pertama adalah bahwa peretas mencuri data dari API pengembang Facebook sebelum Facebook membatasi akses ke nomor telepon tahun lalu.

Diachenko mengatakan kepada Comparitech: “API Facebook juga dapat memiliki lubang keamanan yang akan memungkinkan penjahat mengakses ID pengguna dan nomor telepon bahkan setelah akses dibatasi.”

Comparitech menyarankan pengguna untuk mengurangi risiko menjadi sasaran pelanggaran data di masa mendatang dengan memperketat pengaturan keamanan mereka untuk membatasi jumlah informasi yang terlihat oleh publik.

Facebook telah mengalami sejumlah pelanggaran data lainnya dalam setahun terakhir. Database serupa dengan informasi pribadi untuk lebih dari 400 juta pengguna ditemukan pada bulan September. Menurut TechCrunch, 133 juta akun AS, lebih dari 50 juta di Vietnam, dan 18 juta di Inggris adalah di antara 419 juta catatan yang tersisa di server online terbuka yang tidak diamankan dengan kata sandi.

Ini termasuk profil dan nomor telepon beberapa selebritas. Facebook memang mengkonfirmasi laporan itu, tapi mengatakan jumlah total kemungkinan sekitar setengah karena entri duplikat.

DAILY MAIL | TECH CRUNCH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

1 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

12 hari lalu

Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic
Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.


Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

12 hari lalu

Jurnalis foto Palestina asal Gaza Motaz Azaiza. FOTO/Instagram/motaz_azaiza
Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.


Mengenal The Muqaddimah, Buku Karya Ibnu Khaldun yang Menjadi Favorit Mark Zuckerberg

17 hari lalu

Ibnu Khaldun
Mengenal The Muqaddimah, Buku Karya Ibnu Khaldun yang Menjadi Favorit Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg memilih Muqaddimah karya Ibnu Khaldun sebagai salah satu buku yang akan dibaca dalam inisiatif komunitasnya sebagai A Year of Books.


Daftar 6 Buku yang Direkomendasikan Mark Zuckerberg

17 hari lalu

Daftar 6 Buku yang Direkomendasikan Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg yang dikenal sebagai pendiri Facebook dikenal memiliki kegemaran untuk membaca buku


Tatkala Mark Zuckerberg Terpesona dengan Buku Karya Ibnu Khaldun

17 hari lalu

Ibnu Khaldun
Tatkala Mark Zuckerberg Terpesona dengan Buku Karya Ibnu Khaldun

Mark Zuckerberg memilih Muqaddimah sebagai salah satu dari buku yang dibaca dalam inisiatif komunitasnya yang disebut A Year of Books.


10 Link Twibbon Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, Silakan Download dan Upload

18 hari lalu

Umat Hindu mengikuti upacara Melasti di Pura Jala Siddhi Amertha, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu 6 Maret 2024. Upacara untuk menyucikan alam semesta dan jiwa raga dari segala bentuk perbuatan buruk di masa lalu tersebut merupakan rangkaian dari Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
10 Link Twibbon Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, Silakan Download dan Upload

Hari Raya Nyepi 2024 tahun baru Saka 1946 diperingati pada Senin, 11 Maret 2024. Merayakannya bisa dengan unduh dan unggah twibbon berikut ini.


5 Cara Membatasi Komentar di Facebook

19 hari lalu

Seorang perempuan melihat logo Facebook di iPad dalam ilustrasi foto yang diambil 3 Juni 2018. [REUTERS / Regis Duvignau / Ilustrasi]
5 Cara Membatasi Komentar di Facebook

Ada dua tempat berbeda di mana orang dapat menambahkan komentar ke postingan Facebook Anda, yakni postingan di grup dan postingan pribadi Anda.


Menelaah Penyebab Media Sosial Mengalami Down

21 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Menelaah Penyebab Media Sosial Mengalami Down

Selain itu, masalah pada nama domain perusahaan dapat mengakibatkan gangguan media sosial.


Mengintip Properti Mewah Mark Zuckerberg di Hawaii: Luas 1.400 Ha, Dilengkapi Bunker Bawah Tanah

21 hari lalu

CEO Facebook Mark Zuckerberg bersiap bermain anggar di
Mengintip Properti Mewah Mark Zuckerberg di Hawaii: Luas 1.400 Ha, Dilengkapi Bunker Bawah Tanah

Mark Zuckerberg membangun rumah dan peternakan mewah di Hawaii. Ia memelihara sapi wagyu yang diberi makan kacang macademia dan minum bir.