TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan tidak akan ada lagi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang merupakan miniatur Ujian Nasional (UN) di sekolah.
Berita populer lainnya, Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat NASA di Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) melacak sebuah asteroid yang berpotensi berbahaya yang akan melewati Bumi setelah Natal, 26 Desember 2019. Dan, pakar pertahanan dari US Naval War College, Andrew Erickson, menyatakan bahwa armada yang dimiliki Angkatan Laut Cina lebih besar dari yang dipikirkan banyak orang.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Nadiem Larang USBN karena Miniatur Ujian Nasional, Ini Sebabnya
Terobosan Nadiem di Bidang Pendidikan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan tidak akan ada lagi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang merupakan miniatur Ujian Nasional (UN) di sekolah.
"USBN semacam miniatur UN. Dalam USBN sebelumnya, ada tes kelulusan, yang menentukan anak lulus sekolah atau tidak. Soal-soalnya dapat dari mana, ya dari UN lagi. Jadi ada kaya mini UN di sekolah. Melalui penyerahan wewenang ke sekolah tidak akan ada lagi miniatur UN," ujar Nadiem Makarim dalam temu media di Jakarta, Senin, 23 Desember 2019.
Menurut dia, metode penilaian sekolah tidak seharusnya begitu. Oleh karena itu, ujian sekolah dilakukan oleh sekolah agar lebih variatif penilaiannya. Tidak hanya melalui ujian tulis, namun bisa melalui proyek, karya tulis, maupun portofolio.
2. NASA Lacak Asteroid Setelah Natal, Bisa Ratakan Benua
Ilustrasi asteroid. express.co.uk
Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat NASA di Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) melacak sebuah asteroid yang berpotensi berbahaya yang akan melewati Bumi setelah Natal, 26 Desember 2019.
Para astronom NASA memperkirakan batu itu terbang menuju Bumi dengan kecepatan sangat tinggi, lebih dari 27.400 mph. Batu itu akan muncul di sudut ruang Bumi sekitar 7,54 pagi GMT (14.45 WIB). Para astronom menamai batu itu Asteroid 2000 CH59.
Berdasarkan prediksi NASA, batu itu cukup besar untuk meratakan seluruh benua seandainya itu menabrak planet kita. Badan antariksa AS memperkirakan ukuran CH59 berkisar antara 918 kaki hingga 2,034 kaki (280m hingga 620m). Asteroid di batas atas perkiraan itu sebanding tingginya dengan Menara Sears Chicago.
3. Punya 650 Armada Kapal, Angkatan Laut Cina Jadi Ancaman AS?
Kapal induk pertama Cina yang dikembangkan di dalam negeri, Tipe 001A "Shandong" terlihat di sebuah pelabuhan di Dalian. [REUTERS / Stringer]
Pakar pertahanan dari US Naval War College, Andrew Erickson, menyatakan bahwa armada yang dimiliki Angkatan Laut Cina lebih besar dari yang dipikirkan banyak orang. Ini yang membuat Amerika Serikat mempertimbangkan strategi maritim Pasifiknya.
"Angkatan bersenjata Cina terdiri dari tiga organisasi besar, masing-masing dengan subkomponen maritim yang sudah menjadi kekuatan laut terbesar di dunia berdasarkan jumlah kapal," kata Erickson dalam Forum Pertahanan Indo-Pasifik, seperti dikutip National Interest, 22 Desember 2019.
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLAN) pada 2020 akan memiliki antara 313 dan 342 kapal perang, demikian perkiraan Kantor Intelijen Angkatan Laut AS. Sebagai perbandingan, pada pertengahan 2018 Angkatan Laut AS hanya memiliki 285 kapal perang.
Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.