TEMPO.CO, Jakarta - Astronot Christina Koch dari NASA baru saja membuat sejarah. Seperti yang diperkirakan, astronot itu baru saja memecahkan rekor penerbangan luar angkasa tunggal terpanjang oleh seorang wanita pada 28 Desember.
Koch melampaui catatan 288 hari Peggy Whitson dari 2016-2017 berkat perpanjangan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Dia juga bakal memimpin rekor dengan nyaman. Koch siap untuk menghabiskan total 328 hari di orbit sebelum dia kembali ke Bumi pada Februari 2020.
Namun ini, bukan merupakan penerbangan luar angkasa terpanjang sepanjang masa. Scott Kelly mencetak rekor AS dengan berada di ruang angkasa selama 340 hari berturut-turut antara 2015 dan 2016. Sementara Valeri Polyakov dari Rusia menghabiskan lebih dari 437 hari di atas Mir.
Namun, rekor Koch ini masih sangat panjang, dan itu terjadi setelah Koch bergabung dengan sesama astronot Jessica Meir melakukan spacewalk pertama dilakukan oleh semua wanita astronot NASA pada Oktober ini.
Perjalanan yang diperpanjang bukan hanya untuk rekor. Misi Koch yang lebih lama dari yang direncanakan harus memberi tahu NASA lebih banyak tentang efek penerbangan luar angkasa jangka panjang pada tubuh manusia. Itu, pada gilirannya, bisa menjadi vital untuk kembali ke Bulan serta rencana akhirnya untuk mendarat di Mars. Pengorbanan yang dilakukan Koch dapat terbayar jika mereka memastikan bahwa penjelajah itu kembali sehat.
ENGADGET | NASA