Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penanganan Harimau di Sumsel, KLHK Akan Lepas Rusa untuk Mangsa

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Tim RKW VIII BKSDA Sumsel mengecek kotak jebakan harimau di Desa Muara Dua, Kabupaten Muara Enim pascaserangan harimau yang menewaskan seorang warga bernama Sulis, 27 Desember 2019. ANTARA/Dok BKSDA
Tim RKW VIII BKSDA Sumsel mengecek kotak jebakan harimau di Desa Muara Dua, Kabupaten Muara Enim pascaserangan harimau yang menewaskan seorang warga bernama Sulis, 27 Desember 2019. ANTARA/Dok BKSDA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah mengirimkan tim untuk membantu menangkap harimau dan berencana untuk melakukan langkah menambah pasokan pangan harimau dengan melepaskan rusa ke hutan, kata Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno.

"Pertama saya ingin menyampaikan duka cita dan keprihatinan perihal jatuhnya korban jiwa di Muara Enim. KLHK sudah mengirimkan tim ke lapangan untuk membantu memasang kamera perangkap, menjaga di lapangan juga. Ini masalahnya ada wilayah yang sudah terbuka, harimau itu biasanya suka yang di tempat tertutup," katanya ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin, 30 Desember 2019.

Sebelumnya seorang warga di Desa Padang Bindu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan tewas diduga akibat sebagai serangan harimau. Lokasi serangan berada sekitar 100 meter dari pemukiman dan berada di luar hutan lindung.

Kalau wilayah jelajah harimau yang tadinya tertutup, dan menjadi terbuka, kata dia,  maka kemungkinan pertemuan antara manusia dan harimau akan semakin besar frekuensinya.

Selain itu, pasokan makanan harimau tidak boleh terganggu. Karena itu KLHK mengimbau agar tidak terjadi perburuan terhadap pangan harimau seperti rusa, kancil dan babi hutan karena akan membuat ketidakseimbangan rantai makanan.

Karena itu, ujar Wiratno, sedang dimatangkan rencana memperbanyak pasokan pangan untuk harimau dengan memperbanyak pembiakan rusa yang akan dilepas di hutan tempat wilayah jelajah hewan yang terancam punah tersebut agar tidak masuk ke dekat wilayah tinggal warga.

"Kita ingin harimau itu tidak menjadi korban tapi bisa kita selamatkan dengan bantuan camera trap dan kandang serta umpan untuk menangkapnya dan kemudian dilepasliarkan di tempat yang relatif masih utuh hutannya," kata Wiratno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk sementara waktu, dia meminta masyarakat di sekitar kawasan berhati-hati dan melaporkan kepada pihak terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Selain itu dia juga ingin masyarakat memantau peta wilayah jelajah harimau dan menghindari membuka ladang di daerah dekat wilayah itu.

Mengenai alasan spesifik terjadi kasus konflik harimau dan manusia di Sumatera Selatan baru-baru ini, pakar harimau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Gono Semiadi tidak berani berspekulasi karena butuh data spasial mengenai harimau tersebut yang bisa dilihat dari lapangan dan penampakan di camera trap.

"Informasi tentang harimau yang mana, umurnya berapa, kondisinya seperti apa, kita belum dapat gambaran. Yang ada baru korban sehingga karena belum ada data faktual maka teman-teman di LSM juga belum berani menganalisis karena 'wujud' harimaunya belum tahu," kata Gono Semiadi.

Kalau sudah mendapat gambaran wujud harimau, ujar dia, mungkin bisa dilakukan pendekatan yang lebih akurat seperti kemungkinan harimau tersebut keluar dari wilayah karena permasalahan teritorial dan persaingan antar jantan.

Selain itu, ada juga kemungkinan adanya permasalahan ketersediaan mangsa harimau. Tapi, hal itu belum bisa dipastikan saat ini karena belum ada informasi kuat tentang wilayah kasus yang terjadi saat ini seperti apakah terdapat perburuan di wilayah tersebut dan jika ada seperti apa polanya, demikian Gono Semiadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

1 hari lalu

Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan resmi masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark. Status itu ditetapkan berdasarkan keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023. Shutterstock
Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

7 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

9 hari lalu

Anak badak jawa yang lahir di Taman Nasional Ujung Kulon dan tertangkap kamera jebak pada Maret 2021. (ANTARA/HO-KLHK)
Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.


Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

9 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan memadati Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Polda Metro Jaya menyiapkan sistem buka tutup Jalan Layang MBZ saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H untuk mencegah kepadatan kendaraan saat pertemuan arus kendaraan dari  Tol Jakarta-Cikampek di KM 47 Karawang. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.


Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

10 hari lalu

Warga melintas di samping sampah yang meluber ke jalan di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS), Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu, 12 Juli 2023. Sampah yang telah melebihi kapasitas hingga meluber ke satu lajur jalan itu imbas dari terlambatnya truk pembuangan sampah yang juga terhambat dalam pembuangan sampah di TPA Cipayung. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.


KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

13 hari lalu

Sejumlah petugas menyapu sampah yang berserakan di kawasan dermaga Pelabuhan Merak, Banten, (5/8). Banyaknya pemudik membuat banyaknya sampah karena kurangnya kesadaran para pemudik untuk menjaga kebersihan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

KLHK menghitung potensi sampah hingga 58 juta kilogram dari mobilitas 193,6 juta penduduk dalam periode dua minggu arus mudik dan balik Lebaran 2024.


Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

17 hari lalu

Foto udara sejumlah kapal tongkang mengangkut material batu pecah di Kawasan Tambang Galian C di Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 12 Februari 2023. Hasil tambang tersebut menyuplai kebutuhan material seperti pasir, kerikil dan batu guna pembangunan infrastruktrur IKN. ANTARA/Mohamad Hamzah
Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

KLHK menjatuhkan denda Rp 1,34 miliar kepada pemilik konsesi PT Mandiri Sejahtera Energindo di areal IKN. Penambangan diduga dilakukan pihak lain.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

19 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

19 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

21 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.