TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Garda Satwa Foundation mengimbau warga Jabodetabek yang terdampak banjir tidak meninggalkan hewan peliharaan di rumah dalam kandang atau dalam keadaan terikat apabila pemilik harus mengungsi ke tempat lain.
"Bagi pemilik hewan peliharaan yang rumahnya terkena banjir, apabila tidak memungkinkan membawa peliharaannya, pastikan mereka ditinggalkan tanpa diikat tali atau di dalam kandang, apapun itu peliharaannya (burung, ayam, anjing, kucing)," tulis Garda Satwa di aku instagram resminya di Jakarta, Rabu, 1 Januari 2020.
"Setidaknya, meskipun tidak ada yang bisa menolongnya, mereka memiliki kesempatan untuk menolong diri mereka sendiri," kata GSF.
Komunitas penjaga binatang yang resmi menyandang status yayasan pada 2014 lalu itu mengatakan mendapat permintaan rescue atau penyelamatan binatang dengan jumlah yang membludak seketika pada awal tahun 2020 akibat banjir yang melanda sejumlah area di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya.
Namun, kondisi shelter mereka dikatakan juga terdampak oleh hujan yang mengguyur dari Selasa hingga Rabu.
"Mohon maaf kami tidak bisa bantu banyak. Kami juga mengalami kondisi sama. Shelter kucing dalam lima menit air naik sepaha," katanya.
Garda Satwa pun membuka ruang bagi para pecinta hewan yang ingin secara suka rela membuka rumah atau lahan luas yang dimiliki menjadi tempat pengungsian sementara untuk pemilik dan peliharaannya sampai banjir surut, melalu pesan langsung ke akun @gardasatwafoundation di Instagram, terutama mereka yang berada di Tangerang Selatan, Jakarta, dan Bekasi.
Sebelumnya organisasi tersebut mendapatkan laporan atas adanya hewan peliharaan yang tak dapat menyelamatkan diri dari terjangan banjir karena berada di dalam kandang.