Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temukan Jejak Beruang Madu, BKSDA Agam Pasang Perangkap

Reporter

Editor

Erwin Prima

Petugas BKSDA Resor Agam dan masyarakat memasang perangkap untuk menangkap beruang. Kredit: ANTARA/Yusrizal
Petugas BKSDA Resor Agam dan masyarakat memasang perangkap untuk menangkap beruang. Kredit: ANTARA/Yusrizal
Iklan

TEMPO.CO, Lubukbasung - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, memasang perangkap untuk menangkap beruang madu (Helarctos Horsfield) di Bukik Kampuang, Jorong Surabayo, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung. Keberadaan beruang di sekitar permukiman itu mulai meresahkan warga setempat.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam, Ade Putra, di Lubukbasung, Jumat, 3 Januari 2020, mengatakan pemasangan perangkap dengan panjang dua meter dan lebar satu meter itu setelah petugas BKSDA menemukan jejak kaki satwa liar yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistimnya di jalan penghubung Batu Palano menuju Perumahan Talago Permai.

Pemasangan perangkap itu dilakukan petugas BKSDA Resor Agam dan dibantu masyarakat setempat.

Apabila tertangkap, tambahnya, beruang itu akan direlokasi ke habitatnya, karena lokasi ditemukan itu berada di permukiman warga dengan jarak 500 meter.

"Lokasi temuan beruang juga berdekatan dengan Perumahan Talago Permai sekitar satu kilometer," katanya.

Sebelumnya, seorang warga, Jun Sutan Sari Ali (55) dikejutkan dengan beruang sedang makan nangka saat dirinya sedang mengairi air sawah pada Selasa malam, 31 Desember 2019.

Atas laporan itu, petugas BKDA Resor Agam menuju lokasi penemuan untuk mengidentifikasi lapangan terkait keberadaan satwa tersebut.

"Kami menemukan jejak kaki satwa liar itu cukup banyak di lokasi. Saya mengimbau warga untuk berhati-hati, tidak sendirian ke kebun dan menghindari aktivitas pada malam hari di kebun," terangnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah seorang warga, Azizul Hakim (31) menambahkan, beruang itu sudah tiga kali ditemukan warga sekitar. Penemuan pertama pada Selasa malam, kemudian pada Rabu siang dan Kamis malam.

"Saat menemukan beruang itu, warga langsung menyelamatkan diri karena takut diserang," katanya.

Ia mengakui beruang itu muncul ke kebun warga hanya satu minggu terakhir dan sebelumnya tidak pernah ditemukan.

Kemungkinan beruang itu muncul akibat kaki kanan belakang mengalami sakit dan beruang itu tidak bisa memanjat ke pohon untuk mencari makan.

"Dengan kondisi kaki sakit, beruang itu mencari makanan dari hasil perkebunan warga berupa jagung, nangka dan lainnya," tambahnya.

ANTARA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Penelitian Penampakan Harimau Jawa di Sukabumi Dikirim ke Jurnal Ilmiah

8 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Penelitian Penampakan Harimau Jawa di Sukabumi Dikirim ke Jurnal Ilmiah

Penelitian menindaklanjuti laporan dari warga yang mengaku melihat maung, nama lokal harimau jawa, itu pada 2019.


Harimau Sumatera Mati Karena Jerat Babi di Ladang Warga Pasaman

16 hari lalu

Evakuasi Harimau Sumatera yang terjena jerat babi milik warga di Nagari Tikalak, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman. Foto: BKSDA Sumatera Barat.
Harimau Sumatera Mati Karena Jerat Babi di Ladang Warga Pasaman

Harimau Sumatera itu terjerat di bagian leher dan kaki. Terlambat ditolong.


Setelah Meilani dan Meissi, Gajah Meisy Dipasangi GPS Collar di Sugihan-Simpang Heran

17 hari lalu

Meisy, Gajah Sumatera liar yang baru saja dipasangi GPS Collar saat berada di kawasan hutan tanaman industri di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, pada Minggu 14 Mei 2023.  Dok BKSDA Sumsel
Setelah Meilani dan Meissi, Gajah Meisy Dipasangi GPS Collar di Sugihan-Simpang Heran

Sugihan-Simpang Heran adalah kantong populasi Gajah Sumatera terbesar di Sumatera Selatan.


Orang Utan 'Tersesat' ke Pohon Rambutan, 6 Kilometer dari Habitat di TN Sabangau

58 hari lalu

Orang utan masuk ke permukiman warga di kawasan Jalan Victoria, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa 4 April 2023. (ANTARA/Adi Wibowo)
Orang Utan 'Tersesat' ke Pohon Rambutan, 6 Kilometer dari Habitat di TN Sabangau

Satu orang utan masuk ke lingkungan permukiman warga di kawasan Jalan Victoria, Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.


BKSDA Aceh Pasang Alat Pelacak pada Gajah Liar

19 Maret 2023

Kawanan gajah sumatra liar berada di kebun warga di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
BKSDA Aceh Pasang Alat Pelacak pada Gajah Liar

Pemasangan alat pelacak tersebut untuk memantau pergerakan gajah.


Video Puluhan Gajah Liar Dekati Permukiman di Air Sugihan, Ini Kata BKSDA

3 Maret 2023

Ilustrasi gajah liar di Pusat Pelatihan Gajah Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Sumatera Selatan. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Video Puluhan Gajah Liar Dekati Permukiman di Air Sugihan, Ini Kata BKSDA

Puluhan gajah liar ke luar dari kawasan hutan di sekitar Air Sugihan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.


Mengenal Beruang Madu, Satu-satunya Jenis Beruang di Indonesia Terancam Punah

1 Maret 2023

Seekor Beruang madu (Helarctos malayanus) mencari makan usai dilepasliarkan di Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Dangku, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Rabu 29 Juni 2022. Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, BKSDA Sumatera Selatan melepasliarkan empar ekor siamang (Symphalangus Syndactylus), dua ekor beruang madu (Helarctos  Malayanus), Kucing Hutan (Felis Bengalensis), Binturong (Arctictis Binturong) yang sebelumnya telah menjalani proses rehabilitasi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Mengenal Beruang Madu, Satu-satunya Jenis Beruang di Indonesia Terancam Punah

Beruang madu adalah satu-satunya jenis beruang yang terancam punah di Indonesia. Berikut adalah sebab-sebabnya.


Pria di Jambi Bergelut dengan Seekor Beruang, Berikut Satu-satunya Jenis Beruang Hidup di Indonesia

1 Maret 2023

Ilustrasi beruang. Sumber: Getty Images/Lonely Planet Images/mirror.co.uk
Pria di Jambi Bergelut dengan Seekor Beruang, Berikut Satu-satunya Jenis Beruang Hidup di Indonesia

Beruang termasuk ke dalam jenis binatang langka yang dilindungi. Apa jenis beruang yang hidup di Indonesia?


Konflik Petani Karet dan Beruang di Muaro Jambi, Satu Orang Luka-luka

27 Februari 2023

Perangkap untuk beruang yang disiapkan di Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi Senin 27 Februari 2023.(ANTARA/HO-Polsek Mestong).
Konflik Petani Karet dan Beruang di Muaro Jambi, Satu Orang Luka-luka

Polisi bersama petugas BKSDA memasang perangkap beruang di dekat hutan di Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.


NASA Pantau Batuan Mars Mirip Boneka Beruang

30 Januari 2023

The University of Arizona (UA) membagikan foto mirip beruang yang tersenyum ke arah kamera NASA Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) di angkasa. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/UArizona)
NASA Pantau Batuan Mars Mirip Boneka Beruang

Gambar itu terlihat bagai beruang yang tersenyum ke arah kamera Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) NASA di angkasa.