Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Analisis Pakar LIPI Soal Longsor dan Banjir Bandang Lebak

image-gnews
Sejumlah rumah warga rusak berat diterjang banjir bandang yang melewati Sungai Ciberang di Kampung Lebak Gedong, Cipanas, Lebak, Banten, Kamis, 2 Januari 2020. Menurut Kapolres Lebak AKBP Andre Firman ratusan rumah rusak akibat diterjang banjir bandang dan tertimpa longsor, 8 orang hilang, dan ratusan orang mengungsi ke tempat yang lebih aman. ANTARA
Sejumlah rumah warga rusak berat diterjang banjir bandang yang melewati Sungai Ciberang di Kampung Lebak Gedong, Cipanas, Lebak, Banten, Kamis, 2 Januari 2020. Menurut Kapolres Lebak AKBP Andre Firman ratusan rumah rusak akibat diterjang banjir bandang dan tertimpa longsor, 8 orang hilang, dan ratusan orang mengungsi ke tempat yang lebih aman. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Longsor di Lebak Banten umumnya terjadi di daerah lereng dengan kemiringan curam di perbukitan maupun pinggir sungai.

Menurut Adrin Tohari, ahli dan peneliti longsor dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Bandung, lapisan tanah dekat permukaan pada lereng perbukitan yang curam akan sangat mudah menjadi jenuh air. “Saat hujan dengan intensitas lebat menjadi gampang longsor,” ujarnya Kamis, 9 Januari 2020.

Selain itu, longsor lereng sungai bisa disebabkan oleh aliran air sungai itu sendiri yang mengikis kaki lereng. Daerah tebing sungai tergolong rentan longsor. “Saat hujan deras maka material tanah dan batuan akan terbawa oleh aliran air sungai,” kata Adrin. Aliran sungai-sungai kecil yang memasok ke sungai besar bisa menjadi banjir bandang saat hujan turun dengan intensitas tinggi.

Mengenai kontribusi tambang ilegal terhadap kejadian longsor di Lebak, menurutnya dapat dikaitkan dengan faktor perubahan tata guna lahan. Aktivitas manusia pada penambangan ilegal biasanya akan membuka lahan sehingga dapat mempengaruhi peningkatan laju infiltrasi air hujan ke dalam lereng tanah sehingga mengganggu kestabilan lereng.

Faktor perubahan tutupan lahan yang menjadi lebih terbuka menyebabkan air hujan akan cepat membuat lapisan tanah di lereng pinggir sungai mudah menjadi jenuh air dan rawan longsor. Pengurangan risiko dari kondisi itu dengan membuat konstruksi sabo dam. “Tujuannya untuk mengurangi kecepatan aliran air dan menahan material lumpur,” kata Adrin.

Dia juga menyarankan pemerintah daerah memindahkan masyarakat yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai. Lahan daerah aliran sungai pun perlu ditanami pohon kembali. Banjir bandang yang terjadi 1 Januari 2020 itu berasal dari luapan Sungai Ciberang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data BMKG Banten, intensitas curah hujan saat itu yang tercatat Automatic Agroclimate and Weather Station (AAWS) Lebak sebanyak 35 milimeter per hari. Sementara di Automatic Weather Station Banjar Irigasi mencapai 247,8 milimeter. Kedua stasiun pengamat curah hujan itu berada di Kecamatan Lebakgedong, Lebak, Banten.

Pemerintah Provinsi Banten masih menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 14 Januari 2020. Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan enam kecamatan terdampak meliputi 11.400 jiwa dari 2.914 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 30 desa, korban jiwa sembilan orang.

Sebanyak 30 jembatan dan 19 sekolah rusak, 1226 rumah terendam, dan 520 rumah rusak ringan. Sebanyak 1.310 rumah rusak berat, hancur, juga hanyut terbawa arus. Pemerintah provinsi Banten menyatakan berfokus pada evakuasi korban dan pengungsi sambil tetap waspada karena prakiraan BMKG menyatakan masih ada potensi hujan ekstrem.

Sebelumnya diberitakan Presiden Joko Widodo menyatakan banjir bandang di Kabupaten Lebak disebabkan perambahan hutan karena aktivitas penambang emas ilegal. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten mencatat seratus lebih titik penambangan emas illegal yang beroperasi di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

11 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

17 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

1 hari lalu

Atta Halilintar terjebang banjir di Dubai. Foto: Instagram/@attahalilintar
Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

2 hari lalu

Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di Mall of the Emirates yang baru dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi virus corona di Dubai, Uni Emirates Arab, 28 Mei 2020. Warga Dubai dapat berpergian dari jam 6 pagi hingga 11 malam dengan penerapan berbagai kebijakan baru. REUTERS/Ahmed Jadallah
Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

2 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.