TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antara Amerika Serikat dan Iran memanas dan memunculkan spekulasi akan menyebabkan terjadinya Perang Dunia III. Jika melihat kekuatan militer dari kedua negara tersebut, Amerika memiliki angkatan perang lebih unggul dibandingkan Iran, tapi di manakah posisi kekuatan militer Indonesia?
Berdasarkan data pemeringkatan di situs Global FirePower, Amerika berada di peringkat nomor satu, diikuti Rusia dan Cina. Sementara Iran dan Indonesia berada di peringkat masing-masing 14 dan 16. Peringkat tersebut menempatkan kekuatan militer dunia dalam perspektif penuh, dari 137 negara.
Fasilitas perang Indonesia masih tertinggal jauh. Indonesia memiliki pesawat serang hanya 65 unit, helikopter 192, helikopter serang 8, tank 315, kendaraan tempur lapis baja 1.300, kapal selam 5, dan kapal multi-peran Frigate 8.
Jumlah armada perang Indonesia kalah segala-galanya jika dibandingkan dengan Amerika. Fasilitas perang Paman Sam juga jauh melampaui Iran. AS memiliki pesawat serang 2.831, helikopter 5.760, helikopter serang 971, tank 6.287, kendaraan tempur lapis baja 39.223, kapal selam 86, dan kapal multi-peran Frigate 22.
Peringkat di berbagai komponen militer, Indonesia rata-rata peringkatnya berada di atas 10. Jika dibandingkan Iran, kemampuan anggaran militer Indonesia disebut lebih unggul dibandingkan Iran, total personil pun Indonesia mendekati, meskipun Iran lebih banyak.
Sementara Iran memiliki armada pesawat serang 165, helikopter 126, helikopter serang 12, kekuatan tank 1.634, kendaraan tempur lapis baja 2.345, kapal selam 34, dan kapal multi-peran Frigate 6.
Hanya artileri, yang menurut Global FirePower, Iran lebih unggul. Negeri para Mullah itu bisa mengerahkan 2.128 senjata artilerinya, sedang AS hanya 864. Masih terkait artilerinya, Iran juga memiliki keunggulan jumlah peluncur roket atau peluru kendali.
Untuk kemampuan peluncur roket, Iran--berdasarkan data hingga 2019--menempati ranking empat dunia di bawah Korea Utara, Rusia dan Cina. Setelah Iran ada Mesir dan Amerika Serikat di peringkat enam.
Iran mengklaim telah melakukan serangan puluhan rudal ke setidaknya dua pangkalan militer pimpinan Amerika di Irak pada Rabu dini hari, 8 Januari 2020. Serangan dipicu oleh serangan drone ke sebuah area di dekat bandara Baghdad pada 3 Januari 2020 yang menewaskan Qassem Soleimani, Kepala Pasukan khusus Quds Garda Militer Iran.