Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Gempa Palu, GPR Diandalkan Cari Korban Banjir Bandang Bogor

image-gnews
Pengunaan alat Ground Penetrating Radar untuk mencari korban longsor dan banjir bandang di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Sabtu 11 Januari 2020. Tempo/MA Murtadho
Pengunaan alat Ground Penetrating Radar untuk mencari korban longsor dan banjir bandang di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Sabtu 11 Januari 2020. Tempo/MA Murtadho
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Pencarian korban tertimbun longsor dan banjir bandang di Sukajaya, Kabupaten Bogor, mengerahkan dua unit alat Ground Penetrating Radar (GPR). Sebanyak tiga orang korban bencana itu belum juga ditemukan sejak longsor dan banjir bandang menerjang wilayah itu 1 Januari 2020.

"Alat ini kami pernah pakai saat evakuasi (korban gempa dan tsunami) di Palu, Sulawesi Tengah, dan sangat membantu. Kami berhasil menemukan korban yang lama tertimbun," ucap Kepala SAR Kantor Jawa Barat, Deden Ridwansyah, saat ditemui di desa lokasi bencana itu, Jumat 10 Januari 2020. 

Deden menerangkan, GPR diharap mampu mendeteksi korban tertimbun yang belum juga ditemukan meski masa pencarian telah dua kali diperpanjang per hari ini, Minggu 12 Januari 2020. "GPR berguna untuk mendeteksi benda yang ada di bawah tanah diantaranya logam, fosil atau tulang hingga kedalaman lima meter," katanya. 

Deden mengatakan, pengerahan GPR untuk memaksimalkan evakuasi, pencarian dan membantu mempermudah personel di lapangan. Termasuk membantu anjing-anjing pelacak dari satuan Brimob K9 Polda Jawa Barat yang telah lebih dulu dikerahkan ke lokasi.

Basarnas menggunakan alat GPR mencari korban longsor di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Sabtu, 11 Januari 2020. (Foto: TEMPO|M.A MURTADHO)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anjing-anjing itu disebut kesulitan mendeteksi keberadaan korban karena tingginya ketebalan lumpur dan cuaca yang buruk. "Penciuman anjing itu hanya sampai tiga meter di bawah tanah, nah GPR lebih," kata Deden menjelaskan.

Kelemahan GPR adalah menghadapi kontur tanah yang lembek. Dikhawatirkan alat itu malah amblas ke dalam lumpur atau material longsor saat dioperasikan. "Pokoknya kami optimalkan. Tapi dengan pengalaman, GPR bisa kami andalkan," ucap Deden lagi.

Rencananya, tim SAR gabungan akan terus bekerja di Sukajaya hingga 14 Januari 2020. Alat GPR digunakan setiap pagi hingga siang. Hingga Sabtu kemarin, alat tersebut sudah mendeteksi sepuluh titik yang diindikasikan adanya korban tapi masih nihil.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diterjang Banjir Bandang, 23 Tentara India Hilang

10 jam lalu

Banjir bandang di negara bagian Sikkim, India. Cuplikan video REUTERS
Diterjang Banjir Bandang, 23 Tentara India Hilang

Militer India mengatakan pada Rabu 4 Oktober 2023 bahwa 23 tentara hilang setelah banjir bandang dahsyat di Sikkim


BPKP Kawal Bantuan Kemanusiaan Senilai Lebih dari Rp 13,9 Miliar untuk Libya

1 hari lalu

Petugas kargo mengangkut barang bantuan kemanusian untuk dikirim ke Libya di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin 2 Oktober 2023.  Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kemanusian senilai Rp13,9 miliar, yang terdiri dari 27 barang bantuan seperti tenda, makanan siap saji, alat penyuling air dan lain-lain kepada Libya yang terkena banjir bandang akibat badai Daniel. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
BPKP Kawal Bantuan Kemanusiaan Senilai Lebih dari Rp 13,9 Miliar untuk Libya

BPKP mengawal penyerahan bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Libya agar akuntabel.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Apple App Store di Cina Dipaksa Hapus Aplikasi Medsos, Kekeringan Jabar

2 hari lalu

Logo Apple. TEMPO/Wawan Priyanto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Apple App Store di Cina Dipaksa Hapus Aplikasi Medsos, Kekeringan Jabar

Topik tentang Apple dipaksa menghapus aplikasi asing yang tidak terdaftar di App Store Cina menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku Tengah, akibat Aktivitas Subduksi Laut Banda

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku Tengah, akibat Aktivitas Subduksi Laut Banda

BMKG mencatat adanya gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 5.0 pada hari Senin, 2 Oktober 2023 pukul 13.28.21 WIB di wilayah Laut Banda.


Ancaman Gempa dan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa, BMKG Minta Pemda Tingkatkan Kesiagaan

2 hari lalu

Ilustrasi tsunami. afognak.org
Ancaman Gempa dan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa, BMKG Minta Pemda Tingkatkan Kesiagaan

BMKG minta Pemda di pesisir selatan Jawa untuk tingkatkan kesiagaan akan potensi bencana alam.


New York Darurat Akibat Banjir Bandang, Kereta Bawah Tanah Lumpuh

4 hari lalu

Anak-anak memanjat pagar taman bermain yang terendam banjir akibat terjangan Badai Ida di Brooklyn, New York, AS, 2 September 2021. REUTERS/Caitlin Ochs
New York Darurat Akibat Banjir Bandang, Kereta Bawah Tanah Lumpuh

New York dilanda banjir hebat akibat tingginya curah hujan. Kereta bawah tanah tak beroperasi akibat banjir.


Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

5 hari lalu

Warga mengamati bekas bangunan Masjid Terapung yang ambruk ke laut akibat gempa dan tsunami di Pantai Kampung Lere di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 24 April 2023. Saat musim libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah sejumlah kawasan terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di daerah tersebut ramai dikunjungi warga terutama dari luar daerah. ANTARA/Mohamad Hamzah
Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

Gempa Palu Donggala pada 28 September 2018 adalah bencana yang sangat patut untuk dikenang. Lantas berapa korban, rumah rusak, dan hal lainnya?


Jepang akan Buang Lagi Air Radioaktif Fukushima pada 5 Oktober

5 hari lalu

Rafael Mariano Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (kedua kiri) didampingi Tomoaki Kobayakawa, Presiden Tokyo Electric Power Co. (ketiga kiri) tiba untuk memeriksa pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak di Futaba, timur laut Jepang, Rabu, 5 Juli 2023. Hiro Komae/Pool melalui REUTERS
Jepang akan Buang Lagi Air Radioaktif Fukushima pada 5 Oktober

PLTN Fukushima Daiichi akan kembali membuang limbah air radioaktif tahap kedua pada 5 Oktober


Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

5 hari lalu

Sisa puing rumah yang terkena likuifaksi di Desa Jono Oge, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, saat gempa Palu, 28 September 201. Foto diambil pada 17 September 2019 saat kunjungan tim kemanusiaan PBB ke Palu. [Eka Yudha Saputra]
Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

Likuifaksi seperti di gempa Palu adalah bencana yang dapat datang kapan saja. Sering kali disertai gempa dan tsunami menjadikannya sangat berbahaya.


Tepat 5 Tahun Gempa Tsunami Palu 28 September, Peneliti: Perlu Diperingati Sambil Mitigasi

6 hari lalu

Warga mengamati bekas bangunan Masjid Terapung yang ambruk ke laut akibat gempa dan tsunami di Pantai Kampung Lere di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 24 April 2023. Saat musim libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah sejumlah kawasan terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di daerah tersebut ramai dikunjungi warga terutama dari luar daerah. ANTARA/Mohamad Hamzah
Tepat 5 Tahun Gempa Tsunami Palu 28 September, Peneliti: Perlu Diperingati Sambil Mitigasi

Tepat lima tahun lalu pada 28 September 2018, ibukota Sulawesi Tengah di Palu dan sekitarnya dilanda gempa bumi dahsyat yang diiringi peristiwa tsunami. Peneliti gempa dari Badan Geologi di Bandung Supartoyo mengatakan, masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya harus memperingati kejadian itu setiap tahun. "Dengan berbagai kegiatan yang tujuannya adalah pengurangan risiko bencana," katanya, Kamis 28 September 2023 .