TEMPO.CO, Kupang - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa magnitudo 5,9 yang terjadi pada Rabu, 15 Januari 2020, di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diakibatkan tumbukan lempeng Australia dan Lempeng Eurasia.
"Gempa yang terjadi pada Rabu kemarin kurang lebih sebanyak dua kali. Gempa tersebut diakibatkan adanya tumbukan lempeng Australia dan Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Kupang, Kamis, 16 Januari 2020.
Gempa tersebut mengguncang Kabupaten Kupang pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 10.53 lintang selatan dan 124.11 bujur timur.
Gempa tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Kupang, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat di Kota Kupang. Sejumlah warga yang ada di pusat perbelanjaan berhamburan keluar, begitu juga sejumlah pegawai negeri sipil di kota itu juga.
Ia mengatakan bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault). “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault),” ujar dia.
Gempa bumi tersebut tidak hanya dirasakan di Kota Kupang saja, tetapi juga sampai ke Timor Tengah Selatan dengan getaran II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Sementara Timor Tengah Utara dengan getaran II MMI atau dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sampai dengan Kamis, 16 Januari 2020 pagi tak ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.