TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono menargetkan banjir tahunan yang kerap melanda wilayah Bandung Selatan bisa dikurangi. "Tinggi genangan menjadi lebih rendah dari satu meter dan lama genangan kurang dari satu hari,” katanya saat pidato di Kampus Institut Teknologi Bandung, Kamis 16 Januari 2020.
Pidato disampaikannya dalam Sidang Terbuka Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan di Aula Barat ITB. Dalam orasi ilmiahnya itu ia menyinggung soal manajemen banjir yang diterapkan pada Sungai Citarum.
Hingga 2019, menurutnya, kemampuan Sungai Citarum dan anak-anaknya seperti Sungai Cikijing, Cimande, dan Cikeruh telah ditingkatkan. Kemudian pembangunan kolam di Cienteung yang beroperasi sejak 2018 berfungsi untuk mengendalikan banjir Sungai Cigado dan Citarum.
Saat ini, Basuki melanjutkan, pemerintah tengah meningkatkan kemampuan Sungai Citarum Hulu dan Sungai Citarik serta penyodetan Sungai Cisangkuy. “Selanjutnya adalah kegiatan pengerukan dasar sungai,” kata dia.
Terowongan air yang baru selesai dibuat di Nanjung, menurut Basuki, terbukti pada awal 2020 ikut mengendalikan banjir. Muka air di daerah langganan banjir di Dayeuh Kolot disebutkan tidak mencapai titik banjir. “Sekalipun hujan turun dengan intensitas tinggi dengan durasi cukup lama,” ujarnya.
Basuki berharap penyodetan Sungai Cisangkuy nantinya akan lebih meningkatkan pengendalian banjir Sungai Citarum. Alasannya karena lokasi akhir ujung sodetan berada di hilir daerah genangan banjir Dayeuh Kolot.
Pada Sungai Citarum, Basuki menambahkan, juga masih perlu beberapa polder pengendali banjir yang dilengkapi kolam retensi, pompa dan pintu-pintu air serta peninggian tanggul sungai di beberapa lokasi. Jika seluruh upaya itu rampung, pada kondisi debit Sungai Citarum mencapai debit desain kala ulang 20 tahun diperkirakan luas daerah genangan banjir bisa turun. “Dari 342 menjadi hanya seluas 41 hektare,” kata Basuki.
Foto udara permukiman terdampak banjir di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin 16 Februari 2018. Saat musim penghujan datang, warga bantaran Sungai Citarum khususnya di wilayah Bandung Selatan kerap kali dihantui oleh banjir. Menurut warga sekitar, banjir telah ada saat mereka membangun rumah di sana. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ITB menganugerahkan Doktor Kehormatan atau Honoris Causa kepada Menteri Basuki karena dinilai memiliki peranan sangat penting dalam bidang infrastruktur sumber daya air dan infrastruktur tahan gempa. Beberapa diantaranya pembangunan infrastruktur yang sangat kompleks dalam pelaksanaannya.
"Pembangunan infrastruktur ini selain meningkatkan pemerataan pembangunan dan mengurangi disparitas antar wilayah, juga untuk meningkatkan perekonomian dan penciptaan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing bangsa," kata Ketua Tim Promotor Indratmo Soekarno.
Terkait peningkatan kualitas pendidikan tinggi, Basuki disebut telah membangun berbagai
infrastruktur di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk beberapa infrastruktur yang telah dibangun di kampus ITB Jatinangor. Sebelumnya Basuki telah
menerima beberapa tanda penghargaan dan pengakuan termasuk dari ITB yaitu Ganesha Praja Manggala Bakti Adiutama ITB pada 2017.