Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Bos Amazon, Kenali Modus-modus Pembajakan WhatsApp Ini

image-gnews
CEO Amazon Jeff Bezos, lahir di Albuquerque, New Mexico pada 12 Januari 1964 berhasil membuktikan pada semua orang saat mendirikan toko buku online Amazon.com, yang kini menjual berbagai barang.  REUTERS/Isaiah J. Downing
CEO Amazon Jeff Bezos, lahir di Albuquerque, New Mexico pada 12 Januari 1964 berhasil membuktikan pada semua orang saat mendirikan toko buku online Amazon.com, yang kini menjual berbagai barang. REUTERS/Isaiah J. Downing
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berita mengejutkan datang dari bos toko daring Amazon.com, Jeff Bezos. Ponsel milik pria berkepala plontos itu telah diretas lewat kiriman video di aplikasi percakapan telepon genggam WhatsApp. Bermula dari adanya kiriman video itu, sejumlah besar data di ponsel Bezos raib. 

Lebih mengejutkan lagi, pengirim file itu disebut adalah Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammaed Bin Salman. Sang pangeran telah memberikan bantahannya lewat pernyataan Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika Serikat. "Laporan media baru-baru ini yang menunjukkan bahwa Kerajaan berada di balik peretasan telepon Jeff Bezos tidak masuk akal, " bunyi pernyataan yang dikeluarkan, Rabu 22 Januari 2020.

Pembajakan aplikasi WhatsApp bukan sekali ini terjadi. Di tanah air, sejumlah kasusnya juga bemunculan dan sebagian tersangka pelakunya sudah diadili. Dari yang sudah diusut, pelaku umumnya membajak untuk mengakses kontak yang ada lalu mencoba meraup keuntungan dengan permintaan transfer dana. 

WhatsApp menyebutnya sebagai modus peniru. Ada dua modus lain yang dikenali dalam peretasan lewat aplikasi tersebut, termasuk untuk kasus seperti yang dialami Jeff Bezos. Berikut ini detilnya,    

1. Peniru

Penipu bisa muncul dengan berbagai wajah, bisa berpura-pura menjadi teman atau kerabat dekat, yang mengaku sangat membutuhkan uang dengan menggunakan nomor dikenal. Biasanya disertai alasan musibah seperti dirampok, dipenjara, atau bahkan dirawat inap. Para penipu ini akan mengarang alasan dan meyakinkan kita untuk mengirimkan sejumlah uang.

Jika tidak ingin tertipu, cara mengantisipasinya, perhatikan bahasa yang coba ditiru si penipu. Gaya percakapan yang digunakan mungkin berbeda, seperti tutur bahasa yang dipilih, cara menjelaskan situasi, dan hal kecil lain yang meragukan.

Selain itu, jangan lupa menanyakan informasi tambahan dari sumber yang terpercaya. Setelah mengetahui bahwa ini salah satu modus penipuan, WhatsApp menyediakan fitur untuk memblokir kontak tersebut, caranya mudah buka chat, ketuk kontak atau nama grup, lalu klik Laporkan atau Blok kontak.

2. Pemberi harapan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus penipuan ini biasanya berupa pesan berisi bahwa pengguna WhatsApp berhasil memenangkan hadiah, artinya pengguna tersebut sedang menjadi target penipuan. Dalam pesannya, penipu mengaku dari perusahaan yang meyakinkan penerima pesan memenangkan hadiah besar, atau menawarkan pekerjaan yang sebelumnya kita tidak pernah mendaftar.

Tujuan mereka adalah mencoba memperoleh informasi pribadi atau menipu untuk meminta uang. Untuk menghindarinya ingatlah ungkapan, “if it's too good to be true, it probably is.” Artinya, jika suatu hal terlalu mustahil untuk menjadi kenyataan, bisa jadi hal tersebut memang tidak mungkin terjadi.

Selain itu, pesan yang harus dihindari adalah, meminta untuk membagikan informasi pribadi (seperti nomor kartu kredit dan rekening bank, tanggal lahir, kata sandi), meminta untuk meneruskan pesan, meminta untuk mengklik tautan untuk mengaktifkan fitur baru, dan menyatakan harus membayar untuk menggunakan WhatsApp.

Perlu diketahui bahwa WhatsApp tidak akan meminta imbalan karena tidak dapat mengakses maupun membaca pesan penggunanya berkat sistem enkripsi end-to-end yang selalu aktif. Jika menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal, segera hapus dan laporkan pesan tersebut. Jangan mengklik tautan atau memberi informasi pribadi apapun walaupun dengan imbalan hadiah.

3. Tautan yang mencurigakan

Indikator pesan atau tautan yang mencurigakan adalah mengandung kombinasi karakter yang dianggap tidak umum. Penipu mungkin menggunakan kombinasi karakter untuk mengecoh penerima pesan WhatsApp agar mengetuk tautan lalu membawanya ke situs web yang sah, tapi sebenarnya berbahaya.

Ketika menerima tautan, pesan perlu ditinjau dengan hati-hati. Jika mengetahui ada indikasi tersebut, pengguna bisa mengetuk tautan tersebut dan pesan pop-up akan ditampilkan—menyoroti karakter yang tidak umum di dalam tautan tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

3 jam lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

22 jam lalu

Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

Banyak dampak negatif dari menggunakan aplikasi WhatsApp tidak resmi, salah satunya adalah pemblokiran akun.


Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

22 jam lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

WhatsApp Aero adalah aplikasi modifikasi yang punya banyak fitur menarik, namun pengguna harus lebih cermat tentang keamanannya.


Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

1 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldknig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.


Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

1 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

Fungsi kode rahasia ini dirancang untuk memberikan lapisan keamanan ekstra pada percakapan yang terkunci di dalam aplikasi WhatsApp.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

3 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

3 hari lalu

Foto ilustrasi jaringan internet.
Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

Survei Populix mencatat kebutuhan internet naik 40 persen selama bulan Ramadan. Mayoritas responden berbagi keseharian melalui Whatsap dan Instagram.


Dalam WhatsApp Versi Beta, Ada Fitur Edit Gambar dan Stiker yang Dibantu AI

4 hari lalu

Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic
Dalam WhatsApp Versi Beta, Ada Fitur Edit Gambar dan Stiker yang Dibantu AI

Whatsapp berinovasi dengan menambahkan fitur mengedit gambar dengan bantuan AI. Fitur ini telah meluncur dalam versi beta.


WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

7 hari lalu

WhatsApp bisa sematkan tiga pesan. (WhatsApp)
WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

Sebelumnya, pengguna WhatsApp hanya dapat menyematkan satu pesan di atas percakapan dengan kontak atau grup.


WhatsApp Android Bakal Segera Mendapatkan Fitur Transkripsi Pesan Suara seperti di iOS

8 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
WhatsApp Android Bakal Segera Mendapatkan Fitur Transkripsi Pesan Suara seperti di iOS

Untuk mengaktifkan transkripsi WhatsApp memerlukan unduhan sebesar 150 MB.