Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atasi Banjir, BPPT: Teknologi Modifikasi Cuaca Butuh Kolaborasi

image-gnews
Sejumlah personel TNI AU memasukkan penampung garam atau consul pada Pesawat CN 295 dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di  Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2019. ANTARA/Aprillio Akbar
Sejumlah personel TNI AU memasukkan penampung garam atau consul pada Pesawat CN 295 dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2019. ANTARA/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 3 Januari lalu, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih diterapkan untuk menanggulangi banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kekuatan kolaborasi diyakinkan berada di balik kesuksesan penerapan teknologi hujan buatan demi mengurangi intensitas hujan di suatu wilayah. 

Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) Hammam Riza menegaskan TMC tidak bisa dilakukan hanya oleh Balai Besar TMC di BPPT. "Kalau bicara ekosistem tentu itu tidak berarti hanya satu stakeholder saja, tapi TMC harus dengan kolaborasi," ujarnya di diskusi yang membahas tentang 'Penguatan Ekosistem TMC Mitigasi Bencana Banjir di Jabodetabek' di Gedung II BPPT, Jakarta Pusat, Jumat 24 Januari 2020.

Seperti diketahui awal tahun ini, pada 1 Januari 2020, banjir merendam banyak wilayah di Jabodetabek akibat hujan ekstrem. Hujan juga terjadi di beberapa daerah lain yang mengakibatkan kerugian tidak hanya materil tapi korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan lebih dari 60 orang tewas akibat bencana banjir dan longsor di awal tahun ini.

Hammam menerangkan, untuk melakukan TMC harus ada yang menyediakan informasi awal yaitu dari BMKG. Kemudian ada TNI AU, mu dari pilot hingga staf lainnya, juga ikut membantu dalam melakukan persemaian garam di udara. "Kemudian tim operasi TMC yang dimotori B2TMC dan timnya yang bekerja sama dengan seluruh jajaran yang terlibat. Termasuk LAPAN dan BNPB," kata Hammam.

Sehingga, pria berusia 57 tahun itu menjelaskan, ekosistem tersebut menjadi tantangan untuk terus berkolaborasi di dalamnya. Apalagi Indonesia merupakan negara yang rentan bencana sehingga kolaborasi harus dilakukan berkelanjutan. "Bencana itu siklus yang berjalan terus menerus dan sifatnya permanen bukan sementara," katanya mengingatkan. 

Petugas Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menunjukkan lokasi penyemaian garam ke awan dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang menggunakan Pesawat CN 295 di sekitar wilayah perairan Selat Sunda, Jumat, 3 Januari 2020. ANTARA/Aprillio Akbar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengamini pernyataan Hammam dan mengapresiasi kerja sama yang sudah terjalin untuk melakukan TMC selama ini. BMKG, Dwikorita berujar, mempunyai beberapa perangkat pendukung untuk membantu pelaksanaan TMC yaitu 41 radar untuk verifikasi presisi dan akurasi cuaca.

Ada juga 113 stasiun cuaca, 102 upper air station, 14 stasiun cuaca laut, lebih dari 1200 AWS (stasiun cuaca otomatis), dan 6 NWP Models. BMKG juga bisa memprediksi maximal forecast range 240 Hrs, serta highest spatian resolution.

"Karena kita perlu untuk menjamin keberhasilan TMC, bagaimana posisinya, di mana (awan) yang harus ditembak (disemai) dan kami akan berupaya sepresisi mungkin," kata Dwikorita.

Pakar Iklim dan Cuaca ITB, Armi Susandi, berpendapat, bahwa TMC perlu asimilasi data dari AWS dan radar untuk meningkatkan akurasi sistem prediksi cuaca. Selain itu memberikan dukungan informasi untuk kesiapsiagaan sebelum cuaca ekstim, dan pengembangan skenario operasi TMC.

"Itu dukukan ITB dalam membantu aplikasi  Teknologi Modifikasi Cuaca, dan ada juga aplikasi SCOT yanh terintegrasi operasi TMC yang dapat membantu TMC ini lebih dinamis lagi di lapangan," tambah Armi. "Manfaat TMC sangat penting dalam upaya jangka pendek."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

15 jam lalu

Suasana hujan yang mengguyur kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Januari 2022. Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi curah hujan tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan 2021 lalu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai petir dan angin kencang di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Barat siang atau sore.


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

17 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Dalam peringatan dini cuaca BMKG 28-30 Maret 2023 tampak daftar wilayah berpotensi hujan lebat terus berkurang dari hari ke hari.


Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

17 jam lalu

Pengungsi korban banjir bersiap meninggalkan posko pengungsian di gedung DPRD, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 26 Maret 2024. Sebanyak 3.756 jiwa pengungsi korban banjir Demak yang mengungsi ke Kabupaten Kudus mulai dipulangkan ke daerah asal secara bertahap, karena banjir sejak (13/3/2024) yang merendam 126 desa di 13 kecamatan yang mengakibatkan 131.703 jiwa terdampak dan13.027 jiwa diantaranya mengungsi tersebut mulai surut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.


Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

1 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.


BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau perkembangan cuaca di layar pemantau cuaca di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10). TEMPO/Tony Hartawan
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 28 - 29 Maret 2024.


Masih Banyak Potensi Hujan dan Hujan Lebat Hari Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca BMKG

1 hari lalu

Delman melintasi banjir di Jalan Raya Gading Kirana, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Masih Banyak Potensi Hujan dan Hujan Lebat Hari Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca BMKG

Sebagian besar wilayah di Indonesia masih berpotensi hujan maupun hujan lebat hari ini, Kamis 28 Maret 2024, menurut peringatan dini cuaca BMKG.


Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

2 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Berawan Pagi Ini, Hujan Merata Sejak Siang Hingga Malam

2 hari lalu

Tangkapan layar pergerakan dua bibit Siklon Tropis 98S dan 90W yang dirilis BMKG, Jumat 7 April 2023. (ANTARA/HO-BMKG)
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Berawan Pagi Ini, Hujan Merata Sejak Siang Hingga Malam

Jakarta diperkirakan berawan sejak dinihari hingga Rabu pagi ini. Hujan baru berpeluang turun sejak sore ke malam.


Gempa yang Goyang Majalengka Selepas Sahur Kelima Setelah di Bitung, Kolaka, Bawean, dan Poso

3 hari lalu

Lokasi pusat gempa di Majalengka, Jawa Barat. Foto : X
Gempa yang Goyang Majalengka Selepas Sahur Kelima Setelah di Bitung, Kolaka, Bawean, dan Poso

Gempa bermagnitudo 3,1 menggoyang wilayah Sumedang, Majalengka, serta Kabupaten Bandung Barat di Jawa Barat selepas sahur, Selasa 26 Maret 2024.