Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lapan Kritik Modifikasi Cuaca Hujan Ekstrem, Ini 4 Catatannya

image-gnews
Petugas TMC memasukan garam ke tabung penampung garam atau consul dalam pelaksanaan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang menggunakan pesawat CN 295 di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020. Operasi tersebut merupakan upaya penanggulangan banjir yang berasal dari curah hujan yang tinggi. ANTARA/Aprillio Akbar
Petugas TMC memasukan garam ke tabung penampung garam atau consul dalam pelaksanaan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang menggunakan pesawat CN 295 di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020. Operasi tersebut merupakan upaya penanggulangan banjir yang berasal dari curah hujan yang tinggi. ANTARA/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin memberi empat catatan kritis terhadap pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca atau TMC untuk mitigasi bencana hujan ekstrem di musim hujan saat ini. Menurutnya, aplikasi teknologi itu untuk mengurangi intensitas hujan ekstrem tersebut tak efektif, selain membahayakan pelaksana misi.

Thomas mengatakan, TMC hanya memiliki manfaat yang cukup efektif saat diterapkan pada masa pancaroba dengan kondisi awan yang minim. "Untuk pengisian waduk menjelang kemarau, operasi pemadaman karhutla di akhir kemarau, atau menghalau awan hujan dari suatu lokasi kegiatan besar seperti pesta olah raga," ujarnya dalam diskusi di Gedung II BPPT, Jakarta Pusat, Jumat 24 Januari 2020.

Adapun sejak 3 Januari lalu, tim dari BPPT didukung TNI AU dan lainnya mengemban misi memupus potensi hujan ekstrem dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tim TMC berusaha menebar garam dan menyemai hujan saat awan masih berada di atas laut.

Thomas memiliki empat catatan kenapa, menurutnya, upaya itu tidak efektif. Pertama, jenis awan yang jauh berbeda. Awan penyebab hujan ekstrem dijelaskannya adalah awan cumulonimbus yang umumnya berupa gugusan besar, bahkan tergolong raksasa. Awan jenis itu umumnya menjulang lebih dari tujuh kilometer.

"Kemudian, alasan kedua, adalah operasi TMC dengan menabur garam pada ketinggian 10-15 ribu kaki (3,0-4,5 km) hanya menyasar awan rendah yang tidak berpotensi menyebabkan hujan ekstrem," kata alumni ITB serta lulusan S2 dan S3 Astronomi di Universitas Kyoto, Jepang itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan ketiga, jika yang disasar awan rendah yang dianggap sebagai bibit awan cumulonimbus, dinamika konveksi dengan updraft yang kuat disebutnya sangat membahayakan operasi penerbangan TMC. Sedang catatan keempatnya adalah rentang waktu penaburan garam dan turunnya hujan kontradiksi dengan asumsi bahwa awan tersebut sedang mengarah ke Jakarta.

"Misalnya saat garam ditaburkan di Selat Sunda (jalur penerbangan yang sepi-pilihan terbanyak) atau laut Jawa (jalur penerbangan yang ramai-terbatas), hujan bisa jadi turun di wilayah Banten, kan kasihan," kata Thomas.

Thomas menuturkan semua itu dalam Focus Group Discussion dengan tema "Penguatan Ekosistem TMC Mitigasi Banjir Jabodetabek". Hadir dalam diskusi itu adalah Kepala BPPT Hammam Riza, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto, Pakar Iklim dan Cuaca ITB Armi Susandi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

18 menit lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Bclarkphoto
Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

Hingga mendekati subuh nanti diperkirakan potensi hujan tersebut masih mugkin bertahan dan bahkan meluas.


Kun Wardana Klaim Punya Alat Pemindah Awan untuk Atasi Banjir Jakarta

10 jam lalu

Dharma Pongrekun dan Kun Wardana menghadiri rapat pleno penetapan pasangan calon perorangan di KPU DKI Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024. Rapat pleno ini nantinya akan menentukan apakah pasangan calon independen, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memenuhi syarat atau tidak sebagai kandidat di Pilkada Jakarta 2024 ditengah maraknya kasus pencatutan KTP. TEMPO/Ilham Balindra
Kun Wardana Klaim Punya Alat Pemindah Awan untuk Atasi Banjir Jakarta

Calon wakil gubernur Jakarta, Kun Wardana, mengklaim akan menggunakan alat pemindah awan untuk atasi banjir di Jakarta.


Kapan Musim Hujan 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

11 jam lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Kapan Musim Hujan 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai mengalami musim hujan. Berikut ini prediksi musim hujan pada 2024 di Indonesia menurut BMKG.


Ridwan Kamil dan Suswono Temui Sutiyoso, Bahas Kemacetan hingga Banjir

12 jam lalu

Bakal Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (kiri) dan Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono (tiga dari kanan) sedang berbincang dengan mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso (tengah) atau Bang Yos, di museum Bang Yos di Jalan Raya Kalimanggis, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, 12 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Ridwan Kamil dan Suswono Temui Sutiyoso, Bahas Kemacetan hingga Banjir

Pasangan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono, menggelar pertemuan dengan mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso.


Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

13 jam lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, dan sekitarnya pada hari Kamis, 12 September 2024 pukul 10.25.13 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust).


Beberapa Area Pekan Ini Mulai Diguyur Hujan, Kapan Awal Musim Hujan di Jawa Barat?

14 jam lalu

Ilustrasi hujan deras. Shutterstock
Beberapa Area Pekan Ini Mulai Diguyur Hujan, Kapan Awal Musim Hujan di Jawa Barat?

BMKG memprediksi bahwa pada September 2024, sebagian wilayah Jawa Barat akan mengalami masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan.


Heru Budi Sebut 6 Program Ini Harus Berlanjut untuk Atasi Masalah Jakarta, Apa Saja?

14 jam lalu

PLT Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat Konferensi Pers dalam acara Festival Seni Budaya Bagi Penyandang Disabilitas di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat, 7 Agustus 2024. Heru mengatakan dari 2995 disabilitas, setengahnya sudah menerima Bansos, sisanya sedang didata. Kedepannya Heru berharap agar segera tercover. TEMPO/ILHAM BALINDRA
Heru Budi Sebut 6 Program Ini Harus Berlanjut untuk Atasi Masalah Jakarta, Apa Saja?

Heru Budi mengatakan, untuk mengatasi banjir, upaya yang dilakukan pemerintah tak sebatas pada normalisasi Sungai Ciliwung.


BMKG: Jawa Barat Masuk Musim Hujan Awal Oktober, Jakarta Hujan Ringan

15 jam lalu

Ilustrasi hujan deras. Shutterstock
BMKG: Jawa Barat Masuk Musim Hujan Awal Oktober, Jakarta Hujan Ringan

BMKG Stasiun Bandung menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Barat memasuki peralihan musim, dari kemarau ke musim hujan awal Oktober/


BMKG Prakirakan Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Jakarta Selatan dan Timur Hujan Ringan

17 jam lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG Prakirakan Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Jakarta Selatan dan Timur Hujan Ringan

Pada pagi hingga siang hari, seluruh wilayah Jakarta mengalami cuaca berawan.


Daftar HP Tidak Mendapat Pembaruan Android 15 dan Prakiraan Cuaca BMKG di Top 3 Tekno

19 jam lalu

Android 15.
Daftar HP Tidak Mendapat Pembaruan Android 15 dan Prakiraan Cuaca BMKG di Top 3 Tekno

Topik tentang daftar smartphone yang tidak akan mendapatkan pembaruan Android 15 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.