TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengeluarkan imbauan untuk mencegah penyebaran virus Corona bagi civitas akademika. "Seluruh civitas akademika ITB diharapkan tetap tenang sambil mengikuti apa yang dianjurkan oleh pemerintah," kata Sekretaris ITB Widjaja Martokusumo lewat keterangan tertulisnya, Rabu 29 Januari 2020.
Dia menyebutkan wabah virus Novel Corona dari Cina atau dinamai 2019-nCov sedang mengkhawatirkan banyak pihak akhir-akhir ini. Virus yang tercatat penyebaran pertama kalinya di Wuhan, Cina, itu kini dilaporkan telah menyebar ke berbagai negara. Virus penyebab sakit saluran pernapasan ini sekeluarga dengan penyebab SARS dan MERS.
Gejala klinis yang ditimbulkan dari infeksi virus Corona, antara lain demam, batuk-pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu. "ITB mengimbau kepada masyarakat kampus untuk sementara waktu ini membatasi interaksi dengan segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya kontak dengan orang yang dicurigai terinfeksi virus Corona," ujarmya.
Karena vaksin virus atau pencegah penyakit itu belum ada, langkah pencegahan disarankan untuk mengikuti anjuran Kementerian Kesehatan. Caranya dengan sering mencuci tangan memakai sabun, menggunakan masker bila batuk atau pilek. Mengkonsumsi gizi seimbang, memperbanyak sayuran. Kemudian berhati-hati kontak dengan hewan, rajin olahraga dan istirahat cukup, tidak memakan daging yang tidak dimasak serta menjaga kebersihan lingkungan kampus termasuk ruangan.
Civitas akademika yang mengalami gangguan kesehatan seperti demam, batuk, pilek, dan sesak nafas disarankan segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan wilayahnya aman dari kasus virus Corona. “Per hari ini info yang masuk ke saya aman, dua yang tersuspek di RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin) Bandung itu penyakit yang non-Corona jadi demam biasa,” kata alumnus ITB itu di Bandung Selasa malam, 28 Januari 2020.
Karena suasananya semua serba mirip-mirip dengan gejala terkena virus Corona, dia meminta semua pihak harus waspada. Semua pintu masuk ke Jawa Barat sudah ditugaskan untuk dicek, minimal dengan pengecekan suhu. Pihaknya juga sudah mengkoordinasikan antara Puskesmas, rumah sakit, dan RS Hasan Sadikin Bandung sebagai tempat isolasi.
Soal pengawasan tenaga kerja asing Cina di Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan tidak harus selalu spesifik yang penting rasionalitas. “Kalau menyamaratakan semua yang datang dari Cina itu kasihan juga tidak adil. Siapa pun yang punya gejala mirip virus Corona kita waspadai,” kata dia.
ANWAR SISWADI