Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Prancis Jadikan Burung Albatros Drone Pengintai

image-gnews
Burung albatross. shutterstock.com
Burung albatross. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Universitas La Rochelle, Prancis, membuat burung albatros menjadi sebuah drone pengintai. Ini dilakukan sebagai bagian dari proyek mengumpulkan data kapal-kapal nelayan ilegal di Pasifik Selatan dan Samudera Hindia.  

Tim tersebut melakukannya dengan menanam sensor mini di kaki 169 burung albatros. Burung-burung ini biasa terbang di atas perairan Pasifik Selatan dan Samudera Hindia dari sarangnya di Pulau Amsterdam dan Pulau Kerguelen di Samudra Hindia sebelah utara Antartika.

Tim peneliti memasang sensor kecil dalam prosedur yang memakan waktu sekitar 10 menit per burung. Sensor berbobot 65 gram itu dilengkapi dengan penerima GPS, antena radar, dan monitor komunikasi satelit untuk melacak berbagai sistem komunikasi kapal. Masing-masing alat didukung baterai lithium kecil yang mempertahankan muatannya melalui panel surya kecil. 

Burung laut besar itu memiliki cakupan wilayah terbang lebih dari 18 juta mil persegi antara Afrika Timur dan Selandia Baru. Hasilnya, mereka mengumpulkan data dari lebih dari 600.000 lokasi GPS dan mendeteksi lebih dari 5.000 sinyal radar dari 353 kapal yang berbeda.

Lebih dari sepertiga kapal yang terdeteksi oleh sensor burung tidak dapat diidentifikasi. Itu karena kapal-kapal itu  telah mematikan sistem komunikasinya. Diduga, kapal-kapal itu mencoba menghindari deteksi atau secara ilegal menangkap ikan di daerah yang seharusnya tidak mereka tangkap alias pencurian ikan.

Sebagian besar kapal penangkap ikan komersial menggunakan beberapa sistem komunikasi yang berbeda tergantung di mana mereka berada. Yang pertama adalah Sistem Pemantauan Kapal, yang memungkinkan pemerintah setempat melacak semua kapal tamu di wilayah mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lainnya, Sistem Identifikasi Otomatis, yang memungkinkan kapal untuk berkomunikasi langsung satu sama lain untuk membantu menghindari tabrakan atau berkerumun. Kapal penangkap ikan ilegal sering mematikan satu atau kedua sistem ini untuk menghindari deteksi selama aktivitas ilegal. 

Namun, kapal-kapal ini seringkali masih dapat diidentifikasi dengan mencari sinyal radar mereka, yang hampir selalu tersisa untuk memindai hambatan dan populasi ikan di perairan sekitarnya. Dengan melacak sinyal radar, peneliti bisa menemukan kapal tertentu, kemudian memeriksa catatan untuk kapal yang secara resmi didokumentasikan berada di sekitar koordinat GPS tertentu. 

Perairan kaya ikan tuna biasanya memiliki persentase tertinggi dengan semua sistem komunikasi utama yang dimatikan. Burung-burung albatros itu menemukan bahwa kapal kemungkinan besar telah mematikan Sistem Identifikasi Otomatis .

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa batasan baru telah ditempatkan pada penangkapan tuna di Samudera Hindia dan tempat lain untuk menjaga populasi ikan tersebut. Pada 2016, Komisi Tuna Samudra Hindia melarang beberapa teknik penangkapan ikan, termasuk penggunaan drone, alat pengumpul ikan, dan menggunakan lampu sorot untuk menarik ikan di malam.

DAILY MAIL | ARSTECHICA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

1 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

1 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

1 hari lalu

Sejumlah perahu nelayan tertambat di dermaga Cilaut Eureun, Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia
Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

Polairud Polres Garut yang sedang mencari seorang nelayan setempat kini ketambahan mencari seorang lagi asal Sukabumi sesama korban gelombang tinggi.


Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

2 hari lalu

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau daerah yang terdampak gelombang tinggi dan angin kencang di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Garut
Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

Angin kencang dan gelombang laut tinggi mengakibatkan sejumlah nelayan Garut, Jawa Barat, tak bisa melaut. Karena dinilai dapat membahayakan jiwa.


Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

4 hari lalu

Pengikut Houthi mengibarkan bendera Palestina selama parade solidaritas dengan Palestina di Jalur Gaza dan untuk menunjukkan dukungan terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, di Sanaa, Yaman 29 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik


Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

6 hari lalu

Sejumlah penyelam melakukan proses penenggelaman Kapal Angkatan Laut (KAL) Tabuhan II-5-25 di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 25 Januari 2024. Tiga kapal yakni KAL Tabuhan, Patkamla Baluran dan Patkamla Mustaka yang usianya sudah tua dan tidak efektif lagi untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan, ditenggelamkan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi di kawasan Pantai Bangsring sebagai upaya mendukung konservasi yang dijadikan rumah bagi biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

Basarnas masih mencari 24 penumpang kapal Dewi Jaya 2 yang terbalik di perairan Selayar sejak Sabtu dinihari 9 Maret 2024.


Pesawat Kargo Militer Rusia Jatuh, 15 Orang Dilaporkan Tewas

6 hari lalu

Pesawat kargo Ilyushin Il-76 dengan kode EW-78849 dari maskapai Belarusia ditembak jatuh di pinggiran Mogadishu, Somalia, pada tanggal 23 Maret 2007, selama Pertempuran Mogadishu. Pesawat itu membawa peralatan perbaikan dan bantuan kemanusiaan. Foto: M Radzi Desa-airliners.net/commons.wikimedia.org
Pesawat Kargo Militer Rusia Jatuh, 15 Orang Dilaporkan Tewas

Laporan awal menunjukkan tidak ada yang selamat setelah pesawat kargo militer Ilyushin Il-76 jatuh di wilayah Ivanovo Rusia.


Pemerintah India Didesak Hentikan Kerja Sama Drone dengan Israel untuk Bantai Warga Gaza

6 hari lalu

An Elbit Systems Ltd. Kendaraan udara tak berawak (UAV) Hermes 900 terlihat di pabrik drone perusahaan di Rehovot, Israel, 28 Juni 2018. REUTERS/Orel Cohen
Pemerintah India Didesak Hentikan Kerja Sama Drone dengan Israel untuk Bantai Warga Gaza

India dilaporkan membeli senjata senilai sekitar US$2 miliar dari Israel selama dekade terakhir.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

15 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan

Presiden Filipina memastikan meski Angkatan Laut Cina berada di Laut Cina Selatan, hal itu tidak akan membuatnya gentar.