TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kendala menghambat pelaksanaan modifikasi cuaca hujan ekstrem di Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir. Di antaranya adalah kecenderungan pertumbuhan awan pada malam yang mengakibatkan hujan turun di Jabodetabek pada dinihari.
"Demi keselamatan, tim TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) telah memutuskan tidak terbang malam," kata Kepala Balai Teknologi Modifikasi Cuaca di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT, Tri Handoko Seto, lewat keterangan tertulis yang dibagikannya, Selasa 4 Februari 2020.
Tri menerangkan, tim TMC tidak terbang malam juga sesuai arahan Kepala BNPB agar mengutamakan keselamatan. Menurutnya, jika tidak memungkinkan mengejar target 30-40 persen pengurangan curah hujan, maka target 20 persen sudah sangat berarti untuk mengurangi eskalasi banjir di Jabodetabek.
Selain cuaca, kendala lain yang dihadapi adalah masalah teknis pesawat. Ini terjadi pada Senin 3 Februari usai penerbangan sorti pertama. "Pesawat perlu perbaikan tapi akan dimulai operasi lagi hari ini," kata Tri.
Kendala lain yaitu jumlah personel penerbang TNI-AU yang diperbantukan dalam operasi TMC yang disebut Tri belum bertambah. Jumlah kru penerbang terbatas mengingat padatnya jadwal penugasan di TNI beberapa hari terakhir. Sehingga kru pesawat CN 295 dalam operasi TMC hanya siap satu tim setiap hari.
"Padahal, untuk melakukan penerbangan sebelum matahari terbit dan sore dibutuhkan dua tim penerbang," katanya.
Petugas TMC memasukan garam ke tabung penampung garam atau consul dalam pelaksanaan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang menggunakan pesawat CN 295 di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020. Operasi tersebut merupakan upaya penanggulangan banjir yang berasal dari curah hujan yang tinggi. ANTARA/Aprillio Akbar
Pada hari ini, Selasa 4 Februari, tim TMC-BPPT melakukan dua sorti penerbangan penyemaian awan menggunakan pesawat CN-295 (A-2901) dan Casa 212 (A-2103). Penerbangan pertama sekitar Pukul 06.30 - 08.45 WIB membawa bahan semai NaCL sebanyak 2.400 kilogram dengan wilayah penyemaian di Laut Jawa sebelah Utara Jakarta pada ketinggian 10.500 kaki .
Dalam waktu hampir bersamaan, sekitar Pukul 07.20, membawa 800 kilogram bahan semai menuju wilayah penyemaian di Laut Jawa sebelah Barat Laut Jabodetabek dengan ketinggian penyemaian 10.500 kaki. "Data radar menunjukkan ada awan yang berpotensi menjadi hujan yang masuk ke wilayah Jabodetabek di Laut Jawa sebelah Utara dari Jabodetabek," kata Faisal Sunarto, Koordinator Lapangan TMC-BPPT Posko TMC Halim Perdanakusumah.
Hingga hari ke-32 operasi TMC, telah dilaksanakan 89 sorti penerbangan penyemaian awan di Laut Jawa, Selat Sunda, dan wilayah Ujung Kulon untuk mengurangi ancaman banjir di Jabodetabek. Total bahan semai yang dihabiskan mencapai 144.800 kilogram.