TEMPO.CO, Jakarta - Militer Angkatan Udara Amerika Serikat baru-baru ini merilis untuk pertama kalinya sebuah gambar konsep bomber siluman terbaru yang sedang digarap bareng pabrikan Northrop Grumman, B-21 Raider. Bomber yang dikerjakan sejak 2015 dan ditargetkan beroperasi pada 2025 ini produksinya cukup dirahasiakan.
Ada banyak hal yang tidak diketahui, persisnya seperti apa pesawat itu, berapa biayanya, dan bagaimana perkembangannya. B-21 berhasil menyelesaikan tinjauan desain kritis akhir tahun lalu, sebagian besar terselubung dalam misteri.
Namun, terlepas dari semua kerahasiaan, detail menggoda tentang B-21 dapat dipelajari jika mendengarkan komentar yang tersebar dari para pejabat senior Angkatan Udara di berbagai tempat.
Berikut adalah sepuluh hal yang diketahui dari pesawat tempur masa depan itu, seperti dikutip Forbes beberapa waktu lalu:
1. Berteknologi baru
Persyaratan kinerja untuk B-21 sebagian besar dibekukan pada 2010, dan selama bertahun-tahun sebelum kontrak pengembangan diberikan, Angkatan Udara meneliti bagaimana membuat sistem utama on-board. Sebagian besar teknologi telah dirancang ulang dari program lain, misalnya dengan menggunakan mesin garapan Pratt & Whitney yang sama ditemukan pada pesawat tempur F-35.
Mengintegrasikan keseluruhan pesawat akan menjadi tantangan, terutama memadukan mesin ke badan pesawat dan meletakkan antena. Namun, B-21 adalah desain yang sangat matang dan karenanya harus menghadapi beberapa kejutan dalam pengembangannya.
2. Biaya produksi lebih rendah
Angkatan Udara Amerika menetapkan biaya sebagai parameter kinerja utama pada awalnya, bersikeras bahwa harga masing-masing bomber produksi tidak melebihi US$ 550 juta dalam dolar 2010. Sementara berdasarkan perhitungan, tim industri yang bersaing menghasilkan tawaran jauh di bawah angka itu.
Tim Northrop Grumman memenangkan kontrak sebagian karena, menurut Kantor Akuntabilitas Pemerintah, perusahaan memiliki keuntungan biaya/ harga substansial atas tawaran saingannya Boeing--meskipun tawaran Boeing sendiri cukup agresif. Biaya rata-rata B-21 berdasarkan kontrak produksi dengan harga tetap kemungkinan akan lebih rendah dari label harga untuk pesawat jet komersial berbadan lebar.
3. Bisa hancurkan target apa pun dan di mana pun