Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Langkah Lembaga Eijkman Hadapi Virus Corona

image-gnews
Sebuah tanda isolasi virus terlihat di pintu laboratorium saat teknisi laboratorium mempersiapkan media tumbuh virus di Eijkman Institute, Jakarta, 31 Agustus 2016. Laboratorium ini mampu mendiagnosis virus Zika. REUTERS/Darren Whiteside
Sebuah tanda isolasi virus terlihat di pintu laboratorium saat teknisi laboratorium mempersiapkan media tumbuh virus di Eijkman Institute, Jakarta, 31 Agustus 2016. Laboratorium ini mampu mendiagnosis virus Zika. REUTERS/Darren Whiteside
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Senior Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David H. Muljono menjelaskan bahwa lembaganya akan melakukan beberapa langkah untuk menghadapi virus corona baru, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia diberi nama COVID-19.

Menurut David, dalam acara Seminar Awam bertajuk ‘Menyikapi Virus Corona 2019-nCoV: dari Lembaga Eijkmam untuk Indonesia’ di Auditorium Sitoplasma, Lembaga Eijkman, Jakarta Pusat, Eijkman telah melakukan pembahasan awal dengan PT Biofarma untuk mengembangkan vaksin untuk melawan COVID-19.

“Kami juga bisa uji coba di rumah sakit-rumah sakit pendidikan dan penelitian seperti UNAIR yang memiliki Biosafety Level 3 Laboratory (BSL3) dan rumah sakit pendidikan lain,” ujar dia Rabu, 12 Fenruari 2020.

Hingga Rabu malam, belum ada warga Indonesia terkonfirmasi telah terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, itu. Menurut data, virus COVID-19 telah menewaskan sebanyak 1.018 orang, termasuk dua orang dari Filipina dan HongKong, dan telah menginfeksi 43.141 orang di 28 negara.

David menambahkan, jika belum tersedia isolat virus corona terbaru, melalui kemampuan Bioinformatika yang telah dikuasai akan dilakukan kajian in-silico menggunakan komputer untuk mengidentifikasi bagian-bagian antigenik dari virus COVID-19, berdasarkan informasi genetik virus COVID-19 yang sudah tersedia di Gene-Bank.

“Jika sudah diperoleh isolat virus COVID-19, kajian antigenitas data akan dilakukan secara langsung dari partikel virus,” tutur Deputi Kepala Bidang Penelitian Translasional itu.

Langkah lain yang bisa dilakukan adalah uji coba pengembangan obat herbal asli Indonesia terkait dengan peningkatan imunitas tubuh seperti curcumin dan lain-lain yang bisa mencegah virus termasuk virus corona.

“Sumber daya manusia peneliti kesehatan juga tersebar di Lembaga Pemerintah non Kementerian, serta rumah sakit pendidikan dan penelitian,” katanya mempertegas bahwa Eijkman siap menghadapi virus COVID-19.

Selain itu, Eijkman juga akan melakukan pendekatan one-health dengan berbagai disiplin ilmu, terutama penanganan penyakit baru dan lama yang muncul kembali (emerging-reemerging diseases).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

David menyimpulkan bahwa melalui pendekatan Biomolekuler, Eijkman telah memiliki kepastian dan kemampuan dalam mendeteksi secara sensitif dan spesifik keberadaan virus COVID-19 dalam sampel klinik.

“Untuk itu, kami mengusulkan beberapa WNI yang diisolasi di Natuna hasil evakuasi dari Wuhan bisa diambil spesimennya untuk skrining dan diagnosis, serta tindak lanjut berikutnya,” tutur David yang mendapat anugerah guru besar luar biasa dari Universitas Hasanuddin itu.

Dia juga merekomendasikan bahwa hasil positif atau negatif virus COVID-19 perlu dikonfirmasi silang antara dua laboratorium yang berbeda. Eijkman memiliki peran strategis sebagai laboratorium yang langsung memeriksa sampel klinik dari pasien terduga termasuk WNI yang dievakuasi atau yang diduga pasien, serta sebagai laboratorium pembanding dan konfirmasi.

“Pengembangan vaksin dapat diinisiasi sekalipun belum terdapat isolat virus COVID-19 melalui pendekatan in-silico apalagi jika sudah ada isolat virus,” tambah David yang memiliki gelar kehormatan Honorary Professor dari University of Sydney, Australia.

Sementara Peneliti Lembaga Eijkman Frilasita Aisyah Yudhaputri menerangkan, melalui pendekatan biologi molekuler, Eijkman memiliki kapasitas dan kemampuan dalam mendeteksi secara sensitif dan spesifik keberadaan virus tersebut dalam sampel teknis.

Menurut wanita yang biasa disapa Sisi itu, metode yang digunakan adalah kombinasi Teknik PCR dan sequencing dengan menggunakan gen RNA-dependent RNA Polymerase (RdRP) virus sebagai penanda identifikasi. Dalam penanganan virus corona, Eijkman mempunyai fasilitas laboratorium tersertifikasi untuk menangani patogen risiko tinggi, laboratorium Biosafety Level (BSL) 2 dan 3,” katanya.

Sisi yang merupakan Koordinator Penelitian Emerging Virus Research Unit itu menerangkan, kemampuan tersebut juga didukung fasilitas alat Next-Generation Sequencing dan analisis bioinformatika yang diakui secara internasional. “Dengan demikian, Eijkman memiliki peran secara strategis sebagai laboratorium yang langsung memeriksa sampel klinis dari pasien terduga atau menjadi laboratorium pembanding dan konfirmasi,” tutur dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

21 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

2 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Korlantas Polri Punya Laboratorium untuk Meneliti Berbagai Situasi Kecelakaan Lalu Lintas

20 hari lalu

Kakorlantas Polri Aan Suhanan (tengah) memperlihatkan knalpot bising sitaan di Mapolrestabes Bandung, Kamis, 11 Januari 2024. Polisi akan terus melakukan razia knalpot bising sampai 20 Januari 2024. TEMPO/Prima mulia
Korlantas Polri Punya Laboratorium untuk Meneliti Berbagai Situasi Kecelakaan Lalu Lintas

Berdasarkan data per Jumat, Korlantas Polri telah menindak 30.468 pelanggar lalu lintas dalam Operasi Keselamatan 2024.


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

22 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

31 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

Spesialis penyakit dalam menyebut pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Perhatikan tiga fase berikut.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

35 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

36 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.


Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

37 hari lalu

Macam-macam Virus. freepik.com
Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

Virus merupakan organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan penyakit pada manusia serta makhluk hidup lainnya.