Guardian melaporkan kalau otoritas Prancis belakangan harus menutup dua sekolah terkait hasil tes positif bocah itu. Di luar itu, enam warga Inggris lainnya dirawat di rumah sakit untuk observasi yang sama.
Pada Minggu 9 Februari, otoritas kesehatan Prancis mengumumkan dua kasus baru infeksi virus corona yang diduga kuat terkait kluster kasus dari resor ski itu. "Dua orang dewasa--satu terdiagnosa di Inggris dan yang kedua di Mallorca--pernah tinggal di apartemen di Les Contamines-Montjoie,” kata Jerome Salomon, pejabat kesehatan senior Prancis, seperti dikutip dari Reuters.
Pada Senin, giliran otoritas di Inggris mengumumkan empat orang lain terbukti positif virus corona baru nan mematikan itu. Chris Whitty, pejabat kesehatan setempat, menyatakan, "Orang-orang itu diketahui pernah kontak dengan orang yang sebelumnya sudah dinyatakan positif, dan virus ditularkan di Prancis."
Setelah bermalam di resor di Alpen, Walsh diketahui pergi ke Jenewa, Swiss, di mana dia kemudian terbang ke Bandara Gatwick di London pada 28 Januari. Dia menumpang pesawat low cost carrier, Easy Jet. Maskapai itu belakangan merinci ada 183 penumpang dan enam kru dalam penerbangan saat itu.
“Meski risiko penularan di pesawat cukup rendah--karena penularan virus corona mensyaratkan kontak dekat atau lewat bersin--para kru yang ada di penerbangan itu telah diminta memeriksakan kondisi kesehatan mereka selama 14 hari berturut-turut sejak penerbangan tersebut," bunyi pernyataan dari maskapai.
Saat artikel ini dimuat Washington Post, Selasa 11 Februari 2020, penerbangan itu telah berselang 13 hari. "Dan tidak ada yang menujukkan gejala terinfeksi virus," kata Easy Jet.
Dari bandara, Walsh sempat mampir di sebuah pub sebelum melanjutkan perjalanan ke kota kelahirannya, Hove dan Brighton. Pada Senin, 10 Februari, BBC memberitakan dokter di klinik di Brighton telah sementara waktu ditutup setelah satu staf medisnya positif infeksi virus corona pula. Hingga Senin malam itu, otoritas kesehatan Inggris melakukan 1.114 tes dan delapan di antaranya juga positif.
Adam Kucharski, pakar epidemiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan bahwa kasus-kasus itu jelas saling terkait. Berbeda dengan di tempat lain, Adam menambahkan, kasus infeksi COVID-19 di Inggris untuk saat ini, "Sudah jalas asal usul virusnya."
WASHINGTON POST | REUTERS