TEMPO.CO, Jakarta -Museum Paleontologi Royal Tyrrell mengumumkan pada 11 Februari bahwa mereka menemukan spesies tyrannosaurus tertua di Kanada, sebagaimana dilaporkan AOL, 13 Februari 2020.
Alberta, Kanada, dikenal dalam komunitas paleontologi karena banyaknya sisa-sisa tyrannosaur, yaituAlbertosaurus, Gorgosaurus, Daspletosaurus, Tyrannosaurus rex dan sekarang Thanatotheristes degrootorum atau dijuluki “Reaper of Death”.
Menurut The New York Times, tulang-tulang itu telah berada di laci museum selama lebih dari satu dekade setelah satu pasangan melihat tulang-tulang itu di es di sepanjang Sungai Oldman pada 2008.
Ilmuwan pada saat penemuan itu mengetahui bahwa itu tyrannosaurus, tetapi tidak yakin jenis apa. Ciri-cirinya unik dibandingkan dengan bentuk tyrannosaurus lain dari Alberta dan tulangnya tampak jauh lebih tua – yang membuat tim peneliti menyimpulkan bahwa itu adalah spesies baru.
"The Reaper of Death" memiliki gigi tajam, sepanjang 2,70 inci dan kerangka dua ton - sedikit lebih kecil dari T. rex. Diperkirakan spesies ini ada di daerah Alberta sekitar 79,5 juta tahun yang lalu, yang setidaknya 2,5 juta tahun lebih tua dari kerabat terdekatnya. Panjangnya sekitar 30 kaki (atau, panjang sebuah bus sekolah) dan tingginya sekitar delapan kaki.
Business Insider mengutip ahli paleoekologi Darla Zelenitsky, mengatakan julukan "Reaper of Death" dipilih karena tyrannosaurus ini adalah satu-satunya predator besar yang diketahui pada masanya di Kanada.
"Thanatos" adalah kata Yunani untuk "dewa kematian”. Ini adalah spesies baru tyrannosaur yang ditemukan di Kanada dalam 50 tahun.
AOL | NEW YORK TIMES | BUSINESS INSIDER