Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Ungkap Virus Corona COVID-19 Menyebar Lebih Cepat

image-gnews
Interior Wuhan Sport Center yang dijadikan rumah sakit sementara untuk pasien virus Corona, di Provinsi Hubei, Cina, 12 Februari 2020.  Xinhua/Xiao Yijiu
Interior Wuhan Sport Center yang dijadikan rumah sakit sementara untuk pasien virus Corona, di Provinsi Hubei, Cina, 12 Februari 2020. Xinhua/Xiao Yijiu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian baru menemukan kemampuan yang lebih tinggi dari seseorang untuk bisa menularkan infeksi virus corona ke orang lain. Hingga Rabu malam, 19 Februari 2020, virus yang dinamakan COVID-19 itu telah menyebabkan 2.012 orang meninggal dam menginfeksi lebih dari 75 ribu lainnya. 

Sekarang, tinjauan terhadap studi yang ada mencoba menjawab pertanyaan penting untuk mengendalikan epidemi: Seberapa cepat virus ini menyebar? Untuk menemukan jawabannya, tim peneliti memeriksa beberapa hasil studi ilmiah tentang virus corona baru itu dan menerbitkan hasilnya dalam Journal of Travel Medicine.

Penelitian itu ditulis oleh Joacim Rocklov, seorang profesor bidang kesehatan di Universitas Umea, Swedia. Dia menjelaskan tentang jumlah rata-rata infeksi baru karena orang yang sudah terinfeksi sebelumnya dalam sebuah populasi yang sebelumnya tidak terpapar virus corona COVID-19.

Nilai reproduksi dasar atau R0 lebih besar dari satu menunjukkan jumlah orang terinfeksi cenderung tumbuh. Sedangkan R0 kurang dari satu menunjukkan penularan virus kemungkinan akan mati. "Jumlah reproduksi dasar adalah konsep sentral dalam epidemiologi penyakit menular, yang menunjukkan risiko agen infeksi terhadap penyebaran epidemi," tulis makalah itu, seperti dikutip Medical News Today.

Jadi, para peneliti mengakses beberapa studi yang memenuhi syarat yang berhubungan dengan R0 dasar dari basisdata di jurnal PubMed, bioRxiv, dan Google Scholar. Studi-studi itu muncul antara 1 Januari hingga 7 Februari 2020. Rocklov dan tim mengumpulkan seluruhnya 12 studi. 

Studi yang mereka pilih memperkirakan R0 dasar untuk COVID-19 di Cina dan luar negeri. Estimasi ini berkisar antara 1,40 hingga 6,49 dan memiliki rata-rata 3,28 dan median 2,79. Kedua angka itu secara signifikan lebih tinggi daripada angka keluaran WHO, yaitu 1,4-2,5.

Para penulis menjelaskan bahwa studi awal melaporkan nilai R0 yang lebih rendah, kemudian naik-turun sebelum kembali ke perkiraan awal. Peneliti mencatat, metode estimasi yang digunakan studi berperan dalam perbedaan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Studi yang menggunakan metode stokastik dan statistik untuk memperoleh R0 memberikan perkiraan yang cukup sebanding. Namun, studi yang menggunakan metode matematika menghasilkan estimasi yang rata-rata lebih tinggi," tertulis dalam penelitian.

Bahkan COVID-19 menyebar lebih cepat daripada SARS. "Ulasan kami menunjukkan bahwa virus corona setidaknya sama menularnya dengan virus SARS. Dan mengatakan banyak hal tentang keseriusan situasinya," komentar Rocklov. "Menyebar ke tingkat yang signifikan lebih tinggi daripada SARS."

Dalam makalah mereka, para ilmuwan mengakui, bagaimanapun, bahwa karena serangan virus yang singkat dan data yang tidak mencukupi, perkiraan saat ini untuk R0 dasar dapat menjadi bias. Namun, karena semakin banyak data yang terakumulasi, kesalahan estimasi dapat diperkirakan menurun, dan gambaran yang lebih jelas akan terbentuk.

"Berdasarkan pertimbangan ini, R0 untuk 2019-nCoV diperkirakan sekitar 2–3, yang secara luas konsisten dengan perkiraan WHO."

MEDICAL NEWS TODAY | JOURNAL TRAVEL MEDICINE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

5 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

9 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

10 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

10 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

10 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.