TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia, WHO, mencemaskan merebaknya kasus virus corona di Iran. Pada Jumat, 21 Februari 2020, Iran mengumumkan korban meninggal karena virus yang sedang mewabah di Cina itu bertambah menjadi empat orang.
"Sebanyak 18 kasus positif dan empat meninggal hanya dalam dua hari ini sangat mencemaskan," bunyi pernyataan dari Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, pada hari yang sama.
Sebelumnya, Iran menyatakan 13 kasus positif baru muncul di Qom (7), Teheran (4) dan Gilan (2). WHO lalu memastikan satu kasus infeksi lainnya pada seorang perempuan berusia 45 tshun di Libanon juga terkait dengan penularan di Iran.
"Kasus-kasus yang kami amati di bagian dunia lain, meskti tak banyak, tapi ternyata tidak terkait dengan Wuhan atau Cina, ini yang sangat mencemaskan," kata Tedros.
Kementerian Kesehatan Iran memberi konfirmasi kalau virus corona merebak di beberapa kota di negeri itu dimulai dari Qom, kota asal dua pasien pertatama yang meningal. Qom adalah sebuah kota suci bagi muslim Syiah terletak 75 mil sebelah selatan ibukota Teheran. Segala agenda keagamaan yang mehimpun banyak umat di kota itu langsung dibekukan.
"Kemungkinan sumber penyakit ini dari pekerja Cina yang bekerja di Qom yang sebelumnya baru kembali dari negeri asalnya," kata pejabat Kementerian Kesehatan Iran, Minou Mohrez, dikutip dari kantor berita IRNA.
Kementerian Kesehatan Iran kini mengantisipasi virus corona yang dinamakan COVID-19 itu telah menyebar lebih luas ke Teheran, Babol, Arak, Isfahan, Rasht, dan sejumlah kota lain.
CNBC