Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah AS Minta Sistem Enkripsi WhatsApp Bisa Diakses

image-gnews
Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdebatan mengenai keamanan privasi sudah muncul sejak pertama kali internet muncul, termasuk sistem keamanan enkripsi yang dipasang pada perangkat ataupun aplikasi seperti WhatsApp.

Namun, pemerintah Amerika Serikat meminta agar sistem enkripsi dilemahkan dan dapat diakses untuk beberapa kasus tertentu, sebagaimana dilaporkan laman CNBC, akhir pekan lalu.

Pada 2 Desember 2015 lalu, misalnya, dua pria bernama Syed Rizwan Farook dan Tashfeen Malik melepaskan tembakan di San Bernardino, California, dan menewaskan belasanan orang. Selama penyelidikan, badan intelijen dan keamanan AS (FBI) menemukan iPhone milik Farook, tapi tidak dapat mengaksesnya melalui kode sandi.

Mereka kemudian pergi ke Apple untuk meminta membukanya, tapi Apple tidak bisa membantu. Metode enkripsi iPhone sangat aman, menurut Apple, sehingga Apple sendiri tidak dapat mengakses data di ponsel berlogo buah apel itu.

Akibatnya, pemerintah AS ingin Apple sengaja melemahkan enkripsi iPhone, atau membuat jalan pintas dalam kerangka sistem operasi iOS yang memungkinkan FBI untuk mengakses konten iPhone di mana saja. Namun, itu juga akan membuat sistem operasi jauh lebih rentan terhadap peretas dan pemerintah lain.

Pembahasan mengenai sistem enkripsi dengan Apple ini secara khusus telah mempertemukan aktivis privasi dan penegak hukum. Serta memperebutkan siapa yang dapat memanfaatkan privasi yang disediakan oleh enkripsi dan untuk apa mereka dapat menggunakan enkripsi itu.

Aplikasi olah pesan seperti Signal, WhatsApp, dan iMessage dienkripsi. Artinya pesan tersebut dirahasiakan dari semua orang kecuali penerima yang dimaksud. Namun, untuk sementara platform ini jauh dari sempurna, karena banyak orang mengandalkan enkripsi privasi yang disediakan setiap hari, contoh kasusnya ponsel bos Amazon, Jeff Bezos mendapatkan pesan video berbahaya melalui WhatsApp.

Esra'a Al Shafei, misalnya, membangun platform sosial yang disebut Ahwaa di mana individu yang diidentifikasi sebagai LGBTQ dapat bertemu dan berbicara satu sama lain di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara seperti Mesir, di mana homoseksualitas tidak secara tegas ilegal, tetapi pemerintah telah menggunakan undang-undang untuk mengkriminalisasi individu LGBTQ.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Al Shafei mengatakan bahwa, jika enkripsi harus dilemahkan secara paksa, dia harus mematikan platform. Dia berkata, "Internet secara keseluruhan akan kehilangan begitu banyak suara, begitu banyak komunitas, begitu banyak narasi, begitu banyak perspektif."

Sementara Michael Daniel, Presiden dan CEO Cyber Threat Alliance dan mantan Koordinator Keamanan Siber pada Staf Dewan Keamanan Nasional di bawah kepemimpinan presiden AS Barack Obama mengatakan, "ada situasi di mana kita ingin pemerintah dapat memperoleh akses ke informasi tertentu."

Bagi Daniel, penting untuk membuat perbedaan antara informasi yang harus tetap dienkripsi, seperti data bank dan data kesehatan, dan informasi yang mungkin bermanfaat untuk tersedia bagi penegak hukum, seperti pesan teks.

Berbeda dengan Daniel, Direktur Eksekutif Electronic Frontier Foundation Cindt Cohn tidak setuju. "Saya kira tidak pantas bagi pemerintah untuk memutuskan bahwa mereka mendapatkan keamanan sedangkan kami tidak melakukan hal buruk," kata dia.

Namun, Amnesty International dalam sebuah surat terbuka untuk Facebook, mendesak perusahaan untuk tetap kuat pada keputusannya menerapkan enkripsi end-to-end pada platform pengiriman pesannya. "Tidak ada jalan tengah: jika penegak hukum diizinkan untuk mengelak enkripsi, maka siapa pun bisa (buka)."

CNBC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DJP Rilis Daftar Nomor Penipu Pajak, Apa Saja Modusnya?

2 jam lalu

Gedung Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Shutterstock
DJP Rilis Daftar Nomor Penipu Pajak, Apa Saja Modusnya?

Direktorat Jenderal Pajak mengumumkan daftar nomor yang melakukan penipuan mengatasnamakan DJP.


Mengenali Deretan Fitur di Signal

20 jam lalu

Logo Signal. ANTARA/Signal Private Messager
Mengenali Deretan Fitur di Signal

Apa saja fitur di Signal dan beragam fungsinya?


5 Fitur Telegram yang Tak Ada di Whatsapp

20 jam lalu

Logo Telegram. REUTERS/Dado Ruvic
5 Fitur Telegram yang Tak Ada di Whatsapp

Apa saja fitur Telegram yang tidak ada di WhatsApp?


Status WhatsApp Pecah? Ini 4 Cara Mengatasinya

1 hari lalu

Ilustrasi status WhatsApp. shutterstock.com
Status WhatsApp Pecah? Ini 4 Cara Mengatasinya

Status WhatsApp pecah tentunya mengganggu karena tidak bisa menyajikan konten secara jelas. Berikut ini cara mengetahuinya.


Cara Mengunci WhatsApp di Desktop

2 hari lalu

Whatsapp web tersedia untuk iPhone. ndtv.com
Cara Mengunci WhatsApp di Desktop

WhatsApp telah menyediakan fitur untuk mengunci layar sebelum dibuka agar tidak muda diintip orang.


Kupas Tuntas 9 Penyebab Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul dan Cara Mengatasinya

2 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kupas Tuntas 9 Penyebab Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul dan Cara Mengatasinya

Saat notifikasi WhatsApp, yakni pesan masuk tak muncul, hal ini bisa menyebabkan keterlambatan membalas pesan atau bahkan melewatkan informasi penting


Platform Media Sosial dan Aplikasi Percakapan Pesan Populer Meta

2 hari lalu

Cetakan 3 dimensi logo Meta setelah sebelumnya dikenal dengan nama Facebook, Foto diambil 2 November 2021. (REUTERS/DADO RUVIC)
Platform Media Sosial dan Aplikasi Percakapan Pesan Populer Meta

Meta menaungi sejumlah aplikasi media sosial populer yang tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi tetapi juga untuk berbagi berbagai jenis konten


Tak Perlu Beli Ponsel Tambahan, Ini Tips Pisahkan WhatsApp untuk Urusan Kerja dan Keluarga

3 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Tak Perlu Beli Ponsel Tambahan, Ini Tips Pisahkan WhatsApp untuk Urusan Kerja dan Keluarga

Membeli ponsel tambahan tak selalu perlu dilakukan, menginstal 2 akun WhatsApp dalam satu ponsel bisa jadi pilihan.


Prediksi Cuaca Jakarta, Fitur Baru WhatsApp, dan Gempa Banda Aceh di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
Prediksi Cuaca Jakarta, Fitur Baru WhatsApp, dan Gempa Banda Aceh di Top 3 Tekno

Topik tentang prediksi cuaca BMKG Jakarta dan sekitarnya menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Deretan Fitur WhatsApp, Apa Saja Fungsinya?

4 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Deretan Fitur WhatsApp, Apa Saja Fungsinya?

Ada belasan fitur WhatsApp, tak sekadar edit pesan dan jajak pendapat