Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Lalat Tentara Hitam, Pelahap Limbah Organik

image-gnews
Lalat tentara hitam. Kredit: Wikipedia
Lalat tentara hitam. Kredit: Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan aktivis lingkungan dan pengusaha tertarik mengembangbiakkan lalat tentara hitam atau Black Soldier Fly, yang sanggup mengurangi limbah organik hampir separuhnya dan berpotensi bisnis.

“Telurnya di online store sudah ada yang jual,” kata dosen dan peneliti lalat itu di Institut Teknologi Bandung Ramadhani Eka Putra kepada Tempo baru-baru ini.

Berdasarkan penelitian sebelumnya larva lalat bernama latin Hermetia illucens L itu mampu mencerna sekaligus mengurangi massa limbah organik sebanyak 35–45 persen. Adapun kandungan protein ketika fase pre-pupa sebanyak 44 persen. “Harga telurnya berkisar Rp 10-50 ribu per gram,” kata Ramadhani.

Per gram telur lalat tentara hitam berjumlah 19 ribu hingga 45 ribu butir. Dalam 2-3 hari telur menetas menjadi larva. Alamiahnya sang induk menempatkan telurnya di limbah organik.

Pada pengembangbiakan, tempatnya bisa dikondisikan seperti itu. “Mereka seperti mesin yang makan nonstop,” ujarnya di sela pelatihan soal lalat itu di Bandung, Ahad, 23 Februari 2020.

Kini sebagian besar riset lalat tentara hitam itu masih fokus pada jenis sampah apa saja yang bisa dilahap. Sementara ini diketahui jenis limbah organik yang berbasis minyak seperti ampas sulit dicerna. Bahkan limbah minyak kayu putih malah memusnahkan seluruh larvanya.

Limbah organik yang mengandung selulosa atau serat tinggi seperti jerami, sekam padi, serbuk gergaji, sabut buah kelapa sangat susah dicerna larva atau belatung lalat tentara hitam. “Bisa tapi lama,” kata Ramadhani. Jenis yang mudah dihabiskan yaitu sayuran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu sebuah perusahaan startup berbasis di Depok, Biomagg, telah memanfaatkan lalat tentara hitam sejak 2015. Bekerja sama dengan sebuah anak perusahaan Jepang PT Awina Sinergi International sejak 2018, mereka menyatakan sangat serius ingin menyelesaikan permasalahan sampah organik di Indonesia.

“Kami telah berhasil mengolah dua ton sampah organik per hari dengan maggot atau larva lalat tentara hitam,” kata Ichsan, Business Advisor PT Awina, Selasa 25 Februari 2020.

Bisnis model yang mereka kembangkan yaitu penjualan telur dan larva basah, produk pakan ayam, ikan, pupuk, serta sistem franchise. Tahun ini mereka berencana akan mulai ekspansi ke Bangladesh. Di dalam negeri mereka menjalin kemitraan dengan masyarakat, terutama peternak unggas seperti di daerah Tulang Bawang Barat, Klungkung, dan Kuningan.

Menurut Ichsan, jumlah sampah organik di Indonesia berkisar 55-60 persen. Saat ini pasokan limbah organik yang diolah lalat itu berasal dari beberapa restoran ternama.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

6 hari lalu

Chairperson GoTo Impact Foundation, Monica Oudang, saat peluncuran Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 via zoom meet, Kamis, 21 Maret 2024. Dok: Tangkapan Layar
CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.


Hadapi Libur Lebaran, Yogyakarta Antisipasi Sampah Pasca Penutupan TPA Piyungan

6 hari lalu

Depo sampah di Kota Yogya masih dibuka dengan jam operasional secara terbatas karena volume sampah yang dibawa ke TPA Piyungan juga dibatasi. Dok.istimewa.
Hadapi Libur Lebaran, Yogyakarta Antisipasi Sampah Pasca Penutupan TPA Piyungan

Pemerintah Kota Yogyakarta bersiap menghadapi cuti bersama dan libur Lebaran yang jatuh pada tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.


Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

9 hari lalu

Instalasi konversi limbah cair menjadi biogas (Dok. Universitas Diponegoro)
Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.


KLHK Sebut 18 Produsen Telah Implementasikan Peta Jalan Pengurangan Sampah

19 hari lalu

Petugas mengoperasikan alat berat untuk menutup permukaan gunungan sampah dengan tanah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 27 Januari 2024. Pemerintah setempat menutup sebagian permukaan gunungan sampah dengan tanah di TPA tersebut sebagai upaya mengurangi bau busuk yang menyengat terutama saat musim hujan. ANTARA FOTO/Arnas Padda
KLHK Sebut 18 Produsen Telah Implementasikan Peta Jalan Pengurangan Sampah

KLHK mengklaim implementasi peta jalan pengurangan sampah oleh 18 produsen telah memangkas 72 ribu ton sampah plastik.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

20 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Timbunan Masalah Sampah di Sumatera Barat, Apa Penyebabnya?

26 hari lalu

Salah satu sudut Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, yang menjadi lokasi penumpukan sampah. Kota itu menghadapi krisis pengelolaan sampah sejak penutupan sementara TPA yang ada sejak  1 Januari 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Timbunan Masalah Sampah di Sumatera Barat, Apa Penyebabnya?

Persoalan sampah di Kota Payakumbuh menguak kendala yang lebih serius mengenai penanganan limbah di Sumatera Barat.


Pentingnya Kolaborasi untuk Pengelolaan Sampah

29 hari lalu

Pentingnya Kolaborasi untuk Pengelolaan Sampah

90 persen sampah masih berakhir di TPA.


Jawa Tengah Beri Penghargaan 48 Desa yang Mandiri Kelola Sampah

29 hari lalu

Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gunungan sampah di TPA Putri Cempo, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 17 September 2023. Kebakaran tersebut diduga karena cuaca panas yang memicu gas metan di dalam sampah, sedangkan luasan gunungan sampah yang terbakar diperkirakan mencapai dua hektar. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Jawa Tengah Beri Penghargaan 48 Desa yang Mandiri Kelola Sampah

Jawa Tengah juga memanfaatkan sampah menjadi pembangkit tenaga listrik dan bahan bakar di industri semen.


PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

30 hari lalu

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan


UNRWA Ingatkan Gaza Kekurangan Air Bersih dan Sampah Menumpuk

30 hari lalu

Seorang anak duduk di samping antrean jerigen air bersih, di tengah kekurangan air bersih dan air minum yang dialami warga Palestina, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu  Mustafa
UNRWA Ingatkan Gaza Kekurangan Air Bersih dan Sampah Menumpuk

Tempat penampungan di Gaza sudah penuh sesak, air bersih langka dan sampah padat menggunung. Kondisi ini memudahkan penyebaran penyakit.