Spesies lain yang lebih sederhana telah diketahui dapat bertahan hidup tanpa oksigen--mekanisme metabolisme anaerob. Spesies yang telah beradaptasi dengan proses anaerob melakukannya untuk bertahan hidup di lingkungan rendah oksigen.
Seorang ahli astrobiologi planet, Abel Méndez, dari Arecibo Observatory di Puerto Rico mengatakan, penemuan seperti ini penting untuk memahami bentuk-bentuk kehidupan potensial di alam semesta. "Namun, saya tidak berharap bahwa hewan anaerob akan dapat tumbuh jauh lebih besar daripada tingkat mikroskopis," katanya.
Hewan besar membutuhkan lebih banyak energi, dan oksigen adalah satu-satunya molekul yang berlimpah secara alami di alam semesta yang mampu menghasilkan energi seperti itu. Peneliti mengatakan sementara temuan itu penting, mereka tidak akan mengubah cara mencari kehidupan di tata surya atau di planet ekstrasurya di tempat lain di alam semesta.
"Kami sudah mencari segala jenis kehidupan di lingkungan bebas oksigen, seperti yang ada di planet-planet di Tata Surya," kata para peneliti.
Untuk sementara, para peneliti percaya Henneguya salminicola mungkin pernah memiliki DNA mitokondria. Makhluk ini telah kehilangan sebagian besar genom ubur-ubur asli, tapi mempertahankan beberapa struktur kompleks, termasuk sel menyengat yang digunakan untuk menempel pada salmon.
"Mereka telah kehilangan jaringan mereka, sel-sel saraf mereka, otot-otot mereka, semuanya," kata anggota tim peneliti, Dorothre Huchon, seorang ahli biologi evolusi di Tel Aviv University Israel. "Dan sekarang kita mendapati mereka kehilangan kemampuan bernapas."
Selain berpotensi mengarah pada kehidupan di dunia alien, ini juga dapat membantu perikanan memerangi parasit yang meninggalkan kista tak sedap dipandang pada kulit ikan inang. Ini tidak berbahaya bagi manusia tapi membuat ikan lebih sulit untuk dijual.
DAILY MAIL | LIVE SCIENCE | PNAS