Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Power Uji Briket Bio-Coal dari Sampah Eceng Gondok

image-gnews
Suasana Keramba Jaring Apung di Waduk Saguling, Desa Tanjung Jaya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 6 Agustus 2015. Produksi ikan air tawar diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar 10 persen akibat kekeringan yang terjadi di wilayah Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Suasana Keramba Jaring Apung di Waduk Saguling, Desa Tanjung Jaya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 6 Agustus 2015. Produksi ikan air tawar diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar 10 persen akibat kekeringan yang terjadi di wilayah Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - General Manager PT Indonesia Power, Unit Pembangkit Saguling, Rusdiansyah mengatakan, tengah menguji penggunaan briket baru sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Briket itu dibuat dari campuran sampah perairan waduk Saguling dengan tanaman gulma eceng gondok.

“Mirip dengan batubara maka itu kami namakan bio-coal,” kata Rusdiansyah di Bandung, Selasa 25 Februari 2020.

Rusdiansyah mengatakan, petani tambak jaring apung kini tengah diberdayakan untuk memproduksi bio-coal itu. Sudah 40 petani jaring apung yang berada di seputaran waduk Saguling yang mengikuti pelatihan membuat briket untuk memasok pembangkit listrik.

Hasilnya, dari briket-briket itu mampu dibangkitkan listrik 10 kW (Kilo Watt). "Kami gunakan untuk sendiri dulu (listriknya). Dipakai untuk pabrik sendiri, pabrik briket,” kata Rusdiansyah.

Rusdiansyah mengatakan, produksi briket tersebut dibuat dari sampah dan tanaman gulma eceng gondok di perairan waduk Saguling yang terkumpul saat membersihkan waduk. “Dalam sehari kami angkat ke pinggir itu bisa tiga ton. Itu dengan 1 backhoe dan orangnya ada sekitar 10 orang. Ada yang pakai perahu,” kata dia menuturkan.

Pengelola Waduk Saguling memasang sling, atau tali baja dalam jarak tertentu di hulu waduk untuk menjaring eceng gondok. Sampah yang terbawa aliran air sungai mayoritas tertimbun karena terjebak di bawah rimbun tanaman eceng gondok.

Sampah dan eceng gondok menjadi masalah yang dihadapi sehari-hari oleh pengelola waduk Saguling. Beragam jenis sampah, termasuk plastik ditaksir jumlahnya melebihi 30 ton. Sementara luas tanaman eceng gondok di perairan waduk Saguling sudah menembus 90 hektare. “Kalau dibersihkan seperti itu, bisa 15 tahun selesai,” kata Rusdiansyah.

Rusdiansyah mengatakan, pembuatan briket campuran sampah dan nceng gondok diharapkan bisa jadi solusi penanganan sampah dan tanaman gulma di Waduk Saguling. Produksi briket juga diharapkan bisa menjadi mata pencarian pengganti petani jaring apung yang menanam ikan dengan keramba di perairan waduk.

Keramba yang berada di Waduk Saguling saat ini jumlahnya sudah tembus 35 ribu unit. Itu sudah dianggap melampaui daya dukung waduk. "Kami akan melakukan pengurangan jumlah keramba. Tapi kalau dikurangi, kita harus pikirkan bagaimana mereka bisa hidup. Jadi kita sudah siapkan menjadi petani briket,” kata Rusdiansyah.

Rusdiansyah mengakui, sampah plastik yang jadi campuran briket itu jadi isu tersendiri karena bisa menghasilkan polutan dioksin saat dibakar. Tapi itu tidak menjadi persoalan untuknya. “Dioksin itu terjadi kalau pembakarannya di bawah suhu 800 derajat Celsius. Sedangan boiler kami 1.200 derajat,” kata dia.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pilihan Oleh-oleh untuk Kerabat dari Kampung Halaman

9 hari lalu

Keripik tempe (Dok. Dapur Umami)
Pilihan Oleh-oleh untuk Kerabat dari Kampung Halaman

Selain menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan, memberikan oleh-oleh juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan perhatian pada kerabat.


Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

18 hari lalu

Ilustrasi ribuan penggemar berkumpul. REUTERS/Heo Ran
Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.


Setelah Cegah 3 Orang ke Luar Negeri, KPK Panggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna Kasus Korupsi PLN Sumbagsel

21 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Setelah Cegah 3 Orang ke Luar Negeri, KPK Panggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna Kasus Korupsi PLN Sumbagsel

KPK memanggil Direktur PT Bhatara Titih Sempurna, Yollid Chollidin, sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi di PT PLN (Persero) UIP Sumbagsel.


Kasus Korupsi PLN di PLTU Bukit Asam, KPK Tetapkan Tersangka dan Cegah 3 Orang ke Luar Negeri

36 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Kasus Korupsi PLN di PLTU Bukit Asam, KPK Tetapkan Tersangka dan Cegah 3 Orang ke Luar Negeri

KPK mecegah 2 pejabat di PT PLN dan 1 orang pihak swasta pergi ke luar negeri dalam proses penyidikan korupsi PLN ini.


Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

55 hari lalu

PLTU Suralaya, Cilegon, Banten. TEMPO/Dasril Roszandi
Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).


Butuh Biomassa untuk PLTU, PLN Tanam 50 Ribu Bibit Pohon di Gunungkidul

23 Februari 2024

Tanaman indigofera yang ditanam PLN, Pengprov Yogyakarta bersama warga guna menciptakan Ekosistem Green Energy, di Desa Gombang, Gunung Kidul, Yogyakarta, 24 Desember 2023. Setelah 1,5 tahun indigofera dapat digunakan untuk cofiring PLTU PLN Indonesia, dan hasil pangkasannya dapat dimanfaatkan warga untuk bahan pakan ternak saat musim kemarau. Tempo/Jati Mahatmaji
Butuh Biomassa untuk PLTU, PLN Tanam 50 Ribu Bibit Pohon di Gunungkidul

Penanaman pohon indigofera oleh PLN menjadi bagian dari program ekonomi hijau di level desa, juga untuk memasok biomassa PLTU.


Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

12 Februari 2024

Sexy Killers. youtube.com
Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

Sebelum Dirty Vote, Dandhy Laksono Lebih Dahulu menggarap Sexy Killers yang tayang ketika masa tenang Pemilu 2019. Dengan kisah berbeda, Sexy Killers lebih membahas persoalan lingkungan di Indonesia.


Trend Asia Soroti Hilirisasi Nikel Jokowi Masih Bergantung pada PLTU Batu Bara: Memperburuk Kualitas Udara

29 Januari 2024

Limbah abu hasil pembakaran batu bara PLTU Jeranjang akan digunakan untuk membangun tribun penonton sirkuit MXGP di Selaparang, Lombok, Nusa Tenggara Barat. 13 Juni 2023. (PLN NTB)
Trend Asia Soroti Hilirisasi Nikel Jokowi Masih Bergantung pada PLTU Batu Bara: Memperburuk Kualitas Udara

Trend Asia mengungkapkan kebijakan hilirisasi industri nikel yang digadang-gadang Presiden Jokowi masih bergantung pada PLTU batu bara.


Studi Celios Sebut Pensiun PLTU Batu Bara Bersamaan Percepatan Pembangkit EBT Berkontribusi ke Ekonomi Nasional hingga Rp 82,6 T

25 Januari 2024

PLTU Suralaya di Cilegon, Banten. Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi J. Purwono menyatakan PLN akan membeli batu bara dari hasil inkind (pembayaran royalti dalam bentuk barang) sesuai harga pasar (18/11). Foto : TEMPO/Santirta M
Studi Celios Sebut Pensiun PLTU Batu Bara Bersamaan Percepatan Pembangkit EBT Berkontribusi ke Ekonomi Nasional hingga Rp 82,6 T

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara memberi dampak positif ke sektor perekonomian.


Isu Batu Bara Tak Banyak Dibahas Dalam Debat Cawapers, Greenpeace: Patut Dipertanyakan

23 Januari 2024

Ilustrasi Batu Bara. shutterstock.com
Isu Batu Bara Tak Banyak Dibahas Dalam Debat Cawapers, Greenpeace: Patut Dipertanyakan

Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak menyoroti isu energi yang dibahas dalam Debat Cawapres pada Ahad, 21 Januari 2024 lalu.