Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atasi Banjir Jakarta, Ini Beda Teknik Semai Garam dan Bakar Flare

Reporter

image-gnews
Operasi TMC atau hujan buatan. Kredit: BBTMC BPPT
Operasi TMC atau hujan buatan. Kredit: BBTMC BPPT
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Teknologi Modifikasi Cuaca, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), telah melaksanakan operasi perdana semai hujan dengan teknik flare atau kembang api. Teknik ini menambahkan teknik tebar garam yang sudah berjalan selama hampir 60 hari sejak awal Januari lalu untuk penanggulangan banjir akibat hujan ekstrem di Jakarta dan sekitarnya. 

Kepala Bidang Pelayanan Teknologi Balai Besar TMC, Sutrisno, menjelaskan, penerbangan perdana untuk semai hujan teknik flare dilakukan Rabu 26 Februari 2020. Sebanyak dua kali penyemaian dilakukan sepanjang hari itu. Posko dipusatkan di Bandara Budiarto Curug, Tangerang, untuk penerbangan ini dengan pesawat yang digunakan Piper Cheyenne (PK-TMC) milik BBTMC-BPPT.

“Pagi hari sekitar Pukul 11.00 WIB pesawat mengangkut lima Hygros Flare dengan target penyemaian di Barat Laut Jabodetabek-Kepulauan Seribu di atas ketinggian 2.000 kaki, lalu Pukul 15.35 WIB mengangkut empat AgI Flare dengan target penyemaian di Barat Daya Jabodetabek dan wilayah Pelabuhan Ratu di ketinggian 10 ribu kaki," kata Sutrisno dalam keterangan tertulis yang dibagikan BBTMC, Kamis 27 Februari 2020.

Kepala Bidang Penerapan TMC BBTMC di BPPT, Budi Harsoyo, menjelaskan perbedaan kedua jenis flare yang digunakan tersebut. Teknik penyemaian dengan Hygroscopics Flare, disebutkannya, menggunakan bahan semai dengan kandungan CaCl2. Ini digunakan untuk awan yang baru tumbuh di wilayah Jabodetabek. 

Penyemaian hujan dengan teknik ini dilakukan pada dasar awan pada ketinggian sekitar 3000-4000 kaki dengan membakar flare sebanyak-banyaknya atau overseed. "Tujuannya untuk menimbulkan efek kompetisi yang dapat mengganggu pertumbuhan awan," kata Budi. 

Sedang penyemaian dengan AgI Flare, kata Budi, ditujukan untuk mengganggu proses pembentukan inti kondensasi di puncak awan-awan dengan ketinggian lebih dari 20 ribu kaki. Suhu puncak awan berada dalam kisaran minus 6 derajat Celsius atau disebut awan Cumulonimbus, yang berada di wilayah Jabodetabek.

“Kandungan bahan semai AgI Flare ini adalah perak iodida. Di luar negeri sering dipakai untuk tujuan hail suppression atau mengurangi hujan es," katanya sambil menerangkan kemampuan pesawat Piper Cheyenne melakukan penyemaian pada ketinggian minimal 10 ribu kaki di daerah updraft awan target. "Semakin tinggi penyemaian semakin baik," papar Budi.

Sesaat sebelum operasi semai hujan dengan teknik flare dilakukan Rabu, Kepala BBTMC BPPT Tri Handoko Seto menjelaskan kepada Tempo kalau praktik flare baru kali pertama di Indonesia. Operasi dilakukan setelah timnya menerima instruksi agar mencoba teknik selain tebar garam setelah banjir masih saja terjadi di Jakarta beberapa hari belakangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pesawat jenis Piper Cheyenne (PK-TMC) milik Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca, BPPT, beroperasi untuk misi semai hujan dengan teknik flare untuk penanggulangan banjir Jakarta akibat hujan esktrem, Rabu 26 Februari 2020. FOTO/BBTMC-BPPT

"Teknik ini bukan menabur garam (NaCl) ratusan kilogram, tapi pesawat membawa tabung flare berisi materi semai yang jauh lebih halus dan ditembakkan dengan cara dibakar seperti kembang api," katanya menjelaskan.

Berbeda dengan teknik tebar garam yang berusaha menjatuhkan hujan lebih cepat--dan karenanya dilakukan di atas laut, teknik flare sebaliknya: berusaha memperlambat jatuhnya hujan, atau bahkan membuyarkannya. Harapannya, awan yang sudah terbentuk di langit Jakarta bisa menjatuhkan hujannya di lokasi lain.

"Nanti kami perhatikan juga daerah-daerah di bawahnya," kata Seto merujuk kemungkinan daerah tetangga Jakarta yang akan menerima hujan itu.

Untuk operasi TMC sistem flare ini, Seto menerangkan, BBTMC mengoperasikan armada pesawat Piper Cheyenne (PK-TMC) milik BBTMC-BPPT. Pesawat itu barus saja diperbaiki setelah tahun lalu menerima mesin baru dari paket revitalisasi yang bersumber dari APBN BPPT 2019. "Ini juga pertama kali dioperasikan kembali," ujar Seto.

Seperti diketahui, operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Pengurangan Curah Hujan di Jabodetabek dilaksanakan sejak 3 Januari dengan Posko TMC di Halim Perdanakusuma. Operasi dari posko ini didukung dua armada pesawat TNI jenis Cassa 212 dan CN 295 yang beroperasi dengan bahan semai NaCl powder.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

14 jam lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

16 jam lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

2 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

3 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

5 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

6 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.