Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli LIPI Cemaskan Penanganan Longsor Sisi Jalan Tol Cipularang

image-gnews
Arus kendaraan bergerak perlahan melintasi ruas Tol Cipularang Km 118 yang tebingnya longsor hingga mengancam badan jalan tol dan perkampungan di Desa Sukatani, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 19 Februari 2020. Namun bila cuaca memburuk aparat akan memberlakukan contra flow agar keamanan selama perbaikan jalan bisa terus berlangsung. TEMPO/Prima Mulia
Arus kendaraan bergerak perlahan melintasi ruas Tol Cipularang Km 118 yang tebingnya longsor hingga mengancam badan jalan tol dan perkampungan di Desa Sukatani, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 19 Februari 2020. Namun bila cuaca memburuk aparat akan memberlakukan contra flow agar keamanan selama perbaikan jalan bisa terus berlangsung. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ahli dan peneliti longsor dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),Adrin Tohari, mencemaskan pemasangan sheet pile di lokasi longsor di sisi jalan tol Cipularang KM 118. Barisan rapat tiang beton itu dipasang di lokasi yang disebut Adrin sebagai mahkota longsoran.

“Jadi saya khawatir, pemasangan sheet pile itu akan menyebabkan kenaikan air di dalam tubuh timbunan sehingga malah bisa memicu longsoran baru ke arah badan jalan tol,” katanya, Jumat 28 Februari 2020.

Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tengah melakukan penanganan longsor di KM118+400 Tol Cipularang atau Purbaleunyi. Longsor yang mengancam badan jalan tol itu terjadi dua pekan lalu.

Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Hedy Rahadian mengatakan di laman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bahwa dampak longsor paling mengancam berada di jalur B atau ke arah Jakarta. “Karena longsor berjarak 3,7 meter dari tepi bahu jalan tol,” ujarnya.

Bermaksud menjaga badan jalan, Ditjen Bina Marga lalu memasang sheet pile di lokasi tersebut. Pemasangan dimulai Kamis 20 Februari lalu dengan lama pengerjaan sekitar 10 hari. Selain itu pihaknya akan melakukan penanganan permanen dengan melakukan rekonstruksi yang memakan waktu sekitar satu bulan.

Menurut Hedy, kondisi tanah yang longsor kini sudah menjadi lumpur dan disebut mud flow atau lumpur yang bergerak karena penjenuhan air. Rencananya, kementerian akan merekonstruksi dari bagian bawah untuk penimbunan. “Kita juga cek secara teknis, kalau tidak cukup aman akan dilakukan perkuatan dengan retaining structure, apakah sheet pile atau bore pile sampai ke atas,” kata dia.

Adrin Tohari mengatakan pemasangan sheet pile bisa menyebabkan aliran air di kaki lereng timbunan terbendung. Alasannya karena pemasangan sheet pile itu harus rapat atau saling mengunci.

Menurutnya perlu beberapa langkah sebelum pemasangan sheet pile itu. Pertama analisis aliran air tanah di bawah timbunan badan jalan tol KM 118. Dari hasil pantauan Adrin dan timnya pasca longsor di sana banyak mata air di lereng yang ambrol. “Mata air ini berasal dari aliran air dari lereng di daerah persawahan sisi jalan tol ke Padalarang,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Langkah kedua membuat konstruksi drainase bawah permukaan di lereng yang longsor untuk mencegah kenaikan muka air di bawah timbunan badan jalan saat musim hujan lebat. Tahap ketiga, katanya, baru dilakukan penimbunan ulang dengan pemadatan di lereng yang longsor ditambah dengan perkuatan struktural di kaki lereng.

Foto tanah longsor dan kubangan di dua sisi Jalan Tol Cipularang Km 118+600 yang beredar di media sosial baru-baru ini. PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyebut gambar berasal dari kejadian pada 11 Februari 2020 dan memastikan telah melakukan perbaikan dan antisipasi setelahnya sehingga jalan tol aman dilalui. Istimewa

“Nah perkuatan struktural ini jangan menggunakan struktur yang bisa menahan aliran air di lereng, seperti sheet pile,” ujarnya. Konstruksi tiang pancang atau bor pile menurutnya lebih baik karena pemasangan tiang pancang dan bor pile itu berjarak dan tidak saling menempel rapat.

Pemasangan sheet pile di gawir atau lereng longsoran, sebaliknya, bisa menyebabkan ketidakstabilan baru karena aliran air di dalam timbunan jalan tol tertahan. “Kalau terjadi kegagalan sheet pile akibat kenaikan tekanan air di bawah timbunan, maka jalan tolnya bisa ambles dan bergeser,” katanya.

Peristiwa longsor di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, itu terjadi Selasa malam, 11 Februari 2020 pukul 21.00 WIB. Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebutkan longsor itu mengakibatkan seorang warga luka ringan.

Selain itu enam unit rumah warga rusak berat sementara 80 rumah lainnya yang dihuni 240 orang terancam kena longsor. Longsor juga berdampak pada lahan pertanian sawah sekitar 3 Ha, enam kolam ikan, pipa saluran air bersih sepanjang 1500 meter dan menyebabkan aliran listrik terputus.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

5 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

9 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

9 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

10 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

10 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

11 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

11 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

11 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

13 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.