TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan elektronik Jepang, Sharp, akan memproduksi masker bedah untuk membantu mengendalikan wabah virus corona COVID-19 dari Cina yang saat ini mencekam negeri itu. Produksi akan memanfaatkan pabrik di Prefektur Mie, Jepang bagian tengah, mulai akhir bulan ini, dengan target 150 hingga 500 ribu lembar masker per hari.
Produksi masker menggunakan pabrik panel layar kristal cair untuk televisi. Produksinya memang membutuhkan ruang atau fasilitas yang steril dari segala debu. Situasinya dianggap sudah memenuhi untuk produksi masker wajah.
Saat ini kebutuhan masker itu sangat tinggi setelah virus corona COVID-19 menginfeksi sekitar 90 ribu orang di dunia dan menyebabkan sekitar 3 ribu di antaranya meninggal terutama di Cina per Senin malam, 2 Maret 2020. Sharp, yang dimiliki oleh Hon Hai Precision Industry Co menyatakan, "Ingin menggunakan ruang yang tersedia di pabrik untuk membantu mencegah penyebaran infeksi."
Perusahaan ini awalnya akan mengenalkan tiga jalur produksi di kamar bersih bebas debu di pabrik di Prefektur Mie. Pabrik biasanya digunakan untuk mengembangkan panel layar kristal cair. Harga, jalur distribusi, dan detail lainnya dari masker buatan Sharp ini masih belum diputuskan.
Pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjanji untuk menyediakan 600 juta masker di Jepang setiap bulan. Subsidi hingga 30 juta yen (US$ 275 ribu) disediakan untuk setiap perusahaan yang berinvestasi dalam produksi masker.
DAILY MAIL | KYODO NEWS