TEMPO.CO, Solo - Erupsi Gunung Merapi menyebabkan hujan abu di kawasan Kota Solo dan sekitarnya, Selasa pagi 3 Maret 2020. Sayangnya, sebagian masyarakat harus tetap beraktivitas tanpa menggunakan masker.
"Sudah beberapa waktu terakhir masker susah dicari," kata Waluyo, warga Laweyan, Solo. Menurutnya, masker mulai sulit dicari sejak informasi mengenai mewabahnya virus corona baru dari Cina, COVID-19.
Dia menuturkan, mencari masker semakin susah saat pemerintah mengumumkan adanya dua warga Kota Depok yang positif terpapar virus Corona pada Senin 2 Maret 2020. "Lah kok kebetulan hampir bersamaan dengan hujan abu tadi pagi," katanya mengeluh.
Sebelumnya, masker masih bisa ditemukan di beberapa apotek meski dalam jumlah terbatas. "Tapi sejak kemarin benar-benar kosong," katanya menambahkan.
Letusan Gunung Merapi terlihat dari Bulit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 3 Maret 2020. Gunung Merapi meletus pada pukul 05.22 WIB dengan tinggi kolom 6.000 meter, status waspada (level II). ANTARA FOTO/Rizky Tulus
Heru Mulyanto, warga Sukoharjo, mengungkao hal yang sama. Karena susah dapat masker, dia memilih membeli bahan kain pengganti masker di toko aksesoris pemotor. "Lumayan, bisa menghambat debu masuk hidung," katanya.
Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Eko Prajudhi Noor Aly, menyatakan membagikan masker untuk para pengguna jalan karena abu dari erupsi Gunung Merapi. Meskipun, jumlahnya diakui terbatas. "Kami membagikan dua ribu masker," katanya.