TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi meluncurkan Indonesia Science Expo (ISE) 2020. Dengan tagline In-Fun-Ity Science Exploration, ISE 2020 ditujukan sebagai wadah pembelajaran calon peneliti.
"Yang menghalangi dalam hal riset adalah talent, sumber dayanya, karena itu kita harus mempersiapkan agar mereka generasi muda yang terdepan untuk mendorong riset dan inovasi yang bisa membawa perekonomian lebih maju," kata Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam peluncuran di Auditorium LIPI, Jakarta Selatan, Rabu 4 Maret 2020.
Bambang mengakui tidak mudah mencetak peneliti muda yang baik. Kualitas pendidikan yang diikuti menjadi syarat paling penting, ditambah dengan adanya minat. Artinya, Bambang melanjutkan, bisa saja ada seorang yang jenius dalam bidang sains tapi tidak bisa dikembangkan menjadi peneliti terkemuka karena memang tidak berminat.
"Minat tidak datang dengan seketika, tapi melalui proses yang kadang berhasil, kadang tidak. Karenanya upaya pemerintah bagaimana bisa mengembangkan talent untuk mengembangkan riset di Indonesia," kata dia.
Itu sebabnya, Bambang yang lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu berharap ISE 2020 mampu menampilkan unsur senang atau fun. "Intinya kami ingin mendorong generasi muda bahwa jadi seorang peneliti itu menyenangkan," katanya.
Bambang yang juga seorang ekonom itu juga menjelaskan kalau entrepreneurship berubah dan dipengaruhi oleh sains dan teknologi. Beberapa contoh figur terkenal disodorkannya yakni John D. Rockefeller di bidang perminyakan dan Henry Ford di bidang otomotif, serta Bill Gates di ranah digital teknologi. "Mereka tidak bisa dikategorikan ilmuwan atau peneliti, tapi punya kelebihan di teknologi dan berhasil memadukan dengan kemampuan bisnis."
Bambang berharap, ISE 2020, selain memamerkan ilmu dasar dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas, tapi juga didorong agar bersifat futuristik. Karena, Bambang berujar, entrepreneur yang akan datang adalah yang menguasai industri 4.0. Jika ini bisa dilakukan, Indonesia mempunyai entrepreneur yang basisnya sains dan teknologi, akan menjadi pengusaha masa depan Indonesia.
Penjaga anjungan memamerkan kebolehan sepeda motor berbahan bakar limbah tahu karya peneliti muda LIPI, Arifin Nur, yang dipamerkan di Indonesia Science Expo (ISE) 2017 di Balai Kartini, Jakarta, 23-26 Oktober 2017. Sumber: antara
"Minat sains ini harus di dorong dengan acara seperti ini (ISE 2020). Ini berusaha membuat sains dalam bentuk yang lebih fun, jangan pernah dari segi pendidikan yang menakut-nakuti," kata dia.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menerangkan, ISE 2020 akan banyak menampilkan science experience. "ISE 2020 dimotori Quad, serta didukung LIPI dan BRIN. Gelaran ini melibatkan agenda kompetisi ilmiah untuk membangun kecintaan para remaja terhadap ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan," ujar dia.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015, ISE disebutnya menjadi sarana penting dalam membumikan sains dan hasil-hasil riset peneliti maupun inovator yang ada di Indonesia. Tujuannya adalah agar masyarakat luas memahami pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari.
ISE 2020 rencananya digelar di ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan, pada 19-22 November mendatang. Isinya, eksibisi hasil-hasil penelitian dari lembaga penelitian, perguruan tinggi dan industri, Science Movie, Science Show, dan Talkshow. Selain itu ada pula seminar dan konferensi internasional, temu bisnis, juga beragam kegiatan kompetisi ilmiah generasi muda: LIPI Young Scientist Award, Lomba Karya Ilmiah Remaja dan National Young Inventors Award.