Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli UI Sebut Cuci Tangan Pakai Sabun Tak Bunuh Virus

Reporter

image-gnews
ilustrasi cuci tangan (pixabay.com)
ilustrasi cuci tangan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Telly Kamelia, mengatakan cuci tangan pakai sabun merupakan satu cara untuk mengurangi bakteri, namun tidak dapat membunuh virus. "Sebenarnya tujuan kita cuci tangan itu menurunkan kuman, jadi tidak 100 persen menghilangkan kuman di tangan," katanya, Jumat 6 Maret 2020.

Menurut Telly, masih banyak masyarakat selama ini salah kaprah dengan mengartikan cuci tangan pakai sabun dapat membunuh mikroba. Yang lebih tepat, kata Telly, hanya mengurangi.

Pun dengan penggunaan 'hand sanitizer' atau pembersih tangan dan disinfektan yang dapat membunuh virus. Menurut Telly, penggunaan keduanya untuk membasmi kuman. "Secara logika, kalau virus seharusnya pakai antivirus. Kalau bakteri baru antibiotik," katanya.

Artinya, ujar Telly, tujuan menggunakan pembersih tangan dan disinfektan adalah menjaga tangan tetap bersih sehingga prevalensi kuman yang masuk ke mulut dapat dikurangi. Sedang untuk antisipasi virus corona, ia menganjurkan masyarakat tetap mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna secara rutin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, vitamin C dalam dosis tinggi diyakini efektif dalam preventif virus termasuk corona. "Jadi di China sendiri sudah ada penelitian uji klinis menggunakan vitamin C dosis tinggi," katanya.

Telly juga setuju merekomendasikan konsumsi rempah atau empon-empon karena adanya kandungan antioksidan. Hanya, dia menerangkan, itu tidak membunuh virus tapi bisa meningkatkan imunitas tubuh.

Tidak hanya itu, gaya hidup seseorang juga dapat mempengaruhi imunitas tubuh sehingga virus mudah menyerang. Sebagai contoh, setiap orang minimal butuh istirahat tujuh jam. 
"Kalau tidurnya kurang dari tujuh jam, maka itu menurunkan imunitas tubuh sehingga penyakit gampang masuk," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

1 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

2 hari lalu

Ilustrasi kale. Freepik.com
Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

Sama-sama diklaim sayuran hijau yang bergizi tinggi, mana yang lebih baik, kale atau bayam? Berikut penjelasannya.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

12 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

16 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

17 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

17 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

21 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

22 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

23 hari lalu

Ilustrasi jus apel. Freepik.com/Rawpixel.com
Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

Manfaat meminum jus apel tentu tak sesehat memakan buahnya, apalagi jus dalam kemasan. Berikut pendapat pakar diet.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

24 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.