TEMPO.CO, Jakarta - Supermoon akan menerangi langit hari Minggu dan Senin. Bulan purnama sejati itu terjadi pada hari Senin, tetapi akan terlihat penuh selama tiga hari dari Minggu pagi hingga Rabu pagi, menurut NASA yang dikutip CNN, 8 Maret 2020.
Supermoon terjadi ketika bulan berada dalam jarak 90 persen dari perigree, atau pendekatan terdekatnya dengan Bumi di orbit. Bulan akan tampak lebih terang dan lebih besar di langit malam dan mudah-mudahan tidak ada awan dan cuaca buruk akan mengaburkan pandangan.
Bulan purnama bulan Maret juga dikenal sebagai Full Worm Moon atau Bulan Cacing Penuh. Nama-nama tradisional dan asli Amerika untuk setiap bulan purnama tahun ini berasal dari bagaimana mereka membantu melacak musim. Dalam hal ini, tanah mulai melunak pada bulan Maret sehingga cacing tanah dapat muncul, menarik lebih banyak burung untuk diberi makan, menurut Farmer’s Almanac.
Tahun ini, equinox musim semi terjadi pada 19 Maret, dan itu tiba lebih awal daripada yang terjadi dalam lebih dari seratus tahun.
Bulan purnama ini juga dikenal dengan nama lain, termasuk bulan gagak, bulan kerak, bulan getah, bulan Prapaskah dan bulan gula, sebagian besar untuk menyambut kedatangan musim semi, dan dalam kasus bulan Prapaskah, musim Katolik Prapaskah.
Biasanya, ada 12 bulan penuh dalam satu tahun karena satu terjadi setiap bulan. Tetapi pada tahun 2020, Oktober akan memiliki dua bulan penuh, satu pada 1 Oktober dan sekali lagi pada 31 Oktober.
Dua bulan purnama di bulan yang sama dikenal sebagai "bulan biru." Dan fakta bahwa yang kedua jatuh pada Halloween.
Tahun ini akan memiliki hingga empat supermoon, ketika bulan muncul lebih besar dan lebih cerah di langit kita. Supermoon berikutnya akan terjadi pada 7 April.
CNN | NASA