Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Virus Corona di Wuhan: Kematian Dekat bagi Pasien yang ...

image-gnews
Petugas medis berpakaian pelindung menangani pasien virus corona Covid 19 baru di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit yang ditunjuk di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 6 Februari 2020. China Daily via REUTERS
Petugas medis berpakaian pelindung menangani pasien virus corona Covid 19 baru di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit yang ditunjuk di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 6 Februari 2020. China Daily via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang yang terinfeksi virus corona COVID-19 akan meninggal paling mungkin karena mereka sudah lansia atau memiliki riwayat sepsis ataupun pembekuan darah. Kesimpulan ini didapat dari sebuah studi di Cina yang meneliti sekelompok pasien dari mulai mereka didiagnosis positif terinfeksi virus itu hingga sembuh dan diizinkan pulang atau sebaliknya, meninggal. 

Di masa awal virus corona jenis baru ini merebak pada Januari lalu, dua rumah sakit di Wuhan, Cina, dijadikan rujukan untuk mengobati orang-orang yang terinfeksi. Kedua rumah sakit itu menjalankan perannya, menerima para pasien virus corona dari rumah sakit lainnya hingga 1 Februari. 

Per 31 Januari, kedua rumah sakit tercatat merawat sebanyak 191 orang dewasa. Dari 191 orang itu, 137 bisa diselamatkan dan semuh kembali, tapi tidak dengan 54 orang sisanya yang meninggal. 

Data ke-191 pasien itulah yang dimanfaatkan untuk diteliti Wakil Profesor Respirologi & Penyakit Menular Rumah Sakit Chao-Yang, Bin Cao, dan timya. Mereka mempelajari dan mencari pola dalam karakteristik kasus yang selamat maupun yang tidak dari infeksi virus tersebut.

"Usia rata-rata orang-orang ini adalah 56, dan 62 persen adalah laki-laki. Sekitar setengah dari mereka yang dirawat memiliki masalah medis, paling umum adalah diabetes dan tekanan darah tinggi," ujar Cao, seperti dikutip Newscientist, Senin 9 Maret 2020.

Dari data yang dipelajari diketahui waktu rata-rata pasien selamat sejak awal terinfeksi hingga keluar dari rumah sakit adalah 22 hari. Mereka yang tidak selamat dari virus itu meninggal rata-rata 18,5 hari setelah gejala dimulai.

Kematian juga lebih mungkin terjadi pada orang yang sudah menderita diabetes atau penyakit jantung koroner. Secara keseluruhan, lebih dari setengah jumlah pasien yang dirawat itu memiliki masalah pembekuan darah.

Anggota tim peneliti, Zhibo Liu dari Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, menerangkan, buruknya infeksi pada orang tua mungkin sebagian disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh karena usia. Selain melambatnya respons terhadap peradangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sepsis atau peningkatan peradangan karena infeksi itu akhirnya dapat meningkatkan replikasi virus dan respons yang lebih lama terhadap peradangan menyebabkan kerusakan yang berkelanjutan pada jantung, otak dan organ-organ lain," kata Liu.

Tim juga menemukan bahwa seorang yang terinfeksi COVID-19 (corona virus disease 2019) terus 'menumpahkan' virus. Mereka menjadi agen penularan kepada sesamanya selama sekitar 20 hari, atau sampai mereka sendiri tak bertahan atau meninggal.

Cao melanjutkan bahwa pelepasan virus yang diperluas dan dicatat dalam penelitiannya memiliki implikasi penting memandu keputusan seputar tindakan pencegahan isolasi. "Juga pengobatan antivirus pada pasien yang dikonfirmasi terinfeksi,” kata Cao.

Hingga Selasa 11 Maret 2020, virus itu telah menyebabkan 4.090 orang di seluruh dunia meninggal dan 116.558 yang positif terinfeksi. Data dari Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering, ada 64.391 orang dari yang terinfeksi itu sembuh kembali. Sedang dari mereka yang meninggal, sebanyak 1.000 di antaranya di luar Cina.

NEWSCIENTIST | GUARDIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

12 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

15 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

23 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.