TEMPO.CO, Jakarta - Dua dermawan Silicon Valley, Mark Zuckerberg dan Bill Gates, telah mengumumkan upaya baru dalam memperluas pengujian untuk virus corona baru COVID-19 di Amerika Serikat. Saat ini, ada lebih dari 700 kasus virus yang berawal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, itu di Amerika dan setidaknya 26 meninggal dunia.
Filantropi Zuckerberg, Chan Zuckerberg Initiative, dan afiliasinya CZI Biohub, pada Selasa, 10 Maret 2020 mengumumkan, mereka akan membeli dua mesin diagnostik klinis untuk melipatgandakan kemampuan menguji dan mendiagnosis kemungkinan kasus penyakit di San Francisco Bay Area.
Wilayah itu telah dilumpuhkan oleh hambatan pengujian yang membuatnya sulit untuk memastikan berapa banyak virus telah menyebar. CZI mengatakan mesinnya akan berada di tempat kemungkinan pekan depan.
Filantropi pendiri Facebook juga mengaku optimistis tentang dampaknya. "Pengadaan mesin-mesin diagnostik baru ini akan memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan kita untuk merespons wabah dengan cara yang lebih efisien," kata kepala Biohub CZI, Joe DeRisi, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Vox baru-baru ini.
Sementara wilayah lain yang menjadi tempat berjangkitnya wabah, Seattle, menjadi perhatian pendiri Microsoft. Bill dan Melinda Gates Foundation mengatakan pekan ini mereka akan mendanai sendiri alat uji yang dapat digunakan dan dikirim untuk analisis.
Seorang pejabat Gates mengatakan kepada Seattle Times bahwa, "ini memiliki potensi besar untuk mengubah gelombang epidemi, meskipun waktu hasil tesnya kurang jelas," kata dia yang tidak disebutkan namanya.
VOX | SEATTLE TIMES