TEMPO.CO, Jakarta - Layanan distribusi digital video game menangguk berkah dari kebijakan isolasi (lockdown) banyak kota di dunia gara-gara pandemik virus corona COVID-19. Seperti yang terjadi pada Steam, sebanyak hampir 20 juta pengguna membanjiri etalase digital milik perusahaan video game, Valve, itu hingga Sabtu 14 Maret 2020.
Jumlah itu menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah 16 tahun Valve. Diduga, karena lock down kota-kota, banyak orang di seluruh dunia mencari kesibukan dan menghabiskan waktu di dalam rumahnya masing-masing dengan bermain video game.
Dikutip dari CCN, ada lebih banyak pengguna di Steam daripada sebelumnya dalam sejarah selama 16 tahun etalase digital itu dibuat Valve. Jumlahnya sepanjang sepanjang bulan ini hingga Sabtu lalu, menurut web pihak ketiga SteamDB, mencapai 19.728.294 pengguna.
Angka itu juga mewakili puncak pengguna sepanjang masa, melampaui 19.107.803 jumlah total pengguna bulan sebelumnya. Untuk melihat peningkatannya, data SteamDB pada Januari 2018 mencatat 18.334.908 pengguna.
Dari hampir 20 juta pengguna di Steam sepanjang bulan ini, sebanyak 1.007.062 bermain Counter-Strike: Global Offensive. Ini merupakan rekor tersendiri untuk game tembak-tembakan dari Valve, yang sudah mencapai rekor pemain dalam satu kali waktu bersamaan dalam kurun kurang dari dua minggu.
Selain itu, Sabtu kemarin juga merupakan pertama kalinya ada lebih dari satu juta pemain bersamaan sejak platform diluncurkan pada Agustus 2012. Untuk menyoroti betapa populer Counter Strike: Global Offensive, jumlah pemain 24 jam puncak Dota 2 pemukul berat Steam abadi mencapai 694.829 sementara battle royale PUBG memiliki 525.462 pemain.
CCN | STEAMDB