TEMPO.CO, Jakarta - Mesin pencari Microsoft, Bing, telah meluncurkan peta penyebaran virus corona COVID-19 yang menawarkan pembaruan secara real time. Platform ditopang oleh teknologi Microsoft, dan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang sah.
Juru bicara Microsoft mengatakan membantu mengumpulkan data dari berbagai pihak untuk memberikan orang-orang cara cepat dan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan terkait pandemi virus penyebab pneumonia tersebut. "Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Eropa (ECDC), di antara sumber-sumber resmi lainnya, menjadi pengalaman yang dapat diakses di seluruh MSN dan Bing," katanya.
Platform tersebut bisa diakses melalui desktop dan seluler, serta pengguna dapat melakukan navigasi dalam peta tersebut. Cukup dengan memilih kota, maka akan memunculkan angka-angka terbaru serta artikel berita dari sumber yang dapat dipercaya seperti yang disarankan Bing.
Hingga artikel ini dibuat, Selasa siang 17 Maret 2020 waktu Indonesia, Bing melacak ada lebih dari 182 ribu kasus infeksi VOVID-19 di seluruh dunia. Yang meninggal lebih dari 7.100. Dibandingkan dengan peta serupa yang ada dari John Hopkins University and Medicine, jumlah kasus-kasus itu tak berselisih jauh.
Platform itu juga merinci data berdasarkan negara dan menunjukkan bahwa Cina masih tercatat sebagai spot terpanas diikuti oleh Italia, Iran, Spanyol, Korea Selatan, Jerman, Prancis, AS, Swiss, dan Inggris. Ini juga sama seperti yang ada di peta milik John Hopkins University.
Fitur alat Bing diluncurkan ketika Italia dan Spanyol bergabung dengan Cina dalam menerapkan lockdown negaranya untuk mencegah penyebaran virus.
DAILY MAIL | MAIL ONLINE
