Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Hantaman Asteroid 13 Ribu Tahun Lalu Musnahkan Suriah Kuno

image-gnews
Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com
Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Science Report mengungkap objek benda langit asteroid yang menghantam Bumi hampir 13 ribu tahun lalu. Hantaman yang mengakhiri era Pleistosen itu telah memusnahkan peradaban kuno di wilayah yang sekarang disebut Suriah. 

Penelitian dilakukan tim di University of California-Santa Barbara, Amerika Serikat. Mereka menemukan material kaca dan sisa-sisa mineral seperti kromium, besi, nikel yang semuanya terbentuk dalam suhu lebih tinggi dari 2.200 derajat Celcius.

"Suhu tinggi seperti itu akan benar-benar melelehkan mobil dalam waktu kurang dari satu menit," kata profesor geologi James Kennett yang juga anggota tim penulis studi itu seperti dikutip dari New York Post, 10 Maret 2020. 

Penemuan itu didapat dari sebuah situs yang dikenal sebagai Abu Hureyra, yang ditinggalkan sekitar 5 ribu tahun yang lalu. Sedang zaman Pleistosen umumnya didefinisikan dimulai sekitar 2,6 juta tahun yang lalu dan berakhir sekitar 11.700 tahun yang lalu.

Material kaca tersebut diyakini telah terbentuk dari peleburan dan penguapan biomassa regional yang hampir seketika, diikuti oleh pendinginan sesaat. Kennett menambahkan bahwa bahan yang ditemukan itu sangat langka di bawah suhu normal, tapi biasa terjadi ketika adanya benturan.

"Satu dampak asteroid besar saja tidak dapat menyebabkan persebaran materi luas seperti yang ditemukan di Abu Hureyra dan kemungkinan besar itu adalah komet yang terfragmentasi," kata tim peneliti.

Menurut Kennett, kelompok puing komet terbesar mampu menyebabkan ribuan ledakan dalam waktu beberapa menit di seluruh belahan bumi. Hipotesis mengusulkan mekanisme ini untuk menjelaskan bahan-bahan yang hidup bersama yang tersebar luas di lebih dari 8.700 mil di belahan bumi utara dan selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Penemuan kami di Abu Hureyra sangat mendukung peristiwa dampak besar dari komet yang terfragmentasi itu," kata Kennett.

Studi sebelumnya telah berfokus pada aktivitas Younger Dryas, periode yang melihat kepunahan spesies seperti mammoth berbulu, bison dan sloth raksasa, yang berdampak global. Sementara, pada Oktober 2019, sebuah hasil penelitian mengatakan periode zaman es singkat terjadi sekitar 12.800 tahun yang lalu dan disebabkan oleh dampak asteroid. Dasarnya, penemuan kadar iridium dan platinum yang tinggi di White Pond dekat Elgin, South Carolina.

Sebuah kawah besar juga ditemukan pada 2015, tapi tidak secara resmi diverifikasi sampai November 2018, di Greenland. Diduga berkaitan dengan menghilangnya orang-orang Clovis, kelompok prasejarah misterius yang menghilang tanpa jejak.

Menurut lembaga antariksa dan penerbangan Amerika Serikat, NASA, lubang besar itu adalah salah satu dari 25 kawah tumbukan terbesar di Bumi dan dikatakan telah mengguncang belahan bumi utara.

NEW YORK POST | THE SUN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

16 jam lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

14 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

15 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

16 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

17 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024


Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

17 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS


Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

17 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

17 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

22 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

24 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?